PRAKTEK KLINIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS
LAPORAN PENDAHULUAN
ABORTUS
Nama Mahasiswa : ..................... Tempat
Praktek : Poliklinik Kebidanan
NIM :......................
Tanggal : 2 April 2002
-
Infeksi Akut : Pneumonia, Thipii, septikemia,
peritonitis
-
Gangguan
Endokrin : Gangguan produksi
progesterone, thyroid
-
Gangguan
Gizi/Anemia
-
Trauma, baik
yang tidak disengaja (mischariage) maupun yang disengaja
(provokatus)
-
Gangguan faal
organ : Hypoplasi uteri, tumor
uterus, cervix pendek,
retrofleksi uteri incarcerata, ggn
endometrium
ABORTUS (mati janin < 22 mg/< 500 gr)
Abortus Spontan Abortus
Infeksiosa Retensi Janin
Abortus Resiko tinggi
(Missed
abortion) (Unsafe abortion)
· Ab. Imminens :
perdarahan bercak, ada ancaman kehamilan
· Ab. Insipiens :
Perdarahan ringan dimana hasil konsepsi masih di cavum uteri
· Ab. Inkomplit
· Ab.
Komplit
Perdarahan Nyeri
Abdomen Kurang
Pengetahuan
Shock Gangguan
Rasa Nyaman Cemas
Resiko tinggi Infeksi Devisit Vol. Cairan Gangguan Aktivitas
Pemeriksaan
Diagnostik :
1. Test HCG Urine Indikator kehamilan Positif
2. Ultra Sonografi Kondisi janin/cavum ut terdapat janin/sisa janin
3. Kadar Hematocrit/Ht Status Hemodinamika Penurunan (< 35 mg%)
4. Kadar Hemoglobin Status Hemodinamika Penurunan (< 10 mg%)
5. Kadar SDP Resiko Infeksi Meningkat(>10.000
U/dl)
6. Kultur Kuman spesifik Ditemukan kuman
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Devisit Volume Cairan berhubungan dengan perdarahan
- Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi
- Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
- Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab
- Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
:
- Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan
pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan
dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang
pervaginal
c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian
Rasional : Tranfusi mungkin
diperlukan pada kondisi perdarahan masif
d. Evaluasi status hemodinamika
Rasional : Penilaian dapat dilakukan
secara harian melalui pemeriksaan fisik
- Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan :
Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi :
a.
Kaji tingkat
kemampuan klien untuk beraktivitas
Rasional : Mungkin klien tidak
mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk
menccegah kondisi klien lebih buruk
b.
Kaji pengaruh
aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
Rasional : Aktivitas merangsang
peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi
c.
Bantu klien
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
Rasional : Mengistiratkan klilen
secara optimal
d.
Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
dengan kemampuan/kondisi klien
Rasional : Mengoptimalkan kondisi
klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan
e.
Evaluasi perkembangan
kemampuan klien melakukan aktivitas
Rasional : Menilai kondisi umum
klien
- Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
a.
Kaji kondisi
nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang
nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi.
b.
Terangkan
nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien
dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c.
Kolaborasi
pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset
terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun
sistemik dalam spectrum luas/spesifik
- Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
Intervensi :
a.
Kaji kondisi
keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi
pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap
disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi
b.
Terangkan
pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul
akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c.
Lakukan
pemeriksaan biakan pada dischart
Rasional : Berbagai kuman dapat
teridentifikasi melalui dischart
d.
Lakukan
perawatan vulva
Rasional :Inkubasi kuman pada area
genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi.
e.
Terangkan
pada klien cara mengidentifikasi tanda
inveksi
Rasional : Berbagai manivestasi
klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa
nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
f.
Anjurkan pada
suami untuk tidak melakukan hubungan
senggama se;ama masa perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga
sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan
dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan
resiko infeksi pada pasangan.
- Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Tujuan :
Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit
meningkat
Intervensi :
a.
Kaji tingkat
pengetahuan/persepsi klien dan keluarga
terhadap penyakit
Rasional : Ketidaktahuan dapat
menjadi dasar peningkatan rasa cemas
b.
Kaji derajat
kecemasan yang dialami klien
Rasional : Kecemasan yang tinggi
dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit
c.
Bantu klien
mengidentifikasi penyebab kecemasan
Rasional : Pelibatan klien secara
aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi
klien dan meningkatkan kesadaran diri klien
d.
Asistensi
klien menentukan tujuan perawatan bersama
Rasional : Peningkatan nilai
objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan
e.
Terangkan
hal-hal seputar aborsi yang perlu
diketahui oleh klien dan keluarga
Rasional : Konseling bagi klien
sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun
support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
Referensi :
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad(1981)
Obstetri Patologi, Elstar Offset, Bandung
JNPKKR-POGI (2000), Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta
Wong,Dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal
Child Nursing Care, Mosby Year Book Co., Philadelphia
– (--), Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo
Surabaya, Surabaya
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 4 April 2001 Jam masuk : 09.40 WIB
Ruang
: Poliklinik Kebidanan No.
Reg Med : 17778812
Pengkajian
: 4 April 2001
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. U H Nama Suami : Tn. M
Umur : 31 tahun Umur : 34 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :
SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah
tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jeruk,
Gamping, Krian Sidoarjo
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Kehamilan Saat ini :
- Ibu dapat ke klinik karena mengalami perdarahan yang tidak berhenti mulai tanggal 24 Maret 2001, jumlah sedikit-sedikit dan disertai dengan nyeri pada perutnya bagian bawah, menyebar ke daerah pinggang dan dubur. Jumlah darah yang keluar kurang lebih 500 cc (tiap hari 50 cc/kali)
- Ibu menyatakan bahwa dirinya hanyalah mengalami menstruasi (tidak merasa bahwa dirinya hamil) saat ini, setelah sebelunya tidak haid selama satu bulan.
- Kondisi hamil yang tidak dirasakan oleh ibu meyebabkan ibu melakukan aktiitas seperti biasanya sebagai ibu rumah tangga
2. Riwayat Obstetri
- Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah darah
relatif banyak selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama
Haid Terakhir tanggal 23 januari 2001, Perdarahan tanggal 24 Maret 2001
dianggap klien sebagai haid.
- Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya :
Klien sebelumnya pernah mengalami keguguran (tahun 1993) pada saat umur
kehamilan 5 bulan.
Klien memiliki anak (dari kehamilan kedua) berusia 5 tahun, persalinan
normal dan tidak terdapat komlikasi persalinan/nifas.
- Kehamilan Saat ini
Klien tidak merasa dirinya hamil walaupun pernah telambat haid satu bulan.
3. Riwayat KB
Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi; tatpi klien pernah
menggunakan kontrasepsi jenis Suntik sebelumnya. Kontrasepsi yang digunakan
oleh klien tidak menimbulkan masalah kesehatan.
4. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis,
gondok, dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran padfa
annggota keluarga lainnya.
5. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak
mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan.
2. Pola Aktivitas dan latihan
Sebagai ibu rumah tangga, klien menjalankan aktiitas seperti biasanya dan
tidak menambah waktu istirahat karena klien tidak merasa bahwa dirinya hamil.
Saat ini klien merasa nyeri pada perut bagian bawah walaupun tidak terlalu
mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri yang timbul terasa lebih berat saat
merubah posisi tubuh dengan cepat dan tiba-tiba.
6. Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum :
Composmentis
Tekanan Darah :
120/70 mmHg
Pernafasan :
18 X/menit
Nadi :
80 X/menit
Konjungtiva : Anemis
Sclera : Anikteric
Turgor kulit : elastis
Warna kulit : agak pucat
- Inspeksi :
Pembesaran relatif abdomen
Linea alba tidak ada
Striae pada perut sedikit
- Palpasi
Leopold I : tinggi Fundus Uteri : 3 Cm diatas simpisis
Periksa Dalam (Vaginal Toucher) :
- Vaginal Toucher :
tidak ditemukan fluks
- Portio :
Lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm
- Cavum Uteri :
TFU l.k 8 – 10 Cm
- Adnexia Parametrium ka/ki : Nyeri
tekan (-) Massa (-)
- Cavum Douglas :
tidak menonjol
- Inspekulo :
Fleks (+)
- Auskultasi
Doppler tidak dilakukan
7. Data Penunjang
HCG Test :
Positif
Hemoglobin : 9
mg%
Ultra Sonografi : Janin Tunggal intraabdomen,
Denyut Jantung (+) Panjang janin 5-6 Cm
Diagnosa Medik : Abortus Imminens
Data
|
Etiologi
|
Masalah Keperawatan
|
DS :
-
Mengeluh
perdarahan 10 hari, badan lemah
DO :
-
Perdarahan
10 hari, 50 cc/hari
-
Hb. 9 mg%
-
Kulit agak
pucat
DS :
-
mengeluh
perdarahan 10 hari
DO :
-
Perdarahan
-
Vulva kotor
& lembab
DS :
-
Menyatakan
Nyeri
-
Mengeluh
Perdarahan 10 hari
DO :
-
Kadang
meringis menahan nyeri
DS :
-
Menyatakan
tidak tahu dirinya hamil
-
Menyatakan
perdarahan yang terjadi adalah haid
-
Menyatakan
bingung apa yang harus dilakukan
DO :
|
Perdarahan akibat kerusakan jari-ngan intrauterus menimbulkan perdarahan
dan penurunan volume cairan.
Akibat perdarahan
mengakibatkan kondisi vulva hygiene menjadi berkurang dan selalu lembab,
beresiko terhadap terjadinya infeksi
Kerusakan jaringan yang terjadi dapat mengakibatkan nyeri dan mengganggu
kondisi fisik dan psikologis klien
Kekurangtahuan terhadap kondisi dapat mengakibatkan kecemasan dan mengakibatkan
perawatan yang dilakukan tidak maksimal
|
Devisit Volume Cairan
Resiko tinggi untuk Infeksi
Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
Cemas
|
Diagnosa Keperawatan :
- Devisit Volume Cairan berhubungan dengan perdarahan
- Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
- Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab
- Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
RENCANA KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume
cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan
pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan
dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang
pervaginal
d. Anjurkan klien memenuhi kebutuhan cairan
Rasional :
Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan
2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien dapat beradaptasi dengan nyeri
yang dialami,
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang
nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun deskripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien
dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset
terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun
sistemik dalam spectrum luas/spesifik
d. Lakukan pendidikan kesehatan teknik distraksi
R : Adaptasi terhadap nyeri merupakan teknik yang dapat menurunkan nyeri
disamping kecemasan
3. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawtan, diharapkan tidak terjadi infeksi
selama perdarahan berlangsung
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ;
jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi
pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap
disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva
selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul
akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c. Lakukan perawatan vulva
Rasional :Inkubasi kuman pada area
genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi.
d. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
Rasional : Berbagai manivestasi
klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa
nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
e. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama
masa perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga
sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan
dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan
resiko infeksi pada pasangan.
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak merasa cemas,
pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit
Rasional : Ketidaktahuan dapat
menjadi dasar peningkatan rasa cemas
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
Rasional : Kecemasan yang tinggi
dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
Rasional : Pelibatan klien secara
aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi
klien dan meningkatkan kesadaran diri klien
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan
bersama
Rasional : Peningkatan nilai
objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan
e. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga
Rasional : Konseling bagi klien
sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun
support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
IMPLEMENTASI &
EVALUASI
Devisit Volume Cairan
berhubungan dengan Perdarahan
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
09.45
|
Mengukur jumlah cairan
yang keluar
Menerangkan bahaya
pengeluaran cairan berlebihan
Melakukan penghitungan
intake dan output
Mengajarkan cara
mengukur kebutuhan cairan sederhana
Menganjurkan klien
cukup banyak minum dan makan
Mengajarkan cara
menentukan jumlah minum yang diperlukan selama perdarahan
|
Vol darah l.k 20 cc
keluar, warna merah segar
Menyatakan takut dengan
perdarahan, dan menanyakan cara agar perdarahan berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400 cc.
Menyatakan mengerti
cara pengukuran cairan
Menyatakan akan
berusaha banyak minum
Menyatakan akan minum
air tambahan 2 gelas tiap hari
|
Gangguan rasa nyaman :
Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringgan intrauterine
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
09. 55
|
Menilai derajad nyeri
Menerangkan penyebab
nyeri
Menganjurkan klien
tidak banyak bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien
untuk berobat bila nheri bertambah hebat
|
Nyeri seperti ditekan
pada bagian bawah perut
Klien diam, menyatakan
mengerti
Klien mengangguk
Klien mengangguk,
menyatakan akan memperhatikan kondisi tubuhnya
|
Resiko tinggi Infeksi
berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
10.10
|
Mengajarkan pada ibu
untuk dapat mengecek perdarahan tiap hari, menerangkan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengkaji tanda infeksi pada vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu
untuk segera berobat bila ada tanda demam, perdarahan berbau atau keluar nanah
|
Menyatakan ia telah
berusaha memperhaikan perdarahan yang terjadi dan dapat menyebutkan tanda
infeksi
Menganggguk dan
menyatakan sanggup
Menyatakan akan ke RS
dua minggu lagi atau bila perlu
|
Cemas berhubungan
dengan kurang pengetahuan
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
10.30
|
Menerangkan bahwa ibu
saat ini hamil dan mengalami keguguran
Menerangkan agar ibu
banyak istirahat
Menerangkan perdarahan
yang terjadi
Menganjurkan ibu untuk
tidak melakukan hubungan seksual
|
Mengulang pernyataan
bahwa dirinya hamil.
Menyatakan ia akan
banyak istirahat
-
mengangguk
|
IMPLEMENTASI &
EVALUASI
Devisit Volume Cairan berhubungan dengan
Perdarahan
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
09.45
|
Mengukur jumlah cairan
yang keluar
Menerangkan bahaya
pengeluaran cairan berlebihan
Melakukan penghitungan
intake dan output
Mengajarkan cara
mengukur kebutuhan cairan sederhana
Menganjurkan klien
cukup banyak minum dan makan
Mengajarkan cara
menentukan jumlah minum yang diperlukan selama perdarahan
|
Vol darah l.k 20 cc
keluar, warna merah segar
Menyatakan takut dengan
perdarahan, dan menanyakan cara agar perdarahan berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400 cc.
Menyatakan mengerti
cara pengukuran cairan
Menyatakan akan
berusaha banyak minum
Menyatakan akan minum
air tambahan 2 gelas tiap hari
|
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan
dengan Kerusakan jaringgan intrauterine
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
09. 55
|
Menilai derajad nyeri
Menerangkan penyebab
nyeri
Menganjurkan klien
tidak banyak bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien
untuk berrobat bila nheri bertambah hebat
|
Nyeri seperti ditekan
pada bagian bawah perut
Klien diam, menyatakan
mengerti
Klien mengangguk
Klien mengangguk,
menyatakan akan memperhatikan kondisi tubuhnya
|
Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulcva lembab
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
10.10
|
Mengajarkan pada ibu
untuk dapat mengecek perdarahan tiap hari, menerangkan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengkaji tanda infeksi pada vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu
untuk segera berobat bila ada tanda demam, perdarahan berbau atau keluar nanah
|
Menyatakan ia telah
berusaha memperhaikan perdarahan yang terjadi
Dan dapat menyebutkan
tanda infeksi
Menganggguk dan
menyatakan sanggup
Menyatakan akan ke RS
dua minggu lagi atau bila perlu
|
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
10.30
|
Menerangkan bahwa ibu
saat ini hamil dan mengalami keguguran
Menerangkan agar ibu banyak
istirahat
Menerangkan perdarahan
yang terjadi
Menganjurkan ibu untuk
tidak melakukan hubungan seksual
|
Mengulang pernyataan
bahwa dirinya hamil
Menyatakan ia akan
banyak istirahat
-
mengangguk
|
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tema :
Keputihan Pelaksana : SUBHAN. (PSIK FK Unair)
Waktu :
Tanggal 2 April 2001; 15 menit Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat :
Ruang Tunggu Poli Kebidanan (10a)
No.
|
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
Materi
|
Waktu
|
Metode
|
Evaluasi
|
1.
|
Masyarakat mengetahui
penyakit keputihan dan cara pencegahan serta pengobatannya
|
Pendahuluan
Masyarakat mengetahui :
-
Pengertian Keputihan
-
Penyebab Keputihan
-
Bahaya Keputihan
-
Cara pencegahan Keputihan
-
Cara pengobatan keputihan
|
Pembukaan
Pengertian keputihan :
Keputiahn adalah infeksi oleh kuman/jamur pada daerah kemaluan wanita. Gejala
yang timbul: gatal, panas, terasa lembab, keluarnya lendir dalam jumlah yang
relatif banyak
Berbagai jenis kuman,jamur
penyebab keputihan : Clamydia, E. Colly, Staphilococcus, streptococcus, atau
candida, Trochomonas dll.
Bahaya bila keputihan tidak
segera diobati : infeksi berat dan sistemik, kemandulan
Cara untuk mencegah keputihan
:
Menjaga kebersihan vulva :
-Membersihkan vulva dengan
irigasi air hangat dua kali sehari
-Mengeringkan dengan hair
drier
-menggunakan cream
antibacterial 2X/hari
-berobat
-Pasangan menggunakan kondom
Cara pengobatan keputihan
|
2
menit
3
menit
3
menit
5
menit
5
menit
3
menit
|
Ceramah
s.d.a
sda
sda
sda
sda
|
Pertanyaan balik, Umpan balik
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar