Jumat, 16 Desember 2011

LAPORAN PENDAHULUAN INSUFISIENSI AORTA


LAPORAN PENDAHULUAN
INSUFISIENSI AORTA

I.       Pengertian
Suatu keadaan dimana terjadi refluk (aliran balik) darah dari aorta kedalam ventrikel kiri sewaktu relaksasi
II.    Etiologi
1.      Rheumatic Heart Disease ( RHD )
2.      Non RHD : 
-         Endokarditis infeksi
-         Kelainan congenital
-         Hipertensi
III. Tanda dan Gejala
1.      Rasa lelah
2.      Dyspnea saat aktivitas
3.      Palpitasi
4.      Angina dengan hipertropi ventrikel kiri
5.      Tekanan diastolik rendah
6.      Radiogram dada :
-         Pembesaran ventrikel kiri
-         Dilatasi aorta proksimal
7. Elektrokardiogram :
 - Hipertropi ventrikel kiri
8. Auskultasi :
- Bising diastolic
- Bising austinflint yang khas
- Sistolic Ejection Click disebabkan oleh peningkatan volume ejeksi
9. Temuan hemodinamik :
- Pengisian dan pengosongan denyut arteri yang cepat
- Tekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik dan penurunan tekanan diastolic

10. Kateterisasi jantung :
- Ventrikel kiri tampak opag selama penyuntikan bahan kontras kedalam pangkal aorta
IV.  Patofisiologi



Sirkulasi perifer yang hiperdinamik
 
 



V. Pengkajian           
Riwayat Keperawatan
1. Keluhan
- Dada terasa berat dan palpitasi
- Anoreksia dan Vomiting
- Lethargi dan Fatigue
- Insomnia
- Sesak nafas saat beraktivitas
2. Riwayat penyakit : Hipertensi renal, angina, IMA, DM, Dysritmia
3. Riwayat Diet : Intake gula, garam, lemak, kafein, dan Alkohol
4. Posture, gelisah,cemas
  
V. Pemeriksaan Penunjang
1. Gambaran ECG yang menunjukkan adanya hipertropi ventrikel kiri, kateterisasi jantung yang menunjukkan striktura.
2. Aortography
3. Peningkatan cardiac iso enzim (cpk & ckmb)
4. Rontgen thorax à cardiomegali dan infiltrate paru.

VI. Proses Keperawatan
A. Pengkajian           
     Riwayat Keperawatan
    1. Keluhan
      - Dada terasa berat dan palpitasi
      - Anoreksia dan Vomiting
      - Lethargi dan Fatigue
      - Insomnia
      - Sesak nafas saat beraktivitas
     2. Riwayat penyakit : Hipertensi renal, angina, IMA, DM, Dysritmia
     3. Riwayat Diet : Intake gula, garam, lemak, kafein, dan Alkohol
     4. Posture, gelisah,cemas
 
B.  Diagnosa Keperawatan
  1. Perubahan Perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan cardiac output sekunder
  2. Resiko tinggi terhadap ketidakseimbangan volume cairan (kelebihan) berhubungan dengan peningkatan retensi cairan dan natrium oleh ginjaL
  3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Ketidaksimbangan supplay oksigen dan kebutuhan oksigen jaringan
  4. Ansietas berhubungan dengan prognosa penyakit jantuing




C. Intervensi
Dx. I :
Data Penunjang
Mengeluh sesak nafas, badan panas, cepat lelah, pusing, mual, nyeri dada, palpitasiO : BP menurun, MAP abnormal, tachichardi, denyut lemah, Dyspnea, dysritmia, pulsus paradoks, JVP > 3 cm H2O, Cyanosis
Kriteria Hasil
Keluhan hilang, ABG normal, pola EKG, isoelektrik, Vital sign dan cardiac isoenzim dalam batas normal , tanda pulsus paradoks hilang, cyanosis hilang
Intervensi :
    1. Evaluasi vital sign
    2. Evaluasi bunyi jantung, pericardial friction rub, CVP
    3. Observasi tanda dan gejala yang mungkin merupakan indikasi berkembangnya kegagalan
    4. Observasi tanda – tanda toxicitas digitalis
    5. Pertahankan patensi jalur IV
    6. Bila muncul tanda – tanda tamponade,maka letakkan klien dalam posisi fowler damn observasi tanda vital sign secara ketat
    7. Kolaborasi dengan team medis  untuk tindakan :
a.       Oksigenasi konsentrasi 24 % - 25 % dengan kecepatan aliran 2 – 3 liter permenit
b.      Digitalis, diuretic, anti disritmia
c.       Antibiotik per parenteral
d.      Pericardiocentesis
Dx II
Data Penunjang :
Berat badan meningkat, Adanya Edema
Kriteria Hasil :
Keseimbangan output dan input cairan, berat badan stabil, tanda vital dalam rentang normal, dan tidak ada edema
Intervensi :
1.      Pantau masukan dan pengeluaran, catat keseimbangan cairan, timbang berat badan tiap hari.
2.      Auskultasi bunyi nafas dan jantung
3.      Kaji adanya distensi vena jugularis
4.      Pantau Tekanan Darah
5.      Catat laporan dyspnea, ortopnea, Evaluasi adanya edema
6.      Jelaskan tujuan pembatasan cairan
7.      Tindakan Kolaborasi : Berikan diuretik
8.      Pantau elektrolit serum khususnya kalium
9.      Berikan cairan IV melalui alat control
10.  Berikan cairan sesuai indikasi
11.  Berikan batasan diet natrium sesuai indikasi
Dx. III
Data Penunjang :
Laporan verbal kelemahan atau fatigue
Kecepatan jantung abnormal atau TD tidak berespon terhadap aktivitas
Ketidaknyamanan kerja atau dyspnea
Intervensi :
  1. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas menggunakan parameter berikut : Nadi 20 per menit diatas frekuensi istirahat, catat peningkatan TD, Nyeri dada, kelelahan berat, berkeringat, pusing dan pingsan
  2. Kaji kesiapan pasien untuk meningkatkan aktivitas
  3. Dorong memajukan aktivitas
  4. Berikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi
  5. Dorong pasien untuk partisipasi dalam memilih periode

Dx IV
Data Penunjang :
Rangsang simpatis, eksitasi, kardiovaskuler, gelisah, insomnia
Peningkatan tegangan, ketakutan
Peningkatan ketidakberdayaan ; Takut konsekuensi yang tak khusus
Ketidakpastian ; Fokus pada diri sendiri
Intervensi :
  1. Pantau respon fisik ; contoh palpitasi ; takikardi ; gerakan berulang
  2. Berikan tindakan kenyamanan
  3. Koordinasikan waktu istirahat dan aktivitas saat senggang tepat untuk kondisi
  4. Dorong ventilasi perasaan tentang penyakit efeknya terhadap pola hidup dan status kesehatan akan dating
  5. Anjurkan pasien melakukan teknik relaksasi
  6. Kaji ketidakefektifan koping dengan stresor

Daftar Pustaka

Dongoes dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Merencanakan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien : Penerbit buku Kedokteran EGC : Jakarta

Hudak, Gallo. 1997. Keperawatan Kritis. Pendekatan Holistik.Ed.VI. Vol.I. EGC : Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar