Minggu, 18 Desember 2011

Konsep Lansia 1


Konsep Lansia

 Batasan Lansia
Menurut  Organisasi Kesehatan Dunia ,lanjut usia dikelompokkan menjadi:
a.    Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b.    Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun.
c.    Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
d.    Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
 Permasalahan Pada Lanjut Usia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lanjut usia antara lain  (Setiabudhi,1999: 40 - 42):
1.    Permasalahan Umum :
-       Makin besarnya jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
-       Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati.
-       Lahirnya kelompok masyarakat industri.
-       Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
-       Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
2.    Permasalahan khusus :
-       Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik, mental maupun sosial.
-       Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
-       Rendahnya produktivitas kerja lansia.
-       Banyaknya lansia yang miskin, telantar dan cacat.
-       Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik.
-       Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia.

Teori Proses Menua
Teori-Teori Biologi
1.    Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin. (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
2.    "Pemakaian dan Rusak" kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai).
3.    Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
4.    Teori "Immunologi Slow Virus" (Immunology Slow Virus Theory)
Sistem immun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
5.    Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
6.    Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
7.    Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi.
8.    Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.



Teori Kejiwaan Sosial
1.    Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
a.    Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b.    Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.
c.    Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lnjut usia.
2.    Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.
3.    Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loos), yakni :
a.    Kehilangan peran (Loos of Role)
b.    Hambatan kontak sosial (Restraction of Contact and Relation Ships)
c.    Berkurangnya komitmen (Reduced commitment to Social Mores and Values)


Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan adalah (Nugroho, 2000:19):
s      Hereditas = ketuaan genetik
s      Nutrisi = makanan
s      Status kesehatan
s      Pengalaman hidup
s      Lingkungan
s      Stres

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
1.    Perubahan-perubahan Fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardio vaskuler, sistem pengaturan temperatur tubuh, sistem respirasi, muskuloskletal, gastrointestinal, genitourinaria, endokrin dan integumen

Perubahan-perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
¨    Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
¨    Kesehatan umum
¨    Tingkat pendidikan
¨    Keturunan (Hereditas)
¨    Lingkungan
¨    Gangguan saraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
¨    Gangguan gizi akibat kehilakngan jabatan
¨    Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan family
¨    Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik : perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri.
Perkembangan Spiritual
¨    Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow, 1970).
¨    Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray dan Zentner, 1970).

Penyakit yang sering dijumpai pada lansia
Menurut "The national Old People's Welfare Council"
Di Inggris mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada 12 macam, yakni (Nugroho, 2000: 42):
1.      Depresi mental
2.      Gangguan pendengaran
3.      Bronkitis kronis
4.      Gangguan pada tungkai / sikap berjalan
5.      Gangguan pada koksa / sendi panggul
6.      Anemia
7.      Demensia





Tidak ada komentar:

Posting Komentar