Rabu, 21 November 2012

SAP TUMBUH KEMBANG ANAK : Mengasuh dan Membimbing Anak Balita


SATUAN ACARA PENYULUHAN


Mata Ajaran                : Keperawatan Anak
Topik                           : Tumbuh Kembang Anak
Sub Topik                    : Mengasuh dan Membimbing Anak Balita
Sasaran                        : Keluarga dengan anak balita ( Usia 05 Tahun)
Tempat                        : RT 07 / RW 16 Dusun Gebug Utara,Wonorejo,Lawang
Hari/Tanggal               : Selasa, 17 Juli 2012
Waktu                         : Pk. 08.00 – 09.00 WIB ( 1 jam )

 


A.       LATAR BELAKANG

Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 07 / RW 16 Dusun Gebug Utara,Wonorejo,Lawang,kelompok kami mengadakan pendekatan kepada pejabat RT terkait (Ketua dan Sekretaris RT). Dari pendekatan tersebut, sekretaris RT mengungkapkan bahwa masalah yang dominan pada RT 07 tersebut adalah masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita. Survey yang dilakukan keesokan harinya pada 16 keluarga menemukan bahwa prosentase terbanyak anak balita adalah anak usia 0 – 5 tahun. Jika dikelompokkan dalam tahap perkembangan usia tersebut adalah usia balita. Dari survey itu pula ditemukan banyak permasalahan dalam pembinaan tumbuh kembang oleh keluarga dengan anak balita. Dengan data tersebut maka kelompok memutuskan untuk memberikan penyuluhan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita.

B.       TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Menjelaskan dan mengajarkan keluarga tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun

C.       TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :
1.      Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.      Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.      Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4.      Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 – 5 tahun)

D.       SASARAN

Keluarga yang mempunyai anak usia balita (50 orang)

E.        MATERI ( Terlampir)

Cara mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun meliputi:
1.      Pengukuran berat badan dan interpretasinya
2.      Pengukuran panjang/tinggi badan
3.      Pengukuran lingkar kepala dan interpretasinya
4.      Cara menentukan umur kronologis
5.      Skrining perkembangan dengan KPSP
6.      Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun

F.        METODE

1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab
3.      Skill station

G.       MEDIA

1.      LCD
2.      Laptop
3.      Leaflet

H.       METODE EVALUASI

1.      Keluarga dapat menimbang berat badan anak usia 0-5 tahun dan menginterpretasikan hasilnya
2.      Keluarga dapat mengukur panjang/berat badan anak usia 0-5 dan menginterpretasikan hasilnya
3.      Keluarga dapat lingkar kepala anak usia 0-5 dan menginterpretasikan hasilnya
4.      Keluarga dapat menentukan umur kronologis anak usia 0-5 tahun
5.      Keluarga dapat melakukan  skrining perkembangan menggunakan KPSP
6.      Keluarga dapat memberikan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-5 tahun

I.          KEGIATAN PENYULUHAN

No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
1.
10 Menit
Pembukaan
1.      Sambutan dari Ketua RT sekaligus membuka acara penyuluhan
2.      Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam
3.      Memperkenalkan diri
4.      Menjelaskan tujuan penyuluhan
5.      Menyebutkan materi yang akan diberikan
6.      Membagikan leaflet

1.      Memperhatikan


2.      Menjawab salam

3.      Memperhatikan
4.      Memperhatikan
5.      Memperhatikan

6.      Menerima dan membaca

2.
35 Menit
Pelaksanaan :
1.      Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.      Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.      Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4.      Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan memberikan jawaban atas pertanyaan
5.      Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 - 5 tahun)
6.      Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan memberikan jawaban atas pertanyaan


1.      Memperhatikan

2.      Memperhatikan



3.      Memperhatikan

4.      Bertanya dan mendengarkan jawaban


5.      Memperhatikan


6.      Bertanya dan mendengarkan jawaban

3.
10 Menit
Evaluasi :
1.      Meminta audience menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.      Meminta audience menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.      Meminta audience menyebutkan tentang hakikat mengasuh dan membimbing anak

4.      Meminta audience menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 - 5 tahun)


1.      Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2.      Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.      Menyebutkan tentang hakikat mengasuh dan membimbing anak

4.      Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 – 5 tahun)

4.
5 Menit
Terminasi
1.      Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan
2.      Mengucapkan salam penutup


Memperhatikan

Membalas salam


J.          PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Pembawa Acara          :
Penyuluh                     :
                                    :
Observer                      :
Konsumsi                    :
                                    :
Pembantu Umum        :
                                    :

K.       DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1995
Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company, Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta, 1996

MATERI PENYULUHAN :

CARA MENDETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
                  Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang anak yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya,berupa:
1.      Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
2.      Deteksi dini penyimpangan perkembangan,yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan),gangguan daya lihat,gangguan daya dengar.
3.      Deteksi dini penyimpangan mental emosional,yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional,autism,dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
1. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
         Dilakukan di semua tingkat pelayanan
         Di keluarga/masyarakat pelaksananya: ortu, kader kes, petugas PADU, TPA, gutu TK
         Alat yang digunakan: KMS, timbangan dacin
         Di puskesmas pelaksananya: dokter, perawat, bidan, ahli gizi
         Alat yang digunakan: tabel BB/TB, grafik LK, timbangan, alat ukur TB, pita pengukur LK
         Kehamilan normal ≥ 37 minggu
a.Pengukuran BB terhadap TB
         Untuk menentukan status gizi anak: normal, kurus, kurus sekali, gemuk
         Jadual pengukuran sesuai jadwal Deteksi dini tumbuh kembang balita
         Pengukuran dan penilaian oleh tenaga kesehatan terlatih
Alat Pengukur BB
         Timbangan bayi
         Timbangan injak
Penggunaan Tabel BB/TB
         Ukur TB/PB dan timbang BB
         Lihat kolom TB/PB
         Pilih kolom BB untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan), cari yg terdekat
         Lihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka Standar Deviasi (SD)

Interpretasi
         -2 SD s/d 2 SD            : Normal/ gizi baik
         < -2 SD s/d -3 SD       : Kurus/ gizi kurang
         < -3 SD                       : Kurus sekali/ gizi buruk
         : > 2 SD                       : Gemuk/ gizi lebih

b.Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA/LK)
         Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal
         Jadwal disesuaikan umur anak. Umur 0-11 bulan setiap tiga bulan sekali, umur 12-27 bulan setiap 6 bulan sekali
         Dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih
Cara mengukur LKA
         Lingkarkan pita pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang
         Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
         hitung umur anak
         catat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis
         Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang
Interpretasi
         Bila ukuran LKA berada di dalam “jalur hijau” maka LKA normal
         Bila berada diluar “jalur hijau” maka LKA tidak normal
         LKA tidak normal ada 2 yaitu makrosefal bila berada di atas “jalur hijau” dan mikrosefal bila berada di bawah “jalur hijau”
2.Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
         KPSP
         DDST
         TDD, TDL
         KMEE
         GPPH
      Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Tujuan : untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
      Jadwal rutin adalah pada umur : 3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66, dan 72 bulan
      Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skriniing yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan diminta kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan
      Jika orangtua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tum-bang, sedangkan umur anak bukan umur skrining, maka menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda
Alat yang digunakan
      Formulir KPSP menurut umur. Berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak
      Alat bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Cara menggunakan KPSP
         anak harus dibawa
         Tentukan umur anak. > 16 hari dibulatkan ke atas, < 16 hari dibulatkan ke bawah
         pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu:
ü  Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh
ü  Perintah kepada ibu/pengasuh untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP
         Jelaskan kepada ortu agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab
         Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu per satu. Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban Ya atau Tidak. Catat jawaban pada formulir
         Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab
Interpretasi hasil KPSP
S :  Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10
perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya
M : Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8
perkembangan anak meragukan (M)
P :  Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang
kemungkinan anak penyimpangan
      Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya
     Jawaban Ya, bila ibu anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya
     Jawabab Tidak, bila ibu menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu tidak tahu
      Untuk jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” menurut jenis keterlambatan (GK, GH, BB, SK)
Intervensi bila perkembangan anak sesuai umur (S)
         Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
         Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
         Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak
         Lakukan skrining rutin
Intervensi bila perkembangan anak meragukan (M)
         Beri petunjuk kepada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin
         Ajarkan ibu cara melakukan stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar keterlambatan
         Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit penyebab penyimpangan
         Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur anak
         Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)
Intervensi bila perkembangan anak terjadi penyimpangan (P)
Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)
3.Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak agar dapat dilakukan tindakan intervensi
Jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi
a.KMME         : Kuesioner Masalah Mental Emosional, Umur 36-72 bulan
Mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/masalah mental emosional  pada anak pra sekolah
         Jadwal deteksi: setiap 6 bulan pada anak umur 36-72 bulan
         Terdiri dari 12 pertanyaan
Cara Mendeteksi :
      Tanyakan setiap pertanyaan dengan lamat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orangtua/pengasuh anak
      Catat jawaban YA, kemudian hitung jumlah jawaban YA
Interpretasi :
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental emosional
Intervensi :
      Bila jawabab YA hanya 1
     Lakukan konseling pada orangtua menggunakan buku pedoman pola asuh
     Lakukan evaluasi setela 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS
      Bila jawabab YA ≥ 2: rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan masalah mental emosional yang ditemukan
b.Deteksi Dini Autis:
      Mendeteksi secara dini adanya autis pada usia 18-36 bulan
      Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau ada kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
     Keterlambatan berbicara
     Gangguan komunikasi/interaksi sosial
     Perilaku yang berulang-ulang
      Alat yang digunakan : CHAT
CHAT             : Checklist  for Autism in Todlers, Umur 18-36 bulan
      Ada 9 pertanyaan yang harus dijawab orangtua/pengasuh
      Ada 5 perintah bagia anak untuk melaksanakan tugas seperti yang tertulis  pada CHAT
 Cara menggunakan CHAT
      Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis pada CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
      Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada CHAT
      Catat jawaban orangtua/pengasuh dan kesimpulan hasil pengamatan kemampuan anak, YA atau TIDAK
      Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi :
      Resiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7, B2, B3, dan B4
      Resiko rendah menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A7, dan B4
      Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “Tidak” jumlahnya ≥ pada pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9;B1; B5
      Anak dalam batas normal : bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 , dan 3
Intervensi :
      Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
c.Deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
      Mendeteksi secara dini adanya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 36 bulan ke atas
      Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau ada kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
     Anak tidak bisa duduk tenang
     Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak kenal lelah
     Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif
      Alat yang digunakan : ACRS

         ACRS                         : Abrevieted Conner Rating Scale, Umur 36 bulan ke atas
Cara menggunakan ACRS
      Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis pada CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
      Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada ACRS
      Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal ketika di rumah, sekolah, toko dll, setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja
      Catat jawaban orangtua/pengasuh dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan pemeriksaan
      Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

Interpretasi :
      Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai” berikut ini dan jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
      Bila nilai total ≥ 13 anak kemungkinan mengalami GPPH
Interpretasi
         Nilai 0 : keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
         Nilai 1 : kadang-kadang ditemukan pada anak
         Nilai 3 : selalu ditemukan pada anak
         Nilai 2 : sering ditemukan pada anak
Intervensi
         kemungkinan GPPH : dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
         nilai < 13 tetapi anda ragu-ragu : jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan
Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak (orangtua, pengasuh, nenek, guru, dsb).

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar