ALampiran J
PENGKAJIAN DATA DASAR
I.
Identitas Diri Klien
Nama
Tempat / Tgl. Lahir
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Alamat
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal M.R.S
Sumber Informasi
Keluarga terdekat
Pendidikan
Alamat
|
:
Tn. M
:
Bangka, 10 Maret 1964
:
32 tahun
:
Laki-laki
:
Menikah
:
Rawa Bebek, RT. 019/ RW.011 Jakarta Utara
:
Islam
:
Melayu
:
SLTA
:
Wiraswasta
:
28 Oktober 1996
:
Klien dan istrinya serta keluarga
:
Ny. M (Istrinya)
:
SMP
:
Rawa Bebek, RT.019 / RW.011 Jakarta Utara
|
II. Status
Kesehatan saat ini
Pengkajian ini dilakukan di IGD dan ruang
inap Soka Bawah. Jam 08.00 - 10.00 Wib.
1.
Alasan kunjungan/keluhan utama
: Nyeri dada kiri sejak 3 bulan
yang lalu, Nyerinya seperti ditusuk-tusuk. Bersamaan dengan nyeri dada
timbul bantuk-batuk yang hebat, dahak kental putih berbusa.
Sejak napas timbul 2 minggu sebelum masuk rumah sakit tidak bisa
tidur terlentang karena sesak makin memberat disertai nyeri. Merasa
nyeri di ulu hati seperti perih tidak bisa makan, rasa mual.
Suaranya juga serak sejak 3 bulan SMRS demam, menggigil
terus-menerus terutama malam hari.
2.
Faktor pencetus : Bila tidur
terlentang sesak dan nyeri semakin meningkat dan disertai
batuk-batuk.
3.
Lama keluhan : Rasa nyeri mulai timbul 9 bulan yang lalu, nyerinya semakin ditusuk-tusuk
terasa 3 bulan yang lalu disertai batuk-batuk. Sakit ulu hati
sejak 2 minggu yang lalu, sesak 2 minggu yang lalu dan dan
semalam masih terasa sangat sesak.
4.
Timbulnya keluhan : sesak
napas secara mendadak, sedangkan nyeri dada dan batuk-batuk secara
bertahap tetapi nyerinya tak menjalar, lebihterasa pada bagian kiri
dada.
5.
Faktor yang memperberat : Bila bekerja lama dan sangat lelah
6.
Upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya : sendiri : mengurangi
beban kerja dan istirahat banyak di rumah.
oleh orang lain : pernah diurut dan diobati oleh dukun
seorang kyai
7.
Diagnosa medik :
Efusi Pleura dan Tumor Paru
|
Tanggal 28 Oktober 1996
|
III.Riwayat
kesehatan yang lalu
1.
Penyakit yang pernah dialami
·
kanak-kanak : panas, batuk,
pilek
·
Kecelakaan : tidak pernah
·
Pernah dirawat penyakit: tidak
pernah
·
Operasi : Tidak pernah
2.
Alergi : tidak ada riwayat
alergi
3.
Imunisasi : Pernah mendapatkan
imunisasi cacar, lainnya tak ingat
4.
Kebiasaan : merokok sejak
kecil menghabiskan 2 bungkus/hari sampai 3 bulan yang lalu, kopi 4 - 5
gelas / hari
5.
Obat-obatan :Bila sakit flu
atau batuk-batuk biasa beli obat di apotik (obat bebas). Jika tidak sembuh
berobat ke dokter swasta.
6.
Khusus untuk nyeri dada dan
batuk pernah berobat jalan ke RSCM dan di CT-Scan hasilnya dibilang dokter
Tumor Paru kiri (5 hari SMRS).
7.
Pola nutrisi :
·
Frekwensi makan : 3 kali sehari, kadang-kadang ada
snack
·
Berat badan : 43 kg
·
Tinggi badan : 162 cm
·
Jenis makanan : Pagi : nasi, telur, ikan, teh manis/susu
dan kopidan roti.
Siang : nasi, lauk-pauk : tempe, tahu, telur, sayur (kangkung,
bayam, buncis, kacang, dll) Ikan, daging, buah-buahan. Malam : Makanan sperti
siang
·
Makanan yang disukai : semua
makanan suka
·
Makanan yang tidak disukai :
ikan tongkol es / yang lama disimpan
·
Makanan pantang : tidak ada.
·
Nafsu makan : dulu 1 tahun yang
lalu sangat baik, sejak 3 bulan yang lalu agak menurun nafsu makannya
karena batuk-batuk, dan rasa mual. Biasanya porsi habis 1/4 s/d
1/2 porsi.
·
Perubahan berat badan 6 bulan
terakhir : (X) berkurang 12 kg.
8.
Pola eliminasi :
Buang air besar
·
Frekuensi : 2-3 kali/hari. Penggunaan pencahar : tidak ada
Biasanya pagi, kadang siang / malam
·
Waktu : pagi hari
·
Warna : kuning
·
Saat ini 1 -2 kali/hari
warnanya sama sebelumnya
·
Konsistensi : lembek
Buang air kecil
·
Frekuensi : 4 -6 kali/ hari
·
Warna : kuning
·
Bau : khas
·
Saat ini : 1- 2 kali /hari
·
Warnanya :masih sama seperti
sebelumnya tak ada keluhan yang berarti
9.
Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam) :
Waktu tidur :
Kebiasaan pengantar tidur:
Kebiasaan saat tidur :
|
Sebelum sakit 6 - 8 jam hanya pada malam
hari karena pagi sampai dengan sore kerja (full time)
Saat di rumah sakit ada perubahan,
istirahat/tidur 2 - 4 jam disebabkan oleh rasa nyeri dan
kadang-kadang batuk-batuk. Akhirnya terbangun.
sebelum sakit jam 23.00 s/d 05.00 Wib.
Sering mendengar lagu sambil tidur atau
membaca sambil tidur.
Sebelum sakit tidur nyenyak. Saat ini ada
perasaan tidak puas setelah bangun.
|
10. Pola aktifitas dan latihan
a)
Kegiatan sehari-hari sebagai
pengawas di temapat kerja tapi kadang-kadang turun tangan membantu pekerjaan
stafnya, yaitu pada PT. Timor Kencana. Pabrik Pembuatan Panci dan lampu
hiasan.
b)
Olah raga jarang dilakukan karena waktu lebih banyak
digunakan untuk bekerja.
c)
Kegiatan di waktu luang : yaitu digunakan untuk bersantai ria dengan
keluarga seperti rekreasi, bebelanja dan lain-lainnya. Bila di rumah sering
baca-baca buku dan nonton televisi.
d)
Kesulitan yang dialami sejak 9
bulan yang lalu adalah mudah merasa lelah setelah melakukan aktifitas
dalam pekerjaan dan 3 bulan yang terakhir sering sesak napas,
batuk-batuk setelah mengadakan aktifitas.
11.
Pola bekerja
a)
Jenis pekerjaan : sebagai
pelaksana sejak tahun 1985 - 1988
sebagai penagawas sejak tahun 1988 - sekarang
b)
Jumlah jam kerja : dari pagi
sampai malam, jam 07.00 - 20.00 lama :
12 jam, sejak tahun 1985
c)
Jadwal kerja : 6 hari kerja kecuali hari minggu atau hari
raya libur nasional
IV. Riwayat
Keluaga
Klien adalah anak pertama dari 7 saudara
(laki-laki 3 orang, perempuan 4 orang). Ayah dan ibu kandung masih hidup,
begitu pula dengan saudara kandung masih hidup semuanya. Klien sendiri sudah
menikah dan mempunyai anak perempuan 2 orang, yang pertama berumur 4,5 tahun
dan anak kedua berumur 2 tahun, tinggal di rumah kontrakan
Genogram Tn . M
kawin dengan ibu M sebagai berikut :
60 59
57 55
32
27
4,5 2
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
V. Riwayat
lingkungan
1.
Rumahnya berada di sekitar
pemukiman rumah-rumah yang lain dengan kebersihan lingkungan sekitarnya cukup
bersih karena sampah-sampah diangkut secara menetap oleh dinas kebersihan.
2.
Bahaya yang mengancam
lingkungan adalah kebanjiran saat musim hujan dan juga bila terjadi kebakaran,
selama ini tidak terjadi bahaya tersebut.
3.
Polusi udara yaitu seperti
ditempat lain di Jakarta, asap dari mobil / sepeda motor dan bau sampah.
4.
Sinar matahari dapat masuk
kamar / rumah. Jumlah kamar ada 2 buah dan ruang tamu 1 buah .
VI. Aspek Psikososial
1.
Pola pikir dan persepsi
Alat bantu yang digunakan : tidak ada
Kesulitan yang dialami : sering
pusing memikirkan keadaanya
2.
Persepsi diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : Keadaan penyakitnya, masih
denial dan berkata dari kecil tidak pernah sakit seperti ini
begitupun juga dalam keluarga semuanya sehat-sehat dan juga memikirkan, kedua
anaknya di rumah dan berharap anak-anaknya tidak boleh berkunjung ke
rumah sakit karena akan sedih dan stres bila anak melihatnya.
3.
Harapan setelah menjalani
perawatan : ingin lekas sembuh dan ingin bekerja kembali seperti semula.
4.
Perubahan yang dirasa setelah
sakit : yaitu semangatnya turun, BB turun dan stres serta badan jadi kurus.
5.
Suasana hati : Masih stabil, kadang-kadang termenung,
diam memikirkan keadaan penyakitnya dan anak-anaknya.
6.
Rentang perhatian : lebih
banyak pada diri sendiri dan sedikit pada lingkungan sekitar klien berada.
7.
Hubungan/komunikasi
·
Bicara : jelas, relevan, mampu mengekspresikan
perasaannya dan mampu mengerti orang lain.
Bahasa utama : Indonesia Bahasa
daerah : bahasa Melayu / Bangka
·
Tempat tinggal : sendiri
bersama anaknya dengan mengontrak rumah.
·
Kehidupan keluarga :
·
adat yang dianut : sebagian Jawa (karena istrinya orang Jawa)
sebagian Melayu
·
pembuatan keputusan :
bersama-sama istri
·
pola komunikasi : dengan dua
arah sering terjadi pada saat nonton televisi, makan bersama dan kadang pada
saat dimana saja bila dianggap perlu, hubungan antara anggota keluarga cukup
harmonis
·
keuangan : untuk kebutuhan
dalam keluarga sangat / cukup memadai
·
kesulitan dalam keluarga : tidak ada
8.
Kebiasaan seksual
·
Gangguan kebiasaan seksual
menurut klien agak menurun. Tidak seperti dulu dan hal ini dirasakan sejak
mulai muncul gejala/tanda penyakitnya sekarang. Sejak 4 bulan yang lalu.
·
Pemahaman terhadap fungsi
seksual : menurut klien saat ini lebih dititik beratkan pada adanya cinta kasih
antara suami isteri dan anak-anak
9.
Pertahanan koping
·
Pengambilan keputusan : lebih
dominan dilakukan sendiri, bila masalahnya dianggap rumit / menjadi besar
sering meminta bantuan isterinya dan akhirnya sama-sama mengambil keputusan.
·
Yang disukai tentang diri
sendiri : tidak sombong, rendah hati penyayang terhadap anak isterinya dan anak
buahnya dalam pekerjaan serta sifat suka membantu pada orang yang mengalami
kesulitan
·
Yang ingin dirubah dari
kehidupan : Kebiasaan merokok 2 - 3 bungkus sehari dan minum kopi 4 - 5 gelas
sehari. Saat ini klien 100 % tak menginginkan hal tersebut lagi dan berhenti
merokok sejak 2 - 3 bulan yang lalu.
·
Yang dilakukan jika stres :
sering melakukan intimidasi dengan menutup mata, bila tidak membantu sering ke
pantai untuk berteriak sepuas-puasnya sering juga dengan memecahkan
es batu.
·
Saat bekerja di kantor bila stres masuk ke ruangan yang
kedap suara dan berteriak
10.
Sistem nilai dan kepercayaan
·
Siapa atau apa sumber kekuatan
: Tuhan . Mengatakan bahwa Tuhan dan agamanya sangat penting.
·
Apakah agama, kepercayaan,
Tuhan penting buat anda ? Ya
·
Kegiatan agama atau kepercayaan
yang dilakukan (macam dan frekuensi) sebutkan : Sholat 5 waktu. Aktif melakukannya kecuali setelah
masuk rumah sakit. dan sat ini tidak bisa terlentang tetapi selalu berdoa dalam
hatinya. Selama di rumah sakit ingin juga melakukan hal yang sama seperti di
rumah.
·
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama
di rumah sakit, sebutkan : sholat lima waktu.
11.
Tingkat perkembangan Usia :
Menurut teori Eric Ericson usia klien 32 tahun termasuk dewasa muda,
perasaan puas tumbuh bila melakukan sesuatu yang mendatangkan keuntungan. Namun
dalam usia ini bila tidak berhasil kekacauan bisa terjadi. Tingkat perkembangan
klien sesuai dengan umurnya saat ini.
VII. Pengkajian Fisik
Keadaan umum :
Kesadaran : compos metis
Suhu : 38 ° celsius, Tekanan Darah : 130 / 90 mmHg, Nadi : 112 x/ m, RR: 36 x/m
Kepala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan
Kepala :
Bentuk oval
Keluhan yang
berhubungan : pusing disertai sakit kepala
Mata :
Ukuran pupil : bulat isokor :
+/+ Reaksi terhadap cahaya :
baik, akomodasi : sama di kedua
pupil, bentuk: simetris, Konjungtiva :
anemis, sklera tidak ikterik, Fungsi
penglihatan : baik, dan tidak rasa sakit. Tanda-tanda radang : tidak ada, Pemeriksaan mata terakhir : 3
bulan yang lalu hasilnya normal, operasi : tidak, Kaca mata :
tidak, lensa kotak : tidak.
Hidung :
Reaksi alergi : tidak ada,
cara mengatasinya : tidak, pernah mengalami flu : pernah, bagaimana
frekuensinya dalam setahun : 3-6 x setahun, sinus : - , perdarahan : tidak ada
Mulut dan tenggorokan:
Gigi geligi : lengkap, kesulitan/gangguan pembicaraan : ada
karena batuk dan suara semakin pelan / hilang karena pita suara ada
gangguan, kesulitan menelan : bila batuk aktif , pemeriksaan gigi terakhir : 6 bulan yang lalu.
Pernafasan :
Suara paru: vesikuler paru kanan, vesikuler melemah pada paru
kiri, paru kiri redup (perkusi), whezing -/-, Ronchi basah
-/+, pola napas : 36 x /menit,Batuk
terus-menerus dengan interval waktu 5 - 6 ‘ sekali serangan, sputum
:kental, berbusa, nyeri pada dada kiri tidak menjalar
kemampuan melakukan aktifitas : sangat terbatas, Batuk darah
: tidak ada , Ro terakhir : tanggal 25 Oktober 1996 Hasil : perselubungan
homogen. CT-Scan : massa di paru kiri, dicurigai menjalar/metastase
ke kelenjar. Leher : JVP 5 -2 cm H2O. Supraclavikula kiri teraba Æ 2 x 2 x 2,5
Sirkulasi:
Nadi perifer : teraba jelas, reguler : 112 x / menit, Capilary refilling : 2 detik, Distensi vena
jugularis : - , Suara jantung : BJ I-BJ
II murni, Suara jantung tambahan : (-), Irama jantung (monitor) : (-), Nyeri :
terasa pada daerah kiri dada, mur mur (-),
gallop ( - ) Edema : ( ),
Palpitasi : (-), Baal : ( ), Perubahan warna kulit : icterus/pucat, Clubbing :
(-), Keadaan ektremitas : gerakan kaki / tangan terbatas karena sakit
/nyeri pada dada dan terasa sesak serta batuk , Syncope : (-), Rasa pusing : (+),
Monitoring hemodinamika : CVP: tidak dipasang.
Nutrisi:
Jenis diet : TKTP, nafsu makan : kurang, rasa mual : kadang-kadang,
muntah : (-), intake cairan : oral : 600 - 1200 cc/24 jam dan infus : Nacl :
Dextrose 5 % 1:1 dengan 12 tetes / menit.
Eliminasi:
Pola rutin : selama di RS. b.a.b. 2x dan tak ada keluhan, penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-),
Ileostomy :(-), Konstipasi: (-) Diare :(-)
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria
:(-), Cateter :(-), Urine out put : 1000-1500 cc/24 jam
Reproduksi
Prostat : normal, Penggunaan kateter : (-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi :
baik, Pola tingkah laku : masih dalam batas normal, Riwayat
epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik, kekuatan menggenggam: menurun,
Pergerakan ekstremitas : bebas tapi terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (-), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak
ada
Kulit
Warna : sawo matang, Turgor : sedang, integritas : dalam
batas normal.
Data Laboratorium
Tanggal 28 oktober 1996
Hb : 10 g/dl, Ht : 3 dl,
Leuko : 10700 ul, Trombo : 547.000 ul, Eritrosit : 13,7 GDS :
110, Ureum : 31, Creatinin; 1,1, Natrium : 133, Kalium: 3,31, Clor: 45.
Tanggal 29 Oktober 1996
WBC : 12,6 ; RBC : 3,67; MCH: 27,0; Lym : 1,9; HGB : 9,9; MCHC:
33,3; MID: 0,6; HCT: 29,7; RDW: 18,2 ; Gran: 10,1 ; MCV : 81 ; PLT: 479.
Hitung jenis lekosit : Eos : 1; batang: 8; segmen : 71 ; limposit :
25
Hematologi : masa pembekuan : 2’00”. masa pendarahan : 1’ 30 “
Gula darah : Nuchter : 112
(70 - 110 mg/dl) ; post pardial : 133 mg/dl
Faeces : Warna coklat, lekosit : 0 - 1, konsistensi lembek
Hasil pemeriksaan
diagnostik
CT-Scan : Tumor Paru Kiri
Persepsi klien terhadap
penyakitnya
Klien terkejut dengan penyakit ini dan keluarganya juga bertanya tentang
penyakitnya. Klien sendiri dan keluarga telah mengetahui penyakitnya dari
doter poliklinik RSCM bahwa ada tumor di paru-paru.
Persepsi klien : berobat yang teratur akan sembuh total
demikian juga dengan keluarganya.
Kesan perawat terhadap
klien
Klien tampak kurang kooperatif, cemas, murung menjawab seperlunya.
Nampak cemas memikirkan penyakitnya dan harapannya akan sembuh bila berobat
dengan teratur.
Pathofisiologi
Dapat dilihat pada referensi tumor paru
Kesimpulan
Klien Tn. M, 32 tahun dengan diagnosa medis
Tumor paru metastase ke kelenjar (stadium IV).
Dari hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium: ada massa pada paru kiri, keadaan umum semakin menurun, sesak
napas, rasa nyeri dada, batuk-batuk, dan lendir berbusa. Nafsu makan menurun,
tingkat aktifitas terbatas, kesulitan dalam istirahat/tidur, tidak bisa tidur
terlentang akibat adanya tekanan pada paru kiri (massa) dari pemeriksaan Ro”
ada efusi pleura masif.
Psikososial mempunyai harapan untuk sembuh
total, denial dengan penyakitnya. Juga cemas semakin meningkat melihat
perkembangan penyakitnya semakin memburuk. Cemas memikirkan kedua anaknya yang
masih kecil.
ANALISA DATA
Tanggal
29 - 31 Oktober 1996
DATA
|
MASALAH
|
Subyektif
:
·
Mengeluh sesak, batuk, dada
terasa nyeri, sukar bernapas.
Obyektif
:
·
Batuk disertai riak putih
berbusa, penggunaan otot bantu pernapasan
·
Tanda vital : TD: 130/70 mmHg, Nadi: 112 x/m, Pernapasan: 36 x / m,
Suhu: 38,6 ° celsius, Wheezing : -/+
·
Foto Thoraks : perselubungan
homogen pada paru kiri, pleura efusi masif. Vesikuler melemah pada paru kiri,
perkusi redup pada paru kiri.
·
CT-Scan : massa di paru kiri,
curiga metastase ke kelenjar.
·
Terpasang oksigen 2 l/m,
posisi Fowler.
|
Gangguan pola napas
(Pola napas tidak
efektif)
|
Subyektif
:
·
Tidak makan baik, rasa mual
dan muntah, mengeluh nafsu makan kurang/menurun, terasa cepat lelah dan
capek, mengeluh BB turun 12 - 17 kg/ 3 bulan terakhir.
Obyektif:
·
Makan pagi 1/4 porsi, makan
siang 1/3 porsi. BB: 43 kg. TB: 162 cm, konjungtiva : pucat. Laboratorium :
Hb: 10,9 gr%, lekosit: 10.700, Gula darah sewaktu : 110, Nucher : 112.
|
Gangguan pemenuhan
nutrisi
(kurang dari yang
dibutuhkan)
|
Subyektif
:
·
Mengeluh sakit di ulu hati,
disertai rasa mual/mules, rasa nyeri menetap
Obyektif:
·
Gelisah, tangan selalu
memegang daerah perut, menjerit kesakitan di ulu hati, Tanda vital : TD:
130/90 mmHg, Nadi : 112 x / m, Suhu : 38,6 derajat celsius, RR: 36 x/m.
|
Gangguan rasa nyaman
(nyeri di ulu hati )
|
DATA
|
MASALAH
|
Subyektif:
·
Mengeluh sesak terus,
perasaan tak berdaya, bertanya berapa lama lagi dirawat, merasa bersalah.
Obyektif
:
·
Kadang nampak murung, tidak
mau bicara (diam), ekspresi wajah tegang, selalu menunduk
|
Cemas
Koping
(mekanisme
pertahanan diri) tidak efektif
|
Subyektif
:
·
Mengeluh tidak bisa tidur.
·
Mengingkari akan proses
penyakitnya.
Obyektif
:
·
CT-Scan : Tumor paru jenis
ganas (adeno carsinoma) metastate grade IV
·
Hasil biopsi pleura : tumor
ganas condong adenocarsinoma
·
Marah pada kondisinya
|
·
Antisipasi proses berduka (Grieving Anticipatory)
|
DATA TAMBAHAN / LANJUT
Pemeriksaan
fisik Tanggal: 29 Oktober 1996
1.
Kulit
2.
Kepala
3.
Telinga, hidung dan
tenggorokan
4.
Leher dan kelanjar limfa
5.
Sistem respirasi dan
kardivaskuler
6.
Sistem gastrointestinal
7.
Sistem saluran kemih
8.
Sistem reproduksi
9.
Sistem saraf pusat
10. Sistem endokrin
11. Sistem hemapoetik
|
Tak ada perubahan warna, gatal-gatal
tidak ada, berkeringat banyak (saat batuk-batuk)
Sakit kepala tak ada, pusing tidak ada,
gangguan penglihatan tak ada.
Rasa telinga berdengung, merasa
tenggorokan agak tertekan dan sulit untuk bersuara, hidung tak ada masalah,
daya penciuman baik, suara sengau, sesak napas, lidah pipih dan tak ada
keluhan, kelumpuhan pita suara (+)
Pembesaran pada leher tak ada, pembesaran
pada kelenjar getah bening (supraclav kiri teraba Æ 2 x 2 x 2,5 ) pembesaran tersebut menetap.
Batuk lama tak ada darah, wheezing +/+,
suara paru kiri agak vesikuler menurun, paru kanan vesikuler , ronchi -/-
Adanya perubahan selera makan, mual dan
rasa muntah, kembung tak ada, penurunan BB ± 12 kg, kebiasaan b.a.b. baik dan lancar tak ada kesulitan,
konstipasi tak ada, hemoroid tak ada, peradarahan rektum tak ada
Tak ada keluhan b.a.k. urine warna kuning,
b.a.k. lancar 4 -5 x/hari.
Tak ada gatal daerah pubis, testis tak
bengkak, kemampuan seksual berkurang.
Gangguan penglihatan tak ada, pusing tak
ada
Status mental: murung, diam,
kadang-kadang marah, tingkah laku sesuai dengan umur dewasa muda.
Perubahan BB yang cepat yaitu turun 12 kg
/ 3 bulan
Pada pemeriksaan Hb: 9 gr % (tanggal 28
Oktober 1996), anemia/pucat pada kojungtiva.
|
RIWAYAT GANGGUAN PERNAPASAN
1.
Ada gangguan dalam bernapas
yaitu bila berbaring rasa sesak sekali dan tertekan pada daerah dada bagian
kiri. Hal ini dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, yang dapat mengurangi gangguan
ini bila duduk posisi Fowler dan membungkuk.
2.
Sering merasa lelah dan capai
3.
Nyeri dada terasa sejak 3 bulan
yang lalu bersamaan dengan sesak dan batuk-batuk ada sekret kental berbusa
tidak mengandung darah.
4.
Alergi tidak ada
5.
Tak ada pembengkakan di mata,
kaki dan terjadi penurunan BB.
6.
Merokok aktif 2 - 3 bungkus
tiap hari (merokok sejak berumur 12 tahun). Sejak 3 bulan yang lalu sudah
berhenti merokok.
7.
Bekerja di pabrik lampu hias
dan panci almunium pada PT. Timor Kencana sejak tahun 1985.
8.
Tidak ada riwayat atau masalah
paru waktu anak-anak/kecil
9.
Baru kali ini mendapat penyakit
seperti ini dan tidak pernah mengalami TB dan Foto terakhir bulan September
1996 dinyatakan ada massa di paru kiri.
10.
Tidak ada keluarga yang
mengalami sakit seperti ini.
Lampiran L
CATATAN PERKEMBANGAN
Tn. M (32 tahun)
Tanggal/Jam
|
Catatan Perkembangan
|
Paraf
|
28-10-1996
08.00
14.00
|
1.
Pola napas tidak efektif
sehubungan dengan penurunan pengembangan paru yang tidak maksimal karena
adanya penumpukan cairan pleura.
S : Sesak, batuk, capek/lelah
O: Batuk, penapasan pakai otot bantu
napas, riak berbusa putih. P : 36
x/m, N: 112 x/m, S: 38° C.
A: Pola napas tidak efektif
P : Teruskan rencana perawatan
I : Mengkaji kecepatan pernapsan, memberi
posisi yang nyaman, mencatat adanya derajat dyspnea, observasi karakteristik batuk. Kolaborasi:
Oksigen, pengeluaran cairan pleura lewat WSD. IVFD Dextrose 5 % 12 jam/kolf.
E : Sesak berkurang, cianosis tak ada,
posisi nyaman Fowler, riak ditampung kurang lebih 50- 60 cc, wheezing tidak
ada, Ronchi ada. P: 32 x/m
|
|
28
- 10 - 1996
10.00
|
2.
Nutri kurang dari kebutuhan
tubuh sehubungan dengan pemasukan yang tidak adekuat dan peningkatan
metabolisme.
S : Selera makan berkurang, tidak dapat
menghabiskan porsi makanan yang ada, mual.
O : BB: 43 kg, lelah, konjungtiva pucat,
tampak kurus.
A : Kekurangan gizi
P : Teruskan rencana perawatan, atasi
rasa mual.
I
: Monitor pemasukan kebutuhan nutrisi, observasi porsi makanan yang
dihabiskan, memberi motivasi, menjelaskan kepada klien dan keluarga
pentingnya diet TKTP.
E : Makan siang 1/3 porsi, masih mual,
klien tidak suka daging ayan karena keras.
R : Memberitahu bagian gizi, kesulitan
klien untuk menguyah makanan yang keras seperti daging ayam.
|
|
29-10-1996
08.00
13.00
|
4.
Gangguan rasa nyaman:
nyeri sehubungan dengan peradangan
pada usus
S : Sakit di ulu hati, mules, nyeri pada
daerah abdomen.
O : Tidak tenang, meringis kesakitan,
gelisah.
A : Nyeri akibat peningkatan asam lambung
P :
Teruskan rencana perawatan
I : Mengobservasi perubahan nyeri, durasi
dan karakteristik, mengobservasi tanda vital, mengalihkan perhatian klien
dengan membaca koran/majalah. Kolaborasi: pemberian antasida 1 sendok makan.
E : Keluhan nyeri berkurang, klien dapat
istirahat dengan posisi 1/2 duduk.
|
|
30-10-1996
08.00
10.00
14.00
|
1.
Pola napas tidak efektif
suhubungan dengan pengembangan paru yang tidak maksimal akibat adanya cairan
pada pleura.
S : Masih batuk, tidak bisa tidur
semalam, sesak bila tidur terlentang.
O : Otot bantu pernapasan ada, riak
encer, batuk, ronchi -/ + . P: 32 x/m, TD: 130/90 mmhg. S: 37,8 derajat
celsius.
A : Masalah pola napas belum teratasi /
belum baik
P : Lanjutkan rencana
I
: Mempertahankan posisi Fowler, melatih klien untuk menarik napas
dalam, melatih klien untuk batuk yang efektif dan memberi terapi sesuai
program (OBH CI)
E : Keluhan sesak berkurang, batuk dengan
riak warna putih berbusa, P: 32 x/m. TD: 130/90 mmHg. S: 37,2 derajat celsius,masih
menggunakan otot bantu pernapasan.
|
|
30-10-1996
08.00
14.00
|
2.
Gangguan nutrisi: kurang dari
kebutuhan sehubungan dengan intake yang tidak adekuat dan peningkatan
metabolisme.
S : Rasa mual masih ada, makanan disini
membosankan.
O : Makan pagi habis 1/4 porsi, BB: 42,5
kg, Hb: 10,8 gr %.
A : Malnutrisi
P : Teruskan rencana perawatan
I
: Menganjurkan keluarga menyediakan makanan selingan dan tambahan
seperti roti, susu atau makanan lain yang disukai klien, menganjurkan
keluarga dan klien untuk makan sedikit tapi sering, menjelaskan kepada
keluarga pentingnya diet TKTP.
E : Makan siang 1/3 porsi, makanan
tambahan lainnya seperti roti 2 potong, susu 2 gelas, mual tidak ada.
|
|
31-10-1996
08.00
13.00
|
1.
Pola napas tidak efektif sehubungan
dengan pengembangan paru yang tidak maksimal akibat adanya cairan pada
pleura.
S : Keluhan sesak bertambah, batuk dan
riak warna putih.
O : Batuk, disertai riak, otot bantu
pernapasan, P: 36 x/m.
A : Pola napas tidak efektif
P
: Teruskan rencana tindakan perawatan. Kolaborasi dengan dokter untuk
pengeluaran cairan lewat WSD.
I
: Memberikan posisi yang nyaman (Fowler), memberikan oksigen 2
liter/menit, memberikan inhalasi. Kolaborasi : mengeluarkan cairan pleura,
obat batuk, obat antibiotika.
E : Cairan dapat dikeluarkan kurang lebih 750
cc, warna kuning pucat, keluhan sesak berkurang, batuk dan riak masih ada.
|
|
31-10-1996
08.00
13.00
|
2.
Gangguan nutrir : Kurang dari
kebutuhan sehubungan dengan intake yang tidak adekuat dan peningkatan metabolisme.
S : Semalam makan 1/3 porsi, tidak enak
ditenggorokan.
O : Lemah, BB: 43 kg, konjungtiva pucat
A : Masalah pemenuhan kebutuhan nutirsi
belum teratasi
P
: Lanjutkan rencana perawatan
I
: Pertahankan diet TKTP, berikan perawatan mulut sebelum makan,
dampingi klien saat makan siang dan beri motivasi.
E : makan siang habis 1/2 porsi, makanan
tambahan roti 1 potong, susu 1 gelas, pisang 1 buah.
|
|
31-10-1996
08.00
09.00
11.00
|
4.
Gangguan rasa nyaman : Nyeri
sehubungan dengan peradangan pada daerah usus.
S : Rasa perih di ulu hati, nyeri terasa
meningkat saat terlambat makan, sering ada perasaan mau muntah.
O
: Gelisah, tangan sambil menahan perut
A : Nyeri akibat peningkatan asam lambung
P
: Lanjutkan rencana perawatan
I
: Menjelaskan kepada keluarga dan klien tentang nyeri akibat
gastritis, penyebab nyeri, menganjurkan kepada klien dan keluarga sesering
mungkin memberikan makanan dan jangan tinggalkan perut dalam keadaan kosong,
menjelaskan makanan yang dapat merangsang kambuhnya nyeri seperti yang
mengandung gas, pedis. Kolaborasi: memberikan obat antasida 1 sendok makan
E : Nyeri berkurang, keluarga dapat
menyebutkan kembali faktor penyebab nyeri dan cara mengatasi nyeri gastritis.
|
|
31-10-1996
09.00
13.00
|
5.
Cemas sedang ke berat
sehubungan dengan krisis kanker.
S : Bertanya berapa lama lagi di rawat,
menyesali keadaan penyakitnya.
O : Nampak sedih, diam, kadang-kadang
tidak mau bicara.
A : Adanya kecemasan akibat penyakit yang
dideritanya.
P : Teruskan rencana keperawatan
I
: Membina hubungan saling percaya. Dorong untuk mengungkapkan
kecemasannya, bantu identifikasi penyebab rasa cemas. Diskusi tentang
penyakitnya dan dengarkan pendapatnya.
E : Klien nampak kooperatif , wajah tidak
murung dan menyatakan merasa agak senang.
|
|
01-11-1996
08.00
09.00
12.00
|
3.
Antisipasi proses berduka
sehubungan dengan proses penyakit terminal
S : Perasaan bersedih, rasa bersalah,
harapan untuk penyembuhan , sesak.
O : Perubahan pola tidur, penurunan berat
badan dari 60 ke ke 43 kg.
A : Perasaan untuk berkabung
P : Teruskan rencana perawatan
I : Menerima dan menghargai perasaan
klien, mengkaji tingkat peneriamaan klien terhadap proses berduka, mengatakan
pada klien keadaan/perasaan yang dialami adalah normal, meningkatkan
kimunikasi terapeutik.
E : Klien mengatakan yang membuat sedih
adalah keadaan penyakitnya semakin buruk. Kadang-kadang memikirkan kedua
anaknya di rumah, mengatakan tidak mungkin ia sakit seperti ini.
|
|
05-11-1996
08.00
09.00
13.00
|
1.
Pola napas tidak efektif sehubungann
dengan penurunan pengembangan paru.
S : Mengeluh sesak, batuk terus-menerus,
tak bisa tidur.
O : Adanya penggunaan otot bantu napas.
P: 36 x/m, riak banyak, ronchi : -/+
A : Pola napas tidak efektif
P : Teruskan rencana perawatan
I
: Memberi posisi yang nyaman (Fowler), menganjurkan latihan napas
dalam, memberikan cairan 1/2 gelas (hangat), menganjurkan untuk melakukan
batuk yang efektif. Kolaborasi : memberikan inhalasi (birotec 1 : 1 ), OBH
CI, Oksigen 2 liter/menit.
E : Penggunaan otot bantu napas masih
ada, gerakan dada tidak simetris. P: 32 x/m, batuk kering, riak ada.
|
|
05-11-1996
09.00
13.00
|
2.
Gangguan nutrisi : Kurang
dari kebutuhan sehubungan dengan intake yang tidak adekuat dan peningkatan
metabolisme.
S : Bosan dan tidak mengahbiskan makan
pagi
O : Konjungtiva pucat, BB: 43 kg
A : Malnutrisi
P : Teruskan rencana keperawatan
I : Menganjurkan keluarga untuk membawa
makanan kesukaan klien dari rumah,
memberi makan siang dalam porsi yang kecil tapi sering, auskultasi bising
usus, membantu keluarga merencanakan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein.
E : Siang ini klien dapat menghabiskan
makan siang 1/2 porsi. sebelum makan siang klien menghabiskan roti tawar 1
potong da minum 1 gelas susu.
|
|
05-1-1996
11.00
13.00
|
4.
Gangguan rasa nyaman : Nyeri
sehubungan dengan peningkatan asam lambung
S : Mengeluh nyeri 2 jam yang lalu
O: Duduk tidak tenang, gelisah, ekspresi
tegang
A: Serangan gastritis : Nyeri
P: Teruskan renacana perawatan
I : Istirahatkan klien dalam posisi
nyaman, mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang penyebab nyeri yang
sering muncul/kambuh, menganjurkan agar jangan lupa dengan makanan selingan untuk mencegah kekosongan
lambung. Kolaborasi : pemberian obat antasida
E : Keluhan nyeri tidakk ada, ekspresi wajah
tidak tegang, klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali penyebab nyeri.
|
|
06-11-1996
08.00
10.00
13.00
|
1.
Pola napas tidak efektif
sehubungan dengan pengembangan paru yang tidak maksimal
S : Hari ini agak sesak, riak banyak
keluar, batuk
O: Adanya penggunaan otot bantu napas,
batuk, wheezing -/+.P: 40 x/m, N: 116 x/m, S: 37,8 derajat celsius, TD:
120/80 mmHg.
A: Pengembangan paru tidak maksimal
karena adanya tekanan dari cairan di pleura.
P: Teruskan rencana perawatan, Kolaborasi
untuk pengeluaran cairan melalui WSD.
I : Pengaturan posisi klien yang nyaman,
menganjurkan untuk menarik napas dalam, Kolaborasi: pengeluaran caiaran
pleura melalui WSD, memberi oksigen 3 liter/menit, memberikan inhalasi,
memberikan OBH 3x1 CT, memberikan antibiotika.
E: Pengunaan otot bantu napas berkurang,
pengeluaran cairan pleura melalui WSD ada 500 cc warna kuning pucat, P: 32
x/m, N: 108 x/m, TD: 120/80 mmHg, S: 37,4 derajat celsius, batuk masih ada.
|
|
06-11-1996
08.00
09.00
13.00
|
5.
Cemas sedang ke berat
sehubungan dengan krisis kanker.
S: Mengeluh sesak terus-menerus, perasaan
tak berdaya
O: Gelisah, tak kooperatif, keluhan
somatik badan lemah, panas, berkeringat setelah diukur S: 36,8 derajat
celsius.
A: Cemas pikirkan keadaan penyakitnya.
P: Teruskan rencana keperawatan
I : Kaji kembali pengetahuan klien
tentang informasi yang diperoleh dari dokter/RS sebelumnya tentang
penyakitnya. Mendorong klien mengungkapkan perasaan cemasnya, mempertahankan
kontak yang sering dan menjelaskan tindakan yang dilakukan, menganjurkan
klien tetap berdoa sesuai dengan keyakinannya.
E: Klien kooperatif dan partisipatif
dalam setiap tindakan yang diberikan oelh perawat.
Klien menyatakan cemas berkurang.
|
|
06-11-1996
08.00
12.00
|
1.
Pola napas tidak efektif
sehubungan dengan perkembangan paru yang tidak maksimal (penurunan ekspansi
paru)
S: Masih mengeluh sesak
O: Batuk, riak berbusa, P: 32 x/m, N: 104
x/m, TD: 120/90 mmHg
A: Masalah pola napas masih berlanjut.
P: Teruskan rencana keperawatan
I : Mengauskultasi suara napas,
mengobservasi kembali pola batuk dan sifat riak, menganjurkan klien untuk
melakukan batuk yang efektif, memberikan posisi yang nyaman (Fowler).
Kolaborasi : Pemberian OBH 3 x 1 CT, Antibiotika.
E: P: 28 x/m, N: 96 x/m, TD: 129/90 mHg, penggunaan
otot bantu napas tidak ada.
|
|
06-11-1996
09.00
10.00
14.00
|
6.
Mekanisme pertahanan diri
(koping) yang tidak efektif sehubungan dengan ketidakmampuan menghadapi
proses penyakit terminal.
S: Bertanya pada dokter penyakitnya kapan
sembuh dan memohon kepada dokter memberikan obat yang ampuh, menyatakan
penyakitnya mulai membaik.
O: Kadang nampak termenung/cemas
A: Koping tidak efektif
P: Sesuai dengan perencanaan
I : Mengidentifikasi keluarga/orang
sekitarnya yang dapat meningkatkan rasa nyaman dan aman bagi klien, Gunakan
komunikasi terapeutik, observasi komunikasi non verbal, gerakan tubuh dan
gerakan lainnya. Klasifikasi kembali dengan keluarganya semua
informasi/ekspresi perasaan yang disampaikan. mengkaji/observasi perubahan
perilaku, mengidentifikasi tingkat perkembangan/tumbuh kemban, beri pujian
kepada klien.
E: Klien kooperatif dalam tindakan dan
mengatakan sudah mengetahui tentang penyakitnya.
|
|
07-11-1996
08.00
10.00
|
3.
Antisipasi proses berduka sehubungan dengan proses
penyakit terminal
S: Mengeluh susah tidur dengan nyenyak
dan mengeluh sesak semakin bertambah.
O: Perubahan tingkat aktifitas, gangguan
pola tidur, ada perasaan kecewa, CT-Scan hasil tumor paru ganas, Biopsi
pleura : Adenocarsinoma /tumor ganas.
A: Antisipasi untuk proses berduka
P: Sesuai dengan rencana perawatan
I : Mengkaji tingkat peneriamaan klien
terhadap proses berduka yang akan dialami, menjadi pendengan yang aktif atas
keluhan klien, mendampingi klien saat termenung, tingkatkan komunikasi
terapeutik, lakukan pengkajian terhadap dukungan keluarga/orang terdekat. Meng- identifikasi tahap-tahap
kehilangan yang sedang dilalui, membantu melewati tahap-tahap tersebut.
E: Klien dapat mengekspresikan perasaan
dan pikirannya tenta proses penyakitnya, antara lain : mengatakan “ bila
sembuh tak mau merokok lagi dan ingin berbuat yang terbaik bagi keluarga”.
Menurut Kubler-Roos, klien saat ini
berada pada fase Bargaining.
Dari pengkajian yang dilakukan terhadap
keluarga: keluarga berada pada tahap peneriamaan.
|
|
07-12-1996
17.00
19.30
|
2.
Gangguan nutrisi : Kurang
dari kebutuhan sehubungan dengan intake yang tidak adekuat.
S: -
O: Setiap kali makan, hanya dapat
menghabiskan 1/4 -1/3 porsi
A: Maslah nutrisi belum teratasi
P: Laksanakan sesuai dengan rencana
perawatan
I : Mendampingi klien saat makan,
motivasi klien untuk menghabisi makanannya
E: Klien menghabiskan makan malamnya 1
porsi ditambah 1 potong roti.
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Alfaro, R. (1990). Applying nursing diagnosis and nursing process,
Philadelphia : J.B. Lippicort Co.
Arima C. dkk. (1993). Pengetahuan, sikap dan perilaku penderita
kanker paru terhadap penyakitnya di RSUP. Persahabatan Jakarta. Majalah Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia, Volume 13 (4), 8 - 12.
B.K. Anna, dan Sinaga C.T (1994). Marah akibat penyakit yang
diderita, Jakarta : EGC
Doengoes M.E. at all. (2 th. eds), (1989). Nursing care plans
guidelines for planning patient care, Philadelphia : F.A Davis Co.
Freyana J, (1990). Penerapan konsep perawatan mandiri.
Makalah tidak dipublikasikan.
Liberta.L, (1996). Laporan akhir pratika senior, Jakarta :
FIK-UI. Tidak dipublikasikan.
Orem, D.E, (1991). Nursing : Concepts of practice (4 th
eds.), St. Louis: Mosby.
Potter, Patricia. Anne G. Perry, (1993). Fondamenta of nursing,
Toronto : Mosby Year Book
Rondo, T.A Grief dying and death : Clinical intervention for
caregiver illious : Research Press Co.
Soeparman & Waspadji. dkk (Eds.), (1993). Ilmu penyakit dalam.
Jilid II, Jakarta : Penerbit FK-UI.
Tietjen, L. Cronim. W, dan Mc. Intish h. N, (1994). Pencegahan
infeksi dalam pelayanan keluarga berencana : Manual rujukan berdasarkan
pemecahan masalah, Jakarta : Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar