Jumat, 06 Januari 2012

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. CH. DI IRNA B Lt. V Kanan RSCM



ASUHAN KEPERAWATAN Ny. CH.
DI IRNA B Lt. V Kanan
RSCM


MATA AJARAN KEPERAWATAN JIWA


PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

I. A. Identitas Klien
Nama klien 
Umur
Jenis kelamin
Suku
Status
Pekerjaan
Agama
Alamat
MRS
Postur tubuh
Penampilan

Kebiasaan
      Informasi
: Ny. CH.
: 48 Tahun
: Perempuan
: Jawa / sunda
: Kawin
: Ibu Rumah Tangga
: Islam
: Jln. Gugus Depan No 3 Matraman.  RT.015 /RW. 06 J
: 6 Maret 1997
: Tubuh  nampak gemuk dengan perut besar     
: Kulit  bersih, pakaian bersih dan rapih, gigi bersih,       : rambut disisir rapih.
: Jalan-jalan, baca buku dan nonton TV
: Klien, keluarga dan perawat ruangan serta status klien.

B. Data Informan
Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Status
Alamat
Posisi
: Ny. Wagiyah
: 22 tahun
: Ibu RT
: SD
: Menikah
: S d a.
:Anak klien

      Yang didapatkan dari informan adalah data-data yang diberikan yang berhubungan dengan riwayat keluarga khususnya pada klien Ch. yang dirawat di IRNA B lt V RSCM.

II. Persepsi dan harapan klien / keluarga
a. Persepsi klien tentang masalah
Klien mengatakan bahwa dirinya sakit karena ulahnya sendiri dan sekarang merasa pasrah dengan semua tindakan medis yang penting sembuh.
b. Persepsi keluarga tentang masalah
Ny. Wagiyah. (informan) mengatakan bahwa yang menunggu klien setiap hari adalah anak-anaknya  Keluarga berharap klien dapat sembuh seperti sediakala karena klien adalah penanggung ekonomi keluarga.
c. Harapan klien tentang pemecahan masalah
Klien ingin sembuh, ingin sehat  jasmani dan rohani. Dan mendapatkan pekerjaan sendiri. Klien sangat mengharapkan bantuan perawat untuk memecahkan masalah terutama bila pulang nanti.
d. Harapan keluarga tentang pemecahan masalah
Keluarga menginginkan klien teratur minum obat dan latihan  fisioterapi.

III. Pengkajian Psikologis
a. Status emosi
Suasana hati yang menonjol adalah tampak purtus asa,
Ekspresi muka tampak datar. Saat berinteraksi, klien mampu menjawab pertanyaan perawat dengan jawaban sejelas-jelasnya. Perasaan klien saat ini cukup baik.



b. Kosep diri
Klien mengatakan keinginan untuk tetap bekerja semampunya dirumah agar tidak menjadi beban keluarga.
 
c. Gaya komunikasi
Klien berbicara secara santai, kesan senang mengobrol terutama dengan perawat dan dokter yang membicarakan penyakitnya. Ekspresi nonverbal saat berionteraksi tampak serius dan antusias, ada kontak mata.
d. Pola interaksi
Klien berinteraksi dengan klien lain dan perawat. Didalam berinteraksi klien lebih suka bertukar pengalaman dengan keluarga klien lain.
Di rumah klien terbuka kepada anggota keluarga. Bila menghadapi masalah selalu diungkapkan pada keluarga.
e. Pola pertahanan
Bila mengatasi situasi yang sangat menekan atau sedih, klien lebih suka berdiam diri di kamar, melamun.  Tetapi klien pernah marah dan mengamuk di rumah. Klien mengatakan tidak mengetahui cara-cara untuk mengatasi masalahnya.

IV. Pengkajian sosial
a. Pendidikan dan pekerjaan :
Pendidikan terakhir SD tidak tamat.   Klien pernah bekerja dan berpindah-pindah.

b. Hubungan sosial
Klien suka menyampaikan masalahnya kepada teman-temannya.  Di rumah klien juga senang berbicara dengan saudara-saudaranya. Di rumah sakit klien suka berbicara dengan pasien lain dan keluarganya.

c. Faktor sosial budaya
Klien suku Sunda dengan menganggap bahwa penyakitnya timbul karena kesalahannya sendiri, tidak mau kontrol dan tidak mau menuruti nasehat tim kesehatan.

d. Gaya hidup
Sebelum  sakit klien tinggal bersama istri dan anaknya. Klien menghabiskan waktunya untuk bekerja untuk menghidupi keluarga. Klien mempunyai prinsip ingin membahagiakan keluarga dengan bekerja keras.



V. Pengkajian Keluarga
     Genogram














































 




                               48                             22

 



                                     14          12



Keterangan :
Klien tinggal bersama anak dan suami

VI. Pengkajian Kesehatan Fisik
A. Masalah kesehatan yang lalu dan sekarang
  1. Penyakit dan perawatan di rumah sakit yang lalu
Dua Tahun yang lalu Klien pernah mengalami gangguan fungsi hati dan pernah dirawat selama 2 minggu RSCM.

  1. Penyakit sekarang
Serosis hepatis
  1. Pengobatan sekarang
Ampicilin 3 x 500 mg
Lasik         1 x 2  ampul
CaCo 3      3 x 1 tablet.
Bic nat       3x2   tablet.
B 12           3 x 1 tablet.

  1. Alergi
Klien tidak ada riwayat alergi / gatal-gatal terhadap makanan atau obat-obatan.


B. Kebiasaan sekarang
1. Penampilan diri
Penampilan klien ; kulit bersih, rambut rapih dan  disisir, gigi bersih, pakaian bersih dan rapih, serta kuku pendek dan bersih. Mandi sehari tiga kali, mencuci rambut seminggu tiga kali, sikat gigi dua kali sehari, ganti pakaian dua kali sehari.

2. Rokok
Tidak merokok .

3. Minuman keras
Klien mengatakan tidak pernah meminum minuman keras, seperti yang mengandung alkohol.

4. Pola tidur
Klien mengatakan sulit tidur karena sering diganggu oleh suara-suara yang mengejeknya terutama siang hari. Oleh karena itu klien banyak jalan-jalan keliling rumah sakit akibatnya klien jarang tidur siang. Sedangkan kalau malam hari, klien tidur jam 22.00 s/d 06.00 Wib. Dan tengah malam kadang-kadang terbangun karena ada suara-suara yang mengajaknya bangun.

5. Pola makan
Klien makan tiga kali sehari menghabiskan porsi yang diberikan, tetapi kadang-kadang merasa masih lapar lalu pergi membeli makanan kecil di warung seperti roti, biskuit. Klien jarang makan bersama-sama temannya.

6. Pola eliminasi
B.a.b. 1 - 2 hari sekali, b.a.k. 3-4 kali sehari
Klien tidak menggunakan obat laxansia.

7. Tingkat aktifitas
Klien cukup aktif, khususnya dalam memenuhi segala kebutuhannya, seperti; makan, menggosok gigi, mandi, membersihkan tempat tidur, dan lain-lain.

8. Tingkat energi
Klien tampak tenang , sedikit aktifitas

VIII Status atau Keadaan Mental
A. Kebenaran data:
Klien tampaknya polos, jujur dalam memberikan informasi.
Semua informasi yang diberikan oleh klien sesuai dengan apa yang disampaikan oleh keluarganya saat melakukan kunjungan rumah.

B. Status sensorik:
Penglihatan

Pendengaran

Penciuman
Pengecapan
Perabaan
: Kadang-kadang berkunang-kunang, secara umum :  :  fungsinya baik.
: Klien sering mendengar suara-suara seperti ada:     : suara mengejek, memarahi, melarang klien.
: Tak ada kelainan
: Tak ada kelainan
: Tak ada kelainan

C. Status persepsi
Klien mendengarkan suara-suara yang membisik di telinganya.
Klien sering melamun, menyendiri,  senyum sendiri karena mendengar sesuatu,
atau kadang-kadang mata menatap tajam seperti mengawasi sesuatu.

D. Status motorik
Motorik kasar:
Klien berjalan, berpakaian, dan berbicara masih terkontrol
Motorik halus :
Klien mampu menulis, menggenggam sesuatu, memasukan kancing ke dalam
lubang kancing tanpa tremor.

E. Afek
Emosi yang ditunjukan sesuai dengan apa yang diungkapkan.
Misalnya jika klien menceritakan hal-hal yang lucu, klien turut tertawa.

F. Orientasi
Klien mengenal orang yang ada disekitarnya.
Klien mengetahui tentang waktu.

G. Ingatan
Klien masih mengingat apa yang dialaminya selama ini, mencari pekerjaan dan teman-temannya dulu sewaktu di kampung.


VIII. Diagnosa Medik

serosis hepatis + ascites
ANALISA DATA
KLASIFIKASI  DATA
MASALAH
Data Subyektif:
Klien mengatakan :
·  Dirinya sangat kecewa dengan kondisi yang sekarang, karena tidak dapat berbuat apa-apa.
Siapa nanti yang akan menanggung ekonomi keluarga, juga biaya perawatan rumah sakit.
Data Obyektif:
·  Klien gelisah..
·  Mudah tersinggung.
·  Banyak melamun.



Gangguan konsep diri.

Koping tidak efektif.






Diagnosa keperawatan :
Gangguan konsep diri sehubungan dengan mekanisme koping yang tidak efektif.


ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa
Tanggal
Waktu
Tempat
Inisial Klien
Interaksi ke
Lingkungan

Deskripsi pasien
Tujuan komunikasi

: I Wayan Surasta
: 27 Maret  1997
: Pkl. 10.00 - 10.25 Wib (25 menit)
: IRNA B lt V kanan RSCM.
: Ny Ch.
: I (fase kerja)
: Di ruanggan perawatan , klien berbaring ditempat tidur, perawat duduk disamping tempat tidur dengn posisi berhadapan disamping terdapat meja yang diatasnya terdapat termos, aqua,piring dan sendok yang sudah dicuci, suasana tenang  tidak gaduh
: klien berbaring ditempat tidur , penampilan seadanya ada perhatian atas kehadiran perawat.
: Membantu klien mengurangi kecemasan.


KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
RASIONAL







P. IbuuCH. Bagaimana kalau kita ngobrol dalam kondisi begini apa tidak mengganggu ?

K. Tidak, justru saya senang sekali agar saya dapat banyak me ngetahui ttg penyakit saya.

P:baik ! Kita bicara yang berhubu ngan dengan kondisi Ibu saat ini kira-kira 15 menit, Ibu setuju ?

K: Diam

Break selam 2 menit.

P. Sedikit membungkukkan kepala dan menatap klien.
K. Menggelengkan kepala.

K. Memandang P. Sambil mengang gukan kepala.


P. Memandang klien sambil ter senyum.


K: mengangguk dan tersenyum.


P:  memperbaiki posisi tidur klien , merapikan letak bantal dan selimut, mengtur posisi duduk perawat




Merasa senang ada yang menemani dan menerima kehadiran perawat.











Menilai kehadiran perawat bukan hanya sekedar ngobrol.
Merasa siap melaksanakan komu nikasi terapeutik dengan klien.






Menunjukan perhatian pada kebu tuhan klien.





Menunjukkan perhatian dengan cara membantu kebutuhan klien.
Menunjukan kesepakatan dan memberi kesempatan klien me ngambil keputusan, bahwa klien bersedia.




Menentukan kontrak dan topik pembicaraan akan memper mudah tujuan komunikasi ter capai.



Berkomunikasi sambil melak sanakan tindakan sederhana dapat meningkatkan trust.

P. Ibu nampaknya memikirkan sesuatu, kalau bersedia Ibu dapat menceritakan pada saya,dan mari kita bicarakan bersama jalan keluarnya.

K. Begini bu, saya baru sekarang ini merasa sangat terpukul sekali dengan kondisi yang saya alami, saya mengalami pembesaran perut. Saya kecewa karena nanti tidak dapat bekerja lagi, lalu siapa yang menghidupi keluarga?
P: menyentuh tangan klien dan menggenggam.
K: tampak tenang, dan memandang perawat.


K: tampak kekecewaan yang dalam, bercerita dengan suara yang pelan dan mencerminkan kesedi han.
Merasa ada yang memperhatikan tentang kecemasannya




Dapat menyampaikan masalahnya yang menjadi beban pikiran klien saat ini.
Menunjukkan perhatian dan ingin membantu  masalah klien.




Dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi klien.
Dengan tehnik refleksi membuat klien tidak canggung menyam paikan masalahnya.






P. Oh.. begitu permaslahan nya, ternyata beban Ibu cukup berat dengan kondisi seperti ini, saya dapat merasakan seandainya saya seperti Ibu


P: tetap menggenggam tangan klien dan menatap dengan rasa empati.
K: memperhatikan perawat dengan serius.

Manilai bahwa ada orang lain yang mau peduli pada permasalahannya

Menunjukkan perhatian pada perma salahan klien

Rasa empati akan menunjukkan kesungguhan perawat dalam membantu  klien dan memper kuat terjalinnya trust.

K: saya selalu terbayang rasa penyesalan, seandainya saya dulu mau sering kontrol ke dokter mungkin tidak akan seperti ini.

P: mendengarkan dengan memperta hankan kontak mata
K: menyampaikan dengan ekspresi wajah sedih.
Dapat mengekspresikan perasaan nya
Dapat menganalisa latar belakang masalah klien.
Mengkaji riwayat / masa lalu seba gai persiapan perencanaan intervesi yang akan diberikan pada klien

P:Sudah lah...!, justru sekarang Ibu harus memulai dengan sesuatu yg baru dengan menerima kondisi sekarang, akan banyak membantu rencana Ibu selanjut nya.

P: mempertahan kan kontak mata dan berbicara perlahan/jelas.
K: tetap menatap perawat dengan     serius.
Dapat menerima kondisi saat ini
Memberikan gambaran untuk cepat mengambil keputusan pada masa yang akan datang.
Membantu mengarahkan agar klien dapat mudah  mengambil keputusan

K: ya .., betul juga.

K: tampak berfikir sejenak baru menjawab.

Dapat menyadari kondisinya
membantu klien dalam mengambil keputusan


P: memang perlu waktu untuk menerima hal ini, yang penting Ibu mengerti bahwa kejadian ini sudah terjadi, dengan pe nyesalan yang berkepanjangan tidak banyak gunanya, justru memperburuk kondisi Ibu saat ini.

P: Menyampaikan dengan  perlahan dan tetap mempertahankan  kon tak mata.

K: Mendengarkan dengan penuh per hatian.


Memberikan kesempatan /waktu untuk berfikir dan mempertimbang kan baik buruknya.
Memberikan alasan yang logis / agar tidak ragu dalam me ngambil keputusan..
Memberikan kesempatan dalam memutuskan masalah, akan meningkatkan rasa percaya diri klien.

K: saya mengerti tetapi situasi yang membuat saya merasa begini.

K: menjawab agak lambat.

Dapat memberikan tanggapan
berharap ada tanggapan


P: Saya mengerti perasaan Ibu, mungkin dengan cara membicara kan pada anggota keluarga akan banyak membantu.
Sebenarnya ada beberapa cara yang menurut Ibu sesuai dalam membantu mengatasi masalah : Misalnya dengan mendekatkan diri pada Tuhan, menganggap bahwa keadaan seperti ini adalah suatu cobaan yang harus dihadapi, menilai diri masih beruntung karena banyak orang lain yang lebuh sengsara/susah atau  Ibu yakin bahwa masih banyak yang dapat bapak lakukan dalam kondisi seperti sekarang ini.

P::menatap klien dan berbicara perlahan dan jelas.
Dapat memilih cara yang sesuai dalam mengatasi masalah.
Menunjukan alternatif koping yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah klien.
Penjelasan yang jelas dan perlahan akan mudah dimengerti dan akan memberikan gambaran sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

K: ya. Saya masih bingung ..!

K: mendengarkan sambil mengang guk angguk dan geleng-geleng kepala

dapat mengerti semua yang sudah disampaikan perawat.



P: Tidak apa-apa, masih banyak waktu untuk berfikir, mudah-mudahan  pembicaraan singkat ini bermanfaat bagi Ibu, saya kira cukup,nanti kira kira Pk 12.30 saya akan datang lagi . Silahkan Ibu kalau mau istirahat(tidur).

P: tetap mempertahankan kontak mata dan sentuhan.
K: Tampak berfikir dan meng angguk anggukkan kepala.
Dapat menganlisa semua yang telah disampaikan
Memberikan waktu untuk klien berfikir mempertimbangkan semua yang telah disampaikan .
Memberikan waktu untuk berfikir akan membuat lebih hati-hati dalam mengambil keputusan

K: Terima kasih atas waktunya buat saya, saya senang sekali bicara dengan perawat.
K: tersenyum dan membalas sentu han dengan  meremas tangan P
memberikan respon bahwa interaksi ini berguna bagi klien
sebagai evaluasi diri perawat dalam berkomunikasi dan meyakin kan klien
Respon diahir pembicaraan sebagai gambaran evaluasi selama interaksi.



RENCANA
KEPERAWATAN
JIWA







NO/
Diagnosa

Perencanaan


Tgl
Keperawatan
Tunjuan
Kriteria Evaluasi
Timdakan Keperawatan
Rasional
1
8-4-97
Gangguan konsep diri : sehu bungan dengan mekanisme ko ping yang tidak efektif.

Data Subyektif :
·   Klien mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa sekali  dengan kondisi yang sekarang dialaminya.
·   Klien mengatakan bahwa diri nya adalah tulang punggung keluarga yang harus menghi dupi keluarga.

Data Obyektif :
·   klien lumpuh badan sebelah kiri.
·   Klien tampak gelisah.
·   Mudah tersinggung.
·   Banyak melamun.

Tupan :
Setelah dilakukan asuhan kepe rawatan klien dapat menggunakan koping yang sesuai dengan dirinya.

Tupen :
a)  Klien dapat mengekspresikan perasaan dan persepsi terha dap kondisi tubuhnya.
























b)  Klien mampu melihat aspek-aspek yang positif yang ada pada dirinya.


















c)  Klien mampu mengevaluasi masalah untuk dijadikan pela-jaran dimasa sekarang.







a.1. Klien dapat menerima kon disinya, setelah dilakukan   asu han keperawatan.












a.2.Ekspresi wajah klien tenang saat mengekspresikan pera-saan dan perepsinya.









b.1. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang ada pada dirinya.










b.2.Klien dapat menjelaskan keberhasilan - keberhasilan yg pernah dialaminya.






c.1.Klien dapat menceritakan masa lalunya yang traumatik.






c.2. Klien dapat menyusun ren-cana agar kejadian kejadian yang membuat klien cacat tidak terulang kembali.

c.3.Klien dapat memilih koping yang baik dalam mengatasi masalah yang dialaminya.






a.1.1.Bina hubungan saling per-caya:
·     Menyebutkan nama perawat. Dab memanggil nama klien yang disukainya.
·     Menerima respon klien apa adanya.
·     Bicara terbuka dan jujur kpd klien.
·     Tepati janji / kontrak yang pernah dibuat bersama.
·     Beri kesempatan klien utk mengekspresikan perasaan nya.

a.2.1.Pelihara ketenangan ling-kungan suasana yg hangat dan bersahabat.
a.2.2. Gunakan komunikasi ver bal yang jelas dan langsung.
a.2.3. Dorong dan beri kesem patan klien untuk mengung kapkan perasaan nya.
a.2.4.Mendengarkan klien dgn rasa empaty

b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja yang dapat klien lakukan dengan memberikan panda ngan bahwa masih banyak hal yang positif pada diri klien dan perawat hanya mengarah kan dan lebih banyak menjadi pendengar
b.1.2.Bantu klien untuk meng-evaluasi diri dan melihat aspek positif yang ada pada diri klien.

b.2.1.Bantu klien untuk melihat kembali keberhasilan yang pernah dicapai.

b.2.2.Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dikemukakan klien.


c.1.1.Gali perasaan klien atau minta pendapat klien ttg masalah yg menyebabkan klien sakit.
c.1.2.Anjurkan untuk menceri takan faktor - faktor lain yg menyebabkan klien gagal dalam merawat dirinya

c.2.1.Anjurkan klien untuk menulis rencana agar penga laman pahit tidak terulang kembali.

c.3.1.Kaji koping yang digunakan klien dalam mengatasi ma-salah
c.3.2.Beri alternatif yang dapat dilakukan dalam menghadapi masalah yang menyedihkan.
c.3.3.Gali sumber yang ada pada keluarga yg dapat membantu menyelesaikan masalah klien.
c.3.4.Beri pujian pada klien bila memilih koping yg konstruktif.






Hubungan saling percaya dapat memberikan rasa aman sehingga hubungan akan terjalin akrab.












Lingkungan yang bersahabat menarik minat untuk berinteraksi.

Komunikasi verbal jelas dan langsung mudah utk dimengerti.

Respon positif dan ada keter-bukaan akan menarik minat klien untuk menyampaikan perasaan-nya.


Untuk mengembangkan kemam-puan klien dlm mengatasi masalah yang dihadapi.





Bila klien dapat melihat bahwa punya banyak kemampuan pada dirinya, maka akan timbul perasaan berharga.

Klien menyadari memiliki ke-mampuan, akan termotivasi utk mempertahankan dan mengem-bangkan.
Penghargaan akan meningkat-kan motivasi untuk melakukan hal yang sama.


Untuk mengetahui pandangan klien tentang masalahnya.

Membantu klien untuk dapat mengevaluasi diri dan dapat menyadari kelemahannya.


Memiliki rencana akan membuat klien bersemangat dalam men-capainya.


Dengan mengetahui masalah dengan jelas dpt merencanakan alternatif koping yang digunakan.












CATATAN  KEPERAWATAN


No
Tanggal
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi

Tanda


Keperawatan

Resspon Klien (S dan O)
Modifikasi
tangan
1
27 - 3 - 97
Gangguan konsep diri : sehubungan dengan me kanisme koping yang tidak efektif..
a.1.1. membina hubungan saling percaya dengan klien.
à   Mengucapkan salam.
à   Memperkenalkan nama.
à   Berjabat tangan .
à   Kontak mata.
à   menyampaikan tujuan pertemuan

a.2.3.Menganjurkan klien untuk mengekspresikan  perasaan, pikiran , harapan secara verbal / non verbal



a.2.4.Mendengarkan klien saat bercerita dengan perasaan empaty.


b.1.1.Mendiskusikan dengan klien bahwa masih banyak hal-hal yang positip pada diri klien.





b.1.2.Bersama klien mengevaluasi semua cerita yang telah disampaikan:



b.2.1.Menamyakan pada klien untuk menceritakan keahlian lain yang dimiliki dan klien mampu melakukannya.



b.2.2.Memberikan pujian atas keberhasilan yang pernah dibuat.



Klien menerima perkenalan dengan mahasiswa.
à   Membalas salam.
à   Membalas jabat tangan.
à   Memberikan respon secara verbal.


S: klien menceritakan bahwa klien orang merasa gagal dalam hidup ,cacat begini dapat berbuat apa ?
O: bercerita dengan serius.

S:
O: Klien tampak senang ditang gapi ceritanya.

S: Dulu klien dapat bekerja sebagai supir, sekarang saya malah bikin repot keluarga.
O: Bercerita dengan mempera gakan tangan, tampak penuh penyesalan.

S: Klien menyatakan bingung.
O: tampak garuk-garuk kepala dan mengusap keringat dengan sapu tangn.

S: klien menceritakan bahwa dulu pernah belajar menjahit tetapi  sudah lupa
O: berfikir agak lama mengingat-ingat.

S: Klien tersenyum, dan  akan mencoba mempelajari  kem bali.
O: tampak senang dengan puji an.

Interaksi tetap diper tahankan.







Dipertahankan





Dipertahankan


Dipertahankan






Dipertahankan




Dikaji kembali ada hal lain yang dapat dikerjakan klien.



Dipertahankan




c.1.1 Kaji pengalaman klien dalam mangatasi masalah yang pernah dialami.



c.1.2. Kaji faktor-faktor yang menyebabkan klien sampai sakit




c.3.1. Kaji koping yang biasa digunakan saat manghadapi masalah.


c.3.2. Memberikan alternatif dalam meng hadapi masalah yang dihadapi :
·  Menyampaikan pada istri/saudara atau teman dekat untuk minta pertimbangan dan saran.
·  Mendekatkan diri pada Tuhan.
·  Menganggap bahwa hal ini adalah cobaan Tuhan yang harus dihadapi.
·  Menilai diri lebih baik dari pada kebanyakan  orang yang lebih sengsara /lebih parah dari pada klien.
·  Percaya diri bahwa masih banyak yang dapat  klien kerjakan nanti.

C.3.3. kaji faktor-faktor pendukung yang ada pada keluarga klien.




C.3.4. Memberikan pujian bila klien mau mencoba mengguanakan koping yang telah diajarkan.
“Bagus sekali kalau bapak mau mencoba, mudah-mudahan dapat membantu beban pikiran bapak”.

S:klien mengatakan bahwa bila  ada masalah lebih suka diam.
O:Tampak serius saat ber bicara
S:menyatakan saya bandel tidak menuruti nasehat tim kesehatan yang dulu pernah merawat.
O:Tampak penuh penye-salan/berkeringat..
S:Biasanya klien lebih baik diam dan tidur.
O:menyampaikan dengan serius.
S:klien menyampaikan akan mencoba semua yang dianjurkan.
O:ada perhatian,terhadap penjelasan yang disam paikan perawat.








S: ada kakak dan adik klien, tetapi belum pasti dapat membantu masalah klien.
O: merceritakan : kondisi keluaraga klien yang mungkin dpt membantu.
S:Saya senang sekali hari ini ada yang memper hatikan saya.
O:tampak senang dan tersenyum.

Dipertahankan




Ditingkatkan, kemungkinan ada faktor lain,



Dipertahankan.



Ditingkatkan.













Ditingkatkan.





Dipertahankan.














































Budhy E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar