Pengertian Tuberkulosis Paru:
Tuberkolusis
paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium
tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah
yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui
airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus
primer dari ghon ( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73).
Tanda & Gejala
Demam, Batuk,
Sesak nafas, Nyeri dada, Malaise.
Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga
tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan adanya luka yang
terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi melalui udara (airbone)
yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang
terinfeksi sebelumnya .(Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )
Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang
ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar.
Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya , sehingga basil ini mengering lalu
diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah maupun
lantai rumah yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan
bersarang serta berkembangbiak di paru-paru. ( dr.Hendrawan.N.1996,hal 1-2 )
Pemeriksaan penunjang
1
Pemeriksaan Radiologi
Tuberkulosis paru mempunyai gambaran
patologis, manifestasi dini berupa suatu koplek kelenjar getah bening parenkim
dan lesi resi TB biasanya terdapat di apeks dan segmen posterior lobus atas paru
– paru atau pada segmen superior lobus bawah. (Dr. dr. Soeparman. 1998). Hal
719)
2
Pemeriksaan laboratorium
a.
Darah
Adanya kurang darah, ada sel – sel darah
putih yang meningkatkan serta laju endap darah meningkat terjadi pada proses
aktif. (Head Al Sagaff. 1995. Hal 91)
b.
Sputum
Ditemukan adanya Basil tahan Asam (BTA)
pada sputum yang terdapat pada penderita tuberkulosis paru yang biasanya
diambil pada pagi hari. (DR. Dr. Soeparman dkk, 1998. Hal 719, Barbara. T.
long. Long. Hal 447, th 1996)
c.
Test Tuberkulosis
Test tuberkulosis memberikan bukti apakah
orang yang dites telah mengalami infeksi atau belum. Tes menggunakan dua jenis
bahan yang diberikan yaitu : Old tuberkulosis (OT) dan Purifled Protein
Derivative (PPD) yang diberikan dengan sebuah jarum pendek (1/2 inci) no 24 –
26, dengan cara mecubit daerah lengan atas dalam 0,1 yang mempunyai kekuatan dosis 0,0001 mg/dosis atau 5
tuberkulosis unit (5 TU). Reaksi dianggap bermakna jika diameter 10 mm atau
lebih reaksi antara 5 – 9 mm dianggap meragukan dan harus di ulang lagi. Hasil
akan diketahui selama 48 – 72 jam tuberkulosis disuntikkan. (DR. Dr. Soeparman,
1998, hal 721, Sylvia. A. price, 1995, hal 755, Barbara. C. long, 1996, hal
446)
Laboratorium : (Ringkas)
·
Darah : leukosit meninggi, LED
meningkat
·
Sputum : pada kultur ditemukan
BTA
·
Test Tuberkulin : Mantoux test
(indurasi lebih dari 10-15 mm)
Batuk darah
Hemaptoe adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea
dan saluran nafas sehingga timbul sufokal yang sering fatal. Ini terjadi pada
batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam. Batuk darah pada penderita TB paru
disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada
dinding kapitas.(Hood Al sagaff dkk:1995;85-86).
Hemoptisis adalah darah atau dahak berdarah yang dibatukkan berasal
dari saluran pernafasan bagian bawah yaitu mulai dari glottis kearah distal,
batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas , sehingga penutupan luka dengan
cepat terjadi . (Hood Alsagaff, 1995, hal 301)
Efusi pleura
Efusi pleura
adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura
diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat
atau cairan eksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru,
1994, 111).
Efusi pleura
adalah suatu keadaan dimana terdapat cairan berlebihan di rongga pleura, dimana
kondisi ini jika dibiarkan akan membahayakan jiwa penderitanya (John Gibson,
MD, 1995, Waspadji Sarwono (1999, 786)
Tumor Paru
Sebagian besar
tumor paru primer merupakan karsinoma bronkhus (John E. Stark, 1990).
Pemeriksaan
penunjang
a.
Bronkografi
b.
CT Scan
c.
Endoskopi
d.
Biopsi jarum percutan/ Biopsi
dugaan metastasis
e.
Mediastinoskopy
f.
Imunologi
g.
Petanda Biokimia CEA (Carcino
Embryonic Antigen)
h.
Radiologis : Foto Thorax:
i.
Sitologi sputum:
j.
FOB (Fiber Optik Bronchoscopy)
: Aspirasi pleura dan biopsi:
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada tumor paru tergantung pada tipe sel tumor.
1.
Reseksi bedah.
2.
Radiasi
3.
Kemoterapy/Sirostatika
4.
Humoral
5.
Imunologi
6.
Terapi paliatif.
PNEUMONIA
Pneumonia adalah
penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya konsolidasi akibat
eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton & Fugate, 1993).
Studi
Laboratorik :
Hb :
menurun/normal
Analisa Gas
Darah : acidosis respiratorik,
penurunan kadar oksigen darah, kadar karbon darah meningkat/normal
Elektrolit :
Natrium/kalsium menurun/normal
PNEUMOTORAKS
Pneumotoraks
ialah didapatkannya udara didalam kavum pleura.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
PPOK Merujuk
pada sejumlah gangguan yang mempengaruhi pergerakan udara dari dan keluar Paru.
Gangguan yang penting adalah Bronkhitis Obstruktif, Emphysema dan Asthma
Bronkiale. (Black. J. M. & Matassarin,.E. J. 1993).
Suatu kondisi
dimana aliran udara pada paru tersumbat secara terus menerus. Proses penyakit
ini adalah seringkali kombinasi dari 2 atau 3 kondisi berikut ini (Bronkhitis
Obstruktif Kronis, Emphysema dan Asthma Bronkiale) dengan suatu penyebab primer
dan yang lain adalah komplikasi dari penyakit primer.(Enggram, B. 1996).
Penyebab PPOK
a.
Bronkitis Kronis
b.
Emphysema
c.
Asthma Bronkiale
Bronkhitis
Kronis
Gangguan klinis
yang ditandai dengan pembentukan mucus yang berlebihan dalam bronkus dan
termanifestasikan dalam bentuk batuk kronis dan pembentuk sputum selama 3 bulan
dalam setahun, paling sedikit 2 tahun berturut – turut.
Faktor Prediasposisi nya adalah :
1)
Faktor tak diketahui
2)
Merokok
3)
Polusi Udara
4)
Iklim
Emphysema
Perubahan
anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding alveolus, duktus
alveolaris dan destruksi dinding alveolar
Faktor Prediasposisi nya adalah :
1)
Faktor tak diketahui
2)
Predisposisi genetic
3)
Merokok
4)
Polusi udara
Asthma
Bronkiale
Suatu penyakit
yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari trachea dan bronkus
terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas
yang disebabkan oleh peyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas.(United
States National Tuberculosis Association, 1967).
Faktor Prediasposisi nya adalah :
1. Alergen utama
debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan
2. Iritan
seperti asap, bau-bauan, polutan
3. Infeksi
salutran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
4. Perubahan
cuaca yang ekstrim
5. Kegiatan
jasmani yang berlebihan
6. Lingkungan
kerja
7. Obat-obatan
8. Emosi
9. Lain-lain
seperti refluks gastro esofagus, bumbu masak, bahan pengawet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar