Konsep Lansia
Batasan Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia ,lanjut usia
dikelompokkan menjadi:
a.
Usia pertengahan (middle
age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b.
Lanjut usia (elderly)
: antara 60 dan 74 tahun.
c.
Lanjut usia tua (old)
: antara 75 dan 90 tahun
d.
Usia sangat tua (very
old) : diatas 90 tahun
Permasalahan
Pada Lanjut Usia
Berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lanjut usia antara lain (Setiabudhi,1999: 40 - 42):
1.
Permasalahan Umum :
-
Makin besarnya jumlah lansia yang berada di bawah
garis kemiskinan.
-
Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota
keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati.
-
Lahirnya kelompok masyarakat industri.
-
Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional
pelayanan lanjut usia.
-
Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia.
2.
Permasalahan khusus :
-
Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya
masalah baik fisik, mental maupun sosial.
-
Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
-
Rendahnya produktivitas kerja lansia.
-
Banyaknya lansia yang miskin, telantar dan cacat.
-
Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada
tatanan masyarakat individualistik.
-
Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang
dapat mengganggu kesehatan fisik lansia.
Teori Proses Menua
Teori-Teori
Biologi
1.
Teori
Genetik dan Mutasi (Somatic
Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk
spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia
yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan
mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin.
(terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
2.
"Pemakaian
dan Rusak" kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah
(terpakai).
3.
Reaksi dari
kekebalan sendiri (Auto Immune
Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi
suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
4.
Teori "Immunologi
Slow Virus" (Immunology Slow
Virus Theory)
Sistem immun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan
masuknya virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
5.
Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
6.
Teori
Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya
radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan
organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.
7.
Teori
Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan
yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya
elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi.
8.
Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah
setelah sel-sel tersebut mati.
Teori
Kejiwaan Sosial
1.
Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
a.
Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah
kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
dalam kegiatan sosial.
b.
Ukuran
optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.
c.
Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan
individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lnjut usia.
2.
Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku
tidak berubah pada lanjut usia. Teori
ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut
usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality
yang dimilikinya.
3.
Teori Pembebasan (Disengagement
Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan
bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut
usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi
kehilangan ganda (Triple Loos), yakni
:
a.
Kehilangan peran (Loos
of Role)
b.
Hambatan kontak sosial (Restraction of Contact and Relation Ships)
c.
Berkurangnya komitmen (Reduced commitment to Social Mores and Values)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan adalah (Nugroho,
2000:19):
s
Hereditas = ketuaan genetik
s
Nutrisi = makanan
s
Status kesehatan
s
Pengalaman hidup
s
Lingkungan
s
Stres
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
1.
Perubahan-perubahan Fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem
organ tubuh diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardio
vaskuler, sistem pengaturan temperatur tubuh, sistem respirasi, muskuloskletal,
gastrointestinal, genitourinaria, endokrin dan integumen
Perubahan-perubahan
mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
¨
Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
¨
Kesehatan umum
¨
Tingkat pendidikan
¨
Keturunan (Hereditas)
¨
Lingkungan
¨
Gangguan saraf panca indera, timbul kebutaan dan
ketulian
¨
Gangguan gizi akibat kehilakngan jabatan
¨
Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan
dengan teman-teman dan family
¨
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik : perubahan
terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri.
Perkembangan
Spiritual
¨
Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam
kehidupannya (Maslow, 1970).
¨
Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal
ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray dan
Zentner, 1970).
Penyakit yang sering dijumpai pada lansia
Menurut
"The national Old People's Welfare
Council"
Di Inggris mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum
pada lanjut usia ada 12 macam, yakni
(Nugroho, 2000: 42):
1.
Depresi mental
2.
Gangguan pendengaran
3.
Bronkitis kronis
4.
Gangguan pada tungkai / sikap berjalan
5.
Gangguan pada koksa / sendi panggul
6.
Anemia
7.
Demensia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar