Selasa, 27 Desember 2011

Mioma uteri



PENDAHULUAN

Mioma uteri merupakan tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada kurun reproduksi usia 30 tahun 20 – 25 % wanita ternayata mengidap penyakit tersebut. Dan kejadiannya meningkat 40 % pada usia lebih dari 35 tahun. (majalah obstreri Ginekologi, 1994 )
Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39 – 11,7 % dari semua penderita gynekologi yang di rawat. Di Jawa Timur sendiri dari data kunjungan pasien di poliklinik Kandungan RSUD Dr Soetomo dari bulan Januari sampai Juni 2000, mioma uteri menduduki urutan ke –4 dari 10 penyakit yang diketemukan.
Untuk melaksanakan pengamatan pada penyakit ini agak sukar karena tidak semua pasien mioma uteri mempunyai keluhan. Walupun tumor ini sering tanpa gejala tetapi dapat mengalami komplikasi yang menyebabkan keadaan darurat pada klien seperti nekrosis, sarcoma dan infeksi sekunder.
Perawat sebagi bagian integral dari pelayanan kesehatan memiliki peranan yang besar dalam proses penyembuhan penderita. Sehingga perawat harus mampu melakukan asuhan keperawatan yang benar pada pasien mioma uteri ini.
Tumor merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh wanita, sehingga masalah yang muncul pada klien mioma uteri ini tidak hanyamasalah fisik tetapi juga terkait dengan masalah psikososial. Masalah fisik umumnya menyangkut nyeri, perdarahan dan masalah psikososial mencakup cemas, gangguan body image dan proses kehilangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar