a.
Kehamilan yang tidak diinginkan ( KTD )
Kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka
keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi
tersebut. KTD disebabkan oleh Karena kurangnya pengetahuan yang
lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan dan metode -metode
pencegahan kehamilan, akibat terjadinya tindak perkosaan, kegagalan alat
kontrasepsi .
Beberapa
kerugian KTD pada remaja antara lain: remaja atau calon ibu merasa tidak ingin
dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak mengurus dengan baik
kehamilannya, Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan
kuat dari ibu yang mengalami KTD terhadap bayi yang dilahirkanya nanti,
sehingga masa depan anak mungkin saja terlantar, mengakhiri
kehamilannya atau sering disebut dengan aborsi. Di Indonesia aborsi
dikategorikan sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena tindakan
aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak
aman. Aborsi tidak aman berkontribusi kepada kematian dan kesakitan ibu.
Jikalau hubungan seks yang dilakukan menyebabkan kehamilan, dapat dipastikan
bahwa kehamilan tersebut tidak dikehendaki. Jalan pintas yang
bisa dilakukan adalah menggugurkannya. Banyak remaja yang diam-diam
melakukan aborsi, namun pengguguran kandungan mengandung sejumlah resiko
fisik yang berat karena bisa berakibat kematian. Meskipun aborsi dilarang
di Indonesia bahkan pelakunya dikategorikan melakukan tindak pidana
karena menghilangkan nyawa manusia, namun klinik-klinik aborsi
gelap bertebaran dimana-mana, tersedianya klinik-klinik aborsi,
mendorong para remaja lebih berani melakukan hubungan seks pra
nikah dengan harapan seandainya terjadi kehamilan, diam-diam kehamilan
tersebut bisa digugurkan.
b. Aborsi
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Women’s
Health oleh Institute for Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah
kesehatan aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah
tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia
janin (fetus) mencapai 20 minggu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Prof. Dr.
JS. Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996)
abortus didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin. melakukan abortus
sebagai melakukan pengguguran. Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai
pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu
secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda
(sebelum bulan ke empat masa kehamilan).
Aborsi menurut dr. Agus Abadi dari UPF/ Lab Ilmu Kebidanan
dan Penyakit kandungan RSUD Dr. Soetomo/FK Unair, abortus adalah
terhentinya kehidupan buah kehamilan pada usia kehamilan sebelum 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. WHO memperbaharui definisi aborsi
yakni Aborsi adalah terhentinya kehidupan buah kehamilan di bawah 28 minggu
atau berat janin kurang dari 1000 gram. Aborsi juga diartikan mengeluarkaan
atau membuang baik embrio atau fetus secara prematur (sebelum waktunya).
Istilah aborsi disebut juga abortus Provokatus (Inilah yang belakangaan ini
menjadi ramai dibicarakan), abortus yang dilakukan secara sengaja. Jadi Aborsi
adalah tindakan pengguguran hasil konsepsi secara sengaja. Secara garis besar
Aborsi dapat di bagi menjadi dua bagian yakni aborsi Spontan (Spontaneous
Abortion) dan abortus Provokatus (Provocation Abortion). Aborsi Spontan yakni
aborsi yang tanpa kesengajaan (keguguran).
Aborsi
Spontan ini masih terdiri dari berbagai macam tahap yakni:
1). Abortus Iminen adalah
ancaman keguguran, artinya keguguran belum terjadi, tetapi ada tanda-tanda yang
menunjukan ancaman bakal terjadi keguguran.
2). Abortus Inkomplitus
adalah aborsi tidak lengkap, artinya sudah terjadi
pengeluaran buah kehamilan tetapi tidak komplit
3). Abortus Komplitus yaitu
pengeluaran buah kehamilan sudah lengkap.
4). Abortus Insipien yaitu
buah kehamilan mati di dalam kandungan - lepas dari
tempatnya tetapi belum dikeluarkan.
Hampir serupa dengan itu, ada yang dikenal
missed abortion, yakni buah kehamilan mati
di dalam kandungan tetapi belum ada tanda-tanda dikeluarkan. Sedangkan Aborsi
Provokatus (sengaja) masih terbagi dua bagian kategori
besar yakni abortus provokatus medisinalis dan
abortus provokatus kriminalis (kejahatan).
c.
Penyakit Menular Seksual ( PMS ) termasuk HIV/AIDS
Penyakit
menular seksual (PMS) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang lain melalui kontak seksual, meskipun tidak selalu demikian,
sebab dapat juga ditularkan (meskipun kecil peranannya) tanpa hubungan seksual,
misalnya melalui suntikan, transfusi darah, kontak tubuh non-seksual, alat-alat
atau benda lain. PMS tidak dapat dicegah hanya dengan: membersihkan alat
kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu tradisonal, minum
obat antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seksual. Ada beberapa
penyakit menular seksual yang telah dikenal antara lain sebagai berikut,
yaitu :
1) Penyakit
Sipilis (Raja singa)
Nama
sifilis sudah cukup terkenal, namun ia lebih jarang ditemukan dari pada
dengan penyakit kencing nanah. Karena ia sudah cukup sering sembuh sendiri
dengan atau tanpa obat yang diberikan oleh penderita itu sendiri.
Penyakit ini mempunyai beberapa sinonim seperti penyakit perancis, penyakit
darah kotor ataupun “hair cut” dan lain-lain, yang digunakan penderita atau
yang merasa menderita penyakit ini, untuk menutupi rasa malu karena
menderita penyakit akibat hubungan kelamin yang bertentangan dengan moral.
Infeksi
sifilis diawali dengan timbulnya benjolan kenyal yang tidak terasa sakit. Pada
stadium berikutnya, terjadi pembesaran limfe dan timbul nyeri otot sendi pada
malam hari dan bila tidak diperhatikan bisanya timbul kelainan jantung dan
susunan syaraf otak. Sifilis pada umumnya terjangkit setelah hubungan seksual
dan sebagai “agen” nya treponema pallidum yang ditularkan dengan persetubuhan
lewat vagina maupun anus atau seks oral dengan orang yang terinfeksi, bahkan
dapat ditularkan dari ibu yang menderita sifilis kepada bayinya.
Gejala
yang timbul pada tahap pertama atau primer adalah terbentuknya luka atau
chancre mulai dari 2 sampai 3 minggu sesudah infeksi. Pada wanita, chancre
menempati dinding pada bagian dalam vagina atau pada leher rahim atau
kadang-kadang timbul dikelamin luar seperti pada labia. Sedangkan pada
pria lokasi yang paling sering adalah pada glans penis. Bila orang terlibat
pada seks oral, maka tempat chancre pada mulut, chancre ini akan hilang pada
beberapa minggu, tetapi bila tidak diobati, penyakit akan berpindah pada tahap
kedua.
Pada tahap kedua mulai terjadi pada beberapa minngu (7-10
minggu) sampai beberapa bulan kemudian dan diawali dengan timbulnya
bercak-bercak kulit yang tidak nyeri. Bercak ini terdiri dari bentol-bentol
kemerahan pada kulit kemudian menjadi gelap warnanya kemudian pecah dan
mengeluarkan cairan. Dapat juga muncul luka lecet di mulutnya, nyeri sendi dan
bengkak, tenggorokan gatal, sakit kepala dan demam. Setelah lesi menjadi sembuh
dan selanjutnya menjadi fase laten (tersembunyi) dan hanya dapat dideteksi
dengan serologis, keadaan ini bisa berlangsung bertahun-tahun atau seumur
hidup, tetapi penyakit ini bisa menggerogoti organ tubuh secara luas. Pada
stadium dini kerusakan sudah menyerang organ yang lebih banyak seperti
pencernaan, hati, kulit, paru-paru dan otak. Komplikasi yang
timbul pada wanita hamil adalah dapat melahirkan dengan kecacatan fisik seperti
kerusakan kulit, limpa, hati dan keterbelakngan mental.
2) Penyakit Gonoroe (GO)
Gonoroe
atau penyakit kencing nanah, menjadi penyakit kelamin yang tersering ditemui di
dunia kedokteran, ia mempunyai banyak nama yang digunakan oleh orang awam yang
malu kalau ketahuan telah berbuat salah dengan dengan melakukan hubungan
kelamin di luar pernikahan, seperti kencing nanah, raja singa, penyakit anak
muda dan sebagainya. Gonoroe ini merupakan infeksi seksual yang paling sering ditemukan
yang disebabkan oleh bakteri gonococcus.
Penularannya
melalui hubungan kelamin .Masa tunas penyakit ini biasanya 3-5 hari. Masa
tunas kadang singkat, hanya 12 jam ada juga yang lebih sampai
14 hari. Gejala yang timbul berupa adanya rasa
sakit saat buang air kecil, pada pria berupa keluarnya cairan
dari penis pada mulanya bening kemudian keruh, kuning kental
(nanah) karena itu disebut kencing nanah. Pada
wanita, sulit ditentukan masa tunas karena pada umumnya
asimptomatis.Tempat utama yang diserang adalah leher rahim atau
serviks yang disertai keluarnya cairan seperti nanah
berwarna kuning kehijauan dari daerah kemaluan.
Apabila tidak diobati atau pengobatan tidak tuntas, maka
infeksi akan menjalar ke alat kelamin bagian dalam dengan gejala yang
lebih berat bahkan dapat menyebabkan kemandulan. Dalam keadaan
seperti ini, pengobatan akan menjadi lebih sulit, lama dan
mahal serta kemungkinan tetap mandul seumur hidup. Komplikasi yang
timbul adalah infeksi radang panggul, mandul, menimbulkan
kebutaan pada bayi yang dilahirkan.
3). Kandidiasis
Penyakit keputihan yang sering dikeluhkan oleh kaum wanita, karena ia dapat
mengganggu kenyamanan penderitanya, baik karena menimbulkan bau busuk karena ia
membasahi celana ataupun karena ia menimbulkan rasa gatal. Kandidiasis
menjad salah satu penyebab penyakit ini. Ada banyak jenis jamur kandida
yang ada, namun penyebab tersering dijabat oleh Candidi Albicans,semua
spesies candida yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia juga
ditemukan sebagai penghuni didalam mulut, tinja dan liang kemaluan.
Sehingga kadang- kadang ada kesulitan memastikan apakah jamur ini
yang menjadi penyebab suatu infeksi jamur. Selain alat kelamin, jamur candida
biasa menyerang rongga mulut yang menimbulkan bercak putih pada selaput lender
mulut, lidah dan tenggorokan. Biasanya kelainan ini tidak
terasa nyeri tetapi adanya robekan kulit disudut mulut yang terasa nyeri.
Bila kandidiasis menyerang daerah sekitar lubang dubur dan
kulit kantong buah zakar, ia biasanya disertai kelainan pada sisi dalam
paha, radang pada kemaluan dan liang senggama (vagina), penyebab
rasa gatal keputihan serta kadang- kadang rasa nyeri pada saat
berhubungan dan berkemih.
Pada
hakekatnya, kandidiasis bisa terjadi diseluruh bagian tubuh dengan penyebaran
melalui darah. Ia bisa menimbulkan nanah, radang otak dan sebagainya. Bila
kelainan terletak dikulit, obatnya bisa berupa salep yang dioleskan
ketempat yang dihinggapi jamur, juga saluran pencernaan dapat diberikan
nistatin. Namun bila ia telah menyebar ke alat –alat dalam, maka
diperlukan obat-obat amfoterisin B yang harus diberikan dengan
infus dan pergantiannya bisa diberikan flusitosin.
3) HIV / AIDS
a. Pengertian
HIV
merupakan singkatan Human Immunodefeciecsy Virus, yaitu yang
merusak system kekebalan tubuh manusia. Virus adalah jenis jasad renik hidup
yang amat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Orang yang
mengidap HIV didalam tubuhnya disebut HIV positif atau pengidap HIV. Orang yang
telah terinfeksi HIV dalam beberapa tahun pertama belum menunjukan gejala
apapun. Sehingga secara fisik tidak berbeda dengan orang lain yang sehat. Namun
pengidap HIV mempunyai potensi sebagai sumber penularan, karena dalam tubuhnya
mengandung virus yang dapat ditularkan kepada orang lain. Setelah periode 5
hingga 10 tahun sejak pertama tertular, seorang pengidap HIV mulai menunjukan
gejala – gejala bermacam – macam penyakit yang muncul karena sistem pertahanan
tubuh yang melemah. Bila telah menunjukan gejala–gejala tersebut disebut
sebagai penderita AIDS.
AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immunodefeciency Syndrome. Aids sebagai
suatu Sindroma atau kumpulan gejala penyakit dengan karateristik defisiensi
kekebalan tubuh yang berat merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus
HIV (Tuti Parwati,1996). Seseorang menderita AIDS bukan karena ia keturunan
dari penderita AIDS, tetapi karena ia terinfeksi virus penyebab AIDS. Seperti
diketahui, tubuh kita mempunyai sistim pertahanan, antara lain sel – sel darah
putih ( limfosit ) yang betugas untuk melawan dan membunuh kuman – kuman
penyakit yang masuk dalam tubuh kita. Jika seseorang mengidap HIV didalam
tubuhnya, maka virus ini bersarang dan menghancurkan limfosit sehingga jumlahnya
menjadi sangat terbatas dan tidak lagi mampu melawan kuman – kuman penyakit.
Kondisi tersebut memudahkan untuk terserang penyakit lain.Bahkan serangan
sesuatu penyakit tersebut bagi orang lain yang sistim pertahanan tubuhnya
berfungsi normal dapat digolongkan sebagai penyakit ringan, bagi seorang
pengidap HIV atau penderita AIDS penyakit tersebut dapat berakibat fatal.
Seorang penderita AIDS dapat meninggal oleh penyakit–penyakit infeksi lain yang
menyerang tubuhnya akibat kekebalan tubunhya yang terganggu .
b. Penularan
Penularan
HIV akan terjadi bila ada kontak atau pertukaran cairan tubuh yang
mengandug virus, yaitu :
1) Melalui hubungan seksual
yang tidak terlindung dengan seseorang yang mengidap HIV. Hubungan
seksual ini bisa homoseksual maupun heteroseksual.
2) Melalui transfusi darah dan
transplantasi organ yang tercemar oleh HIV. Transfusi darah yang tercemar HIV
secara langsung akan menularkan HIV kedalam sistem peredaran darah dari si
penerima.
3) Melalui jarum suntik atau
alat tusuk lainnya ( Akupuntur, tindik, tato ) yang tercemar oleh HIV. Oleh
sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama–sama oleh pencandu narkotika
akan mudah menularkan HIV diantara mereka, bila salah satu diantaranya pengidap
HIV.
4) Penularan dari ibu
hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang dikandungnya. Penularan dapat
terjadi selama kehamilan, persalinan dan selama menyusui.
Mengingat pola penularan HIVseperti
disebutkan diatas, orang – orang yang berpeluang atau beresiko tinggi untuk
tertular HIV, yaitu :individu yang sering berganti-ganti pasangan dalam
melakukan hubungan seksual, penjaja seks dan pasangannya, pengguna jarum suntik
secara bersama ( bergantian ), bayi dikandung oleh ibu yang terinfeksi HIV
dan orang yang memerlukan transfusi darah, bila darah donor tidak
dilakukan skrining.
c. Perjalanan penyakit
Setelah HIV memasuki tubuh manusia, partikel virus tersebut bergabung dengan
DNA sel pasien, seumur hidup akan terinfeksi, sehingga sebagai akibatnya satu
kali seseorang terinfeksi HIV, seumur hidup dia tetap terinfeksi. Sel yang
terutama diserang oleh HIV adalah salah satu jenis sel darah putih yang disebut
limfosit, sub jenis limfosit T helper.
Gejala penyakit AIDS merupakan manifestasi rendahnya kadar
limfosit T helper, yang secara bertahap dirusak HIV. Segera sesudah terinfeksi
HIV, jumlah limfisit T helper akan berkurang dari sekitar 2000 / Mm3 menjadi
kurang lebih 1000/Mm3 dan kemudian secara bertahap jumlahnya makin berkurang.
Limfosit T memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia,
sehingga bila jumlah dan fungsinya terganggu menyebabkan seseorang mudah
terserang penyakit infeksi. Masa inkubasi dari penyakit AIDS adalah rata-rata
5-10 tahun dan bervariasi sangat lebar yaitu antara 6 bulan samapi lebih dari
10 tahun, walaupun tanpa gejala tetapi yang bersangkutan telah dapat menjadi
sumber penularan.
d. Gejala akibat infeksi HIV
Gejala
infeksi HIV akut (Acute HIV Syndrome) biasanya timbul 3-6 minggu
setelah infeksi pertama kali. Gejala yang timbul dapat berupa demam atau radang
kerongkongan, sakit atau nyeri otot, myalgia dengan ruam kulit atau timbulnya
limphadenophaty. Pada tahap ini hasil uji HIV belum menunjukan hasil positif.
Tahap
tanpa gejala yang spesifik terjadi selama 3-7 tahun atau lebih. Pada tahap ini
terjadi pengembangbiakan virus secara aktif,yang diikuti menurunnya T4
limfosit. Penularan virus yang paling sering terjadi dari mereka yang telah
terinfeksi ke orang lain terjadi pada periode ini, karena penderita tetap
terlihat sehat dan tidak merasa sakit, dan tetap aktif melakukan seks.
Tahap
generalized lymhadenophaty yaitu ditandai dengan pembesaran kelenjar limfa pada
daerah ekstra inguinal selama lebih dari 3 bulan tanpa ada sebab yang jelas.
Pembesaran umum kelenjar-kelenjar limfa merupakan respon imunologis dari system
retikulo-endothelial terhadap infeksi HIV.
Tahap
infeksi lanjut dengan gejala utamanya antara lain: turunnya berat badan
sampai lebih dari 10 % dari berat badan biasa tanpa sebab yang jelas, diare
yang terus menerus atau berulang selama lebih dari satu bulan, demam yang terus
menerus lebih dari satu bulan. Dan gejala minornya seperti: kandidiasis
oro-faring, batuk lebih dari satu bulan dermatitis pruritik umum dan
limfadenopati generalisat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar