SATUAN ACARA PENYULUHAN
Mata Ajaran :
Keperawatan Anak
Topik :
Tumbuh Kembang Anak
Sub Topik : Mengasuh
dan Membimbing Anak Balita
Sasaran :
Keluarga dengan anak balita (
Usia 0 – 5 Tahun)
Tempat : RT 07 / RW 16 Dusun Gebug Utara,Wonorejo,Lawang
Hari/Tanggal : Selasa, 17 Juli 2012
Waktu : Pk. 08.00 – 09.00 WIB ( 1 jam )
A.
LATAR BELAKANG
Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 07 / RW
16 Dusun Gebug Utara,Wonorejo,Lawang,kelompok kami mengadakan pendekatan kepada
pejabat RT terkait (Ketua dan Sekretaris RT). Dari pendekatan tersebut,
sekretaris RT mengungkapkan bahwa masalah yang dominan pada RT 07 tersebut
adalah masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita. Survey yang
dilakukan keesokan harinya pada 16 keluarga menemukan bahwa prosentase terbanyak
anak balita adalah anak usia 0 – 5 tahun. Jika dikelompokkan dalam tahap
perkembangan usia tersebut adalah usia balita. Dari survey itu pula ditemukan
banyak permasalahan dalam pembinaan tumbuh kembang oleh keluarga dengan anak
balita. Dengan data tersebut maka kelompok memutuskan untuk memberikan
penyuluhan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita.
B.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Menjelaskan dan mengajarkan
keluarga tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun
C.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan
keluarga dapat :
1. Menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3. Menyebutkan
hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 – 5 tahun)
D.
SASARAN
Keluarga yang mempunyai anak usia
balita (50 orang)
E.
MATERI ( Terlampir)
Cara mendeteksi pertumbuhan dan
perkembangan anak usia 0-5 tahun meliputi:
1.
Pengukuran berat badan dan interpretasinya
2.
Pengukuran panjang/tinggi badan
3.
Pengukuran lingkar kepala dan interpretasinya
4.
Cara menentukan umur kronologis
5.
Skrining perkembangan dengan KPSP
6.
Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5
tahun
F.
METODE
1. Ceramah
2. Tanya
Jawab
3. Skill
station
G.
MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
H.
METODE EVALUASI
1. Keluarga
dapat menimbang berat badan anak usia 0-5 tahun dan menginterpretasikan
hasilnya
2. Keluarga
dapat mengukur panjang/berat badan anak usia 0-5 dan menginterpretasikan
hasilnya
3. Keluarga
dapat lingkar kepala anak usia 0-5 dan menginterpretasikan hasilnya
4. Keluarga
dapat menentukan umur kronologis anak usia 0-5 tahun
5. Keluarga
dapat melakukan skrining perkembangan
menggunakan KPSP
6. Keluarga
dapat memberikan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-5
tahun
I.
KEGIATAN PENYULUHAN
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Audience
|
1.
|
10 Menit
|
Pembukaan
1.
Sambutan dari Ketua RT sekaligus membuka acara
penyuluhan
2.
Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam
3.
Memperkenalkan diri
4.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
5.
Menyebutkan materi yang akan diberikan
6.
Membagikan leaflet
|
1.
Memperhatikan
2.
Menjawab salam
3.
Memperhatikan
4.
Memperhatikan
5.
Memperhatikan
6.
Menerima dan membaca
|
2.
|
35 Menit
|
Pelaksanaan :
1.
Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.
Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak
3.
Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4.
Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya
dan memberikan jawaban atas pertanyaan
5.
Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia
balita (0 - 5 tahun)
6.
Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya
dan memberikan jawaban atas pertanyaan
|
1.
Memperhatikan
2.
Memperhatikan
3.
Memperhatikan
4.
Bertanya dan mendengarkan jawaban
5.
Memperhatikan
6.
Bertanya dan mendengarkan jawaban
|
3.
|
10 Menit
|
Evaluasi :
1.
Meminta audience menjelaskan mengapa anak perlu
diasuh dan dibimbing
2.
Meminta audience menyebutkan tentang hal yang perlu
diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.
Meminta audience menyebutkan tentang hakikat mengasuh
dan membimbing anak
4.
Meminta audience menjelaskan tentang mengasuh dan
membimbing anak usia balita (0 - 5 tahun)
|
1.
Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.
Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak
3.
Menyebutkan tentang hakikat mengasuh dan membimbing
anak
4.
Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia
balita (0 – 5 tahun)
|
4.
|
5 Menit
|
Terminasi
1.
Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan
2.
Mengucapkan salam penutup
|
Memperhatikan
Membalas salam
|
J.
PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa Acara :
Penyuluh :
:
Observer :
Konsumsi :
:
Pembantu Umum :
:
K.
DAFTAR PUSTAKA
Markum A.H., Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Soetjiningsih,
Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
1995
Whaley &
Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby
Company, Missouri, 1995
Martono,
Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT
Pustaka Antara, Jakarta, 1996
MATERI PENYULUHAN :
CARA
MENDETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
Deteksi dini tumbuh kembang
anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.ada 3 jenis
deteksi dini tumbuh kembang anak yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di
tingkat puskesmas dan jaringannya,berupa:
1.
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,yaitu untuk
mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
2.
Deteksi dini penyimpangan perkembangan,yaitu untuk
mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan),gangguan daya
lihat,gangguan daya dengar.
3.
Deteksi dini penyimpangan mental emosional,yaitu untuk
mengetahui adanya masalah mental emosional,autism,dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas.
1. Deteksi Dini
Penyimpangan Pertumbuhan
•
Dilakukan di semua tingkat pelayanan
•
Di keluarga/masyarakat pelaksananya: ortu, kader kes,
petugas PADU, TPA, gutu TK
•
Alat yang digunakan: KMS, timbangan dacin
•
Di puskesmas pelaksananya: dokter, perawat, bidan, ahli
gizi
•
Alat yang digunakan: tabel BB/TB, grafik LK, timbangan,
alat ukur TB, pita pengukur LK
•
Kehamilan normal ≥ 37 minggu
a.Pengukuran BB
terhadap TB
•
Untuk menentukan status gizi anak: normal, kurus, kurus
sekali, gemuk
•
Jadual pengukuran sesuai jadwal Deteksi dini tumbuh
kembang balita
•
Pengukuran dan penilaian oleh tenaga kesehatan terlatih
Alat Pengukur BB
•
Timbangan bayi
•
Timbangan injak
Penggunaan Tabel BB/TB
•
Ukur TB/PB dan timbang BB
•
Lihat kolom TB/PB
•
Pilih kolom BB untuk laki-laki (kiri) atau perempuan
(kanan), cari yg terdekat
•
Lihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka Standar
Deviasi (SD)
Interpretasi
•
-2 SD s/d 2 SD :
Normal/ gizi baik
•
< -2 SD s/d -3 SD :
Kurus/ gizi kurang
•
< -3 SD :
Kurus sekali/ gizi buruk
•
: > 2 SD :
Gemuk/ gizi lebih
b.Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA/LK)
•
Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas
normal atau di luar batas normal
•
Jadwal disesuaikan umur anak. Umur 0-11 bulan setiap
tiga bulan sekali, umur 12-27 bulan setiap 6 bulan sekali
•
Dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih
Cara mengukur LKA
•
Lingkarkan pita pada kepala anak melewati dahi,
menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang
menonjol, tarik agak kencang
•
Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
•
hitung umur anak
•
catat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan
jenis
•
Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu
dengan ukuran sekarang
Interpretasi
•
Bila ukuran LKA berada di dalam “jalur hijau” maka LKA
normal
•
Bila berada diluar “jalur hijau” maka LKA tidak normal
•
LKA tidak normal ada 2 yaitu makrosefal bila berada di
atas “jalur hijau” dan mikrosefal bila berada di bawah “jalur hijau”
2.Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
•
KPSP
•
DDST
•
TDD, TDL
•
KMEE
•
GPPH
• Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Tujuan : untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
• Jadwal
rutin adalah pada umur : 3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66, dan 72
bulan
• Jika
anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
skriniing yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan
diminta kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan
• Jika
orangtua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tum-bang, sedangkan
umur anak bukan umur skrining, maka menggunakan KPSP untuk umur skrining
terdekat yang lebih muda
Alat yang digunakan
• Formulir
KPSP menurut umur. Berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang
telah dicapai anak
• Alat
bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah,
potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Cara menggunakan KPSP
•
anak harus dibawa
•
Tentukan umur anak. > 16 hari dibulatkan ke atas,
< 16 hari dibulatkan ke bawah
•
pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
KPSP terdiri dari 2 macam
pertanyaan yaitu:
ü Pertanyaan
yang dijawab oleh ibu/pengasuh
ü Perintah
kepada ibu/pengasuh untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP
•
Jelaskan kepada ortu agar tidak ragu-ragu atau takut
menjawab
•
Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu per
satu. Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban Ya atau Tidak. Catat jawaban pada
formulir
•
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab
Interpretasi hasil KPSP
S : Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10
perkembangan anak sesuai dengan
tahap perkembangannya
M : Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8
perkembangan
anak meragukan (M)
P : Jumlah
jawaban Ya = 6 atau kurang
kemungkinan
anak penyimpangan
• Hitunglah
berapa jumlah jawaban Ya
– Jawaban
Ya, bila ibu anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau
kadang-kadang melakukannya
– Jawabab
Tidak, bila ibu menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau
ibu tidak tahu
• Untuk
jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” menurut jenis keterlambatan
(GK, GH, BB, SK)
Intervensi bila perkembangan anak sesuai umur (S)
•
Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya
dengan baik
•
Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap
perkembangan anak
•
Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak
•
Lakukan skrining rutin
Intervensi bila perkembangan anak meragukan (M)
•
Beri petunjuk kepada ibu agar melakukan stimulasi
perkembangan lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin
•
Ajarkan ibu cara melakukan stimulasi perkembangan anak
untuk mengatasi penyimpangan/mengejar keterlambatan
•
Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan
adanya penyakit penyebab penyimpangan
•
Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan
menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur anak
•
Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya tetap 7 atau 8
kemungkinan ada penyimpangan (P)
Intervensi bila perkembangan anak terjadi penyimpangan
(P)
Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian)
3.Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas pada anak agar dapat dilakukan tindakan intervensi
Jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi
a.KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional, Umur 36-72 bulan
Mendeteksi secara dini adanya
penyimpangan/masalah mental emosional pada
anak pra sekolah
•
Jadwal deteksi: setiap 6 bulan pada anak umur 36-72
bulan
•
Terdiri dari 12 pertanyaan
Cara Mendeteksi
:
• Tanyakan
setiap pertanyaan dengan lamat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang
tertulis pada KMME kepada orangtua/pengasuh anak
• Catat
jawaban YA, kemudian hitung jumlah jawaban YA
Interpretasi :
Bila ada jawaban YA, maka
kemungkinan anak mengalami masalah mental emosional
Intervensi :
• Bila
jawabab YA hanya 1
– Lakukan
konseling pada orangtua menggunakan buku pedoman pola asuh
– Lakukan
evaluasi setela 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS
• Bila
jawabab YA ≥ 2: rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan
jiwa/tumbuh kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan
masalah mental emosional yang ditemukan
b.Deteksi Dini
Autis:
• Mendeteksi
secara dini adanya autis pada usia 18-36 bulan
• Jadwal
deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau
ada kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
– Keterlambatan
berbicara
– Gangguan
komunikasi/interaksi sosial
– Perilaku
yang berulang-ulang
• Alat
yang digunakan : CHAT
CHAT : Checklist for
Autism in Todlers, Umur 18-36 bulan
• Ada
9 pertanyaan yang harus dijawab orangtua/pengasuh
• Ada
5 perintah bagia anak untuk melaksanakan tugas seperti yang tertulis pada CHAT
Cara menggunakan CHAT
• Ajukan
peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis
pada CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
• Lakukan
pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada CHAT
• Catat
jawaban orangtua/pengasuh dan kesimpulan hasil pengamatan kemampuan anak, YA
atau TIDAK
• Teliti
kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi :
• Resiko
tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7, B2, B3,
dan B4
• Resiko
rendah menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A7, dan B4
• Kemungkinan
gangguan perkembangan lain : bila jawaban “Tidak” jumlahnya ≥ pada pertanyaan
A1-A4; A6; A8-A9;B1; B5
• Anak
dalam batas normal : bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 , dan 3
Intervensi :
• Bila
anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk
ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
c.Deteksi dini
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
• Mendeteksi
secara dini adanya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak
usia 36 bulan ke atas
• Jadwal
deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau
ada kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
– Anak
tidak bisa duduk tenang
– Anak
selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak kenal lelah
– Perubahan
suasana hati yang mendadak/impulsif
• Alat
yang digunakan : ACRS
•
ACRS :
Abrevieted Conner Rating Scale, Umur 36 bulan ke atas
Cara menggunakan ACRS
• Ajukan
peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis
pada CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
• Lakukan
pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada ACRS
• Keadaan
yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal ketika di
rumah, sekolah, toko dll, setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja
• Catat
jawaban orangtua/pengasuh dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan
pemeriksaan
• Teliti
kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi :
• Beri
nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai” berikut ini dan
jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
• Bila
nilai total ≥ 13 anak kemungkinan mengalami GPPH
Interpretasi
•
Nilai 0 : keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
•
Nilai 1 : kadang-kadang ditemukan pada anak
•
Nilai 3 : selalu ditemukan pada anak
•
Nilai 2 : sering ditemukan pada anak
Intervensi
•
kemungkinan GPPH : dirujuk ke rumah sakit yang memiliki
fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
•
nilai < 13 tetapi anda ragu-ragu : jadwalkan
pemeriksaan ulang 1 bulan
Ajukan pertanyaan kepada
orang-orang terdekat dengan anak (orangtua, pengasuh, nenek, guru, dsb).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar