Jumat, 23 November 2012

KTI BAB 2 KONSEP HIPERTENSI ADE POLTEKKES MALANG


2.3 Konsep Hipertensi

2.3.1 Pengertian
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia.Tekanan darah di bedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, pada populasi manula hipertensi di defenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.(Brunner & Suddarth vol 2 : 896)
2.3.2 Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik, terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intra seluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko, seperti abesitas, alcohol, meroko serta polisitemia
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, terdapat sekitar 5% kasus penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi kaskular renal, hiperaldosteronisme primer dan sindrom custing feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain. (Arief Mansjoer, 2001)
Menurut Dr. Yekti Susilo dan Ari Wulandari (2011) dalam Ispendi Ilham (2012) yang menyebabkan terjadinya hipertensi secara umum. Salah satu saja mengenai tubuh kita maka dengan mudah kita akan menderita hipertensi, yaitu :
a. Toksin
Toksin adalah zat-zat sisa pembuangan yang seharusnya dibuang karena bersifat racun. Dalam keadaan biasa, hati kita akanmengeluarkan sisa-sisa pembuangan melalui saluran usus dan kulit. Sementara ginjal mengeluarkan sisa-sisa pembuangan melalui saluran kencing atau kantong kencing.Penyakit yang paling biasa diderita akibat penumpukan toksin dalam tubuh adalh filek, flu, dan bronchitis. Penumpukan toksin pada bagian yang berlainan pada tubuh akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbeda-beda, termasuk hipertensi. Hal tesebut menyebabkan pembesaran jantung dan selanjutnya mengakibatkan penyakit jantung. Sementara itu, tekanan yang dilakukan terhadap saluran darah akan mengakibatkan tekanan darah tinggi.
b. Faktor genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga tersebut mempunyai risiko menderita hipertensi. Individu dengan orang tua hipertensi mempunyai risiko dua kalilebih besar untuk menderita hipertensi dari pada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.Ada baiknya kita mulai sekarang kita memeriksa riwayat kesehatan keluarga sehingga kita dapat melakukan antisipasi dan pencegahan.
c. Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan betambahnya umur seseorang. Individu yang berumur di atas 60 athu, 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya.
d. Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki struktur organ dan hormon yang berbeda.Demikian juga pada perempuan dan laki-laki.Berkaitan dengan hipertensi, laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal.Laki-laki juga mempunyai risiko yang lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskiluer.Sedangkan pada perempuan, biasanya lebih rentan terhadap hipertensi ketika mereka sudah berumur di atas 50 tahun.Sangatlah penting bagi kita untuk menjaga kesehatan sejak dini.Terutama mereka yang memiliki sejarah keluarga terkena penyakit.
e. Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang kulit hitam dari pada yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang kuli hitam ditemukan kadar rennin yang lbih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar.
f. Stress
Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatetik. Stres merupakan respon tubuh yang sifatnya non- spesifik terhadap setiap tuntunan beban atasnya.Terdapat beberapa jenis penyakit yang berhubungan dengan stres yang dialami seseorang, diantaranya hipertensi atau peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Stres yang dialami seseorang akan membangkitkan saraf simpatetis yang akan memicu kerja jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, bagi mereka yang sudah memiliki riwayat sejarah kesehatan penderita hipertensi, disarankan untuk berlatih mengendalikan stres dalam hidupnya.
g. Kegemukan (obesitas)
Kegemukan (obesitas) juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berat, salah satunya hipertensi.Penelitian epidemiologi menyebutkan adanya hubungan antara berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun normotensi.Yang sangat mempengaruhi tekanan darah adalah kegemukkan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian perut atau kegemukan terpusat (obesitas sentral).
h. Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting terjadinya hipertensi primer. Asupan garam tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan menigkatkan tekanan darah. Asupan garam tinggi dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang dapat terdeteksi yaitu lebih dari 14 gram per hari atau jika dikonversi ke dalam takaran sendok makan adalah lebih dari 2 sendok makan.Bukan berarti kita makan garam 2 sendok makan setiap hari tetapi garam tersebut terdapat dalm makanan-makanan asin atau gurih yang kita makan setiap hari.
i. Merokok
Merokok merupakan faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan dalm upaya melawan arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara umum di Indonesia.
j. Narkoba
Mengkonsumsi narkoba jelas tidak sehat.Karena narkoba tidak ada sedikitpun kebaikannya.Penyakit kecanduan narkoba kelihatannya sepele tetapi sangat mematikan.Efek buruk yang ditimbulkannya sangatlah besar.Itulah sebabnya mendeteksi keberadaan hipertensi sejak dini sangat diperlukan.Tentu saja juga harus diimbangi dengan pola hidup sehat.
k. Alkohol
Penggunaan alkohol secara berlebihan juga akan memicu tekanan darah seseorang. Menghentikan kebiasaan mengkonsumsi alkohol sangatlah baik, tidak hanya bagi hipertensi kita tetapi juga untuk kesehatan kita secara keseluruhan.
l. Kafein
Kandungan kafein selain tidak baik pada tekanan darah dalam jangka panjang, pada orang-orang tertentu juga menimbulkan juga menimbulkan efek yang tidak seperti tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar, sesak nafas, dan lain-lain.
m. Kurang Olahraga
Dengan adanya kesibukan yang luar biasa, manusia pun merasa tidak punya waktu lagi untuk berolahraga.Akibatnya, kita menjadi kurang gerak dan kurang olahraga.Kondisi inilah yang memicu kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menguat sehingga memunculkan hipertensi.
n. Kolesterol Tinggi
Kandungan lemak yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.

2.3.3 Tanda dan gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).Gejala yangdimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dankelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun padaseseorang dengan tekanan darah yang normal. (Zukhair Alii, 2008)
Menurut Zukhair Alii (2008) Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebihserius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi disebutsebagaisilent killer karena dua hal yaitu:
a. Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejalakhusus, gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit kepalabiasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi, hipertensi dapatdiketahui dengan mengukur secara teratur.
b. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti strike, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal.
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbulgejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakanpada otak, mata, jantung dan ginjal.
9. Telinga berdenging
10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.Keadaan ini disebutensefalopati hipertensif,yang memerlukan penanganan segera. (Trisha Macnair,2007 dalam Zukhair Alii, 2008).

2.3.4 Penatalaksaan
Dalam Zukhair Alii (2008) menjelaskan bagi penderita tekanan darah tinggi penting mengenal hipertensi dengan membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan tekanan darah anda tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk mengatasinya antara lain:
a. Mengatasi Risiko
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki sejarah keluarga penderita hipertensi? Apakah anda memiliki berat badan berlebihan?Apakah anda makan makanan berkadar garam tinggi?Apakah anda cukup olahraga atau apakah anda merokok?Jika jawaban anda ya pada salah satu pertanyaan diatas anda berisiko memiliki tekanan darah tinggi.
b. Mengontrol pola makan
Apabila anda ingin terhindar dari risiko hipertensi jauhi makanan berlemak dan mengandung garam.
c. Tingkat konsumsi potassium (K) dan magnesium (mg)
Pola makan yang rendah potassium dan magnesium menjadi salah satu faktor pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar adalah sumber terbaik bagi kedua nutrisi tersebut.
d. Makan makanan jenis padi-padian
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padi-padian kecil kemungkinan terkena penyakit hingga 20%.
e. Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanandarah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah.Jika andamenyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic sedang selama 30 menit sehariselama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenislatihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda,berenang, aerobic. (Trisna Macnair, 2007).
Tidak diragukan meningkatkan aktifitas dapat menurunkan risiko tekanan darahtinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet hanya 30 menit sampai45 menit 5 hari dalam seminggu cukup untuk menurunkan hipertensi.
f. Sertakan bantuan dari kelompok pendukung
Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukungn pada pola hidupsehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih mudah dan lebihasyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasildalam membuat perubahan gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.
g. Berhenti merokok
Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti sekarang juga. Walaupun merokok tidak ada kaitanya dengan timbulnya hipertensi.Merokok dapat menimbulkan risiko komplikasi lainnya seperti penyakit jantungdan stroke.
h. Latihan relaksasi atau meditasi
i. Relaksasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa, relaksasidilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan otot tubuh sambilmembayangkan sesuatu yang damai, indah dan menyenangkan dilakukan denganmendengarkan musik atau bernyanyi. (www.google.com, 2008)

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar