Jumat, 16 Desember 2011

LAPORAN PENDAHULUAN HIPOGLIKEMIA


LAPORAN PENDAHULUAN
HIPOGLIKEMIA
A.     Pengertian
Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang dari 50 mg/%.
Populasi yang memiliki resiko tinggi mengalami hipoglikemi adalah:
-         Diabetes melitus
-         Parenteral nutrition
-         Sepsis
-         Enteral feeding
-         Corticosteroid therapi
-         Bayi dengan ibu dengan diabetik
-         Bayi dengan  kecil masa kehamilan
-         Bayi dengan ibu yang ketergantungan narkotika
-         Luka bakar
-         Kanker pankreas
-         Penyakit Addison’s
-         Hiperfungsi kelenjar adrenal
-         Penyakit hati

Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
-         Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan  sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.

-          Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen.

-         Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus  sehingga terjadi peningkatan metabolisme  yang memerlukan banyak cadangan glikogen.

-         Berulang  ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme insulin terganggu.


B.                 Patofiologi
















HIPOGLIKEMIA
 










Intra uterin malnutrisi
 


Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga
 









 











 









 














Text Box: Potensial komplikasi s.e kadar glukosa plasma yang rendah seperti, gangguan mental, gangguan perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom, koma hipoglikemi




Daya tahan turun
 








Text Box: Resiko infeksi


 











Text Box: Potensial terjadi hipotermi
 





C.     Fokus Pengkajian
Data dasar yang perlu dikaji adalah :
1.      Keluhan utama : sering tidak jelas tetapi bisanya simptomatis, dan lebih sering hipoglikemi merupakan diagnose sekunder yang menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang, sepsis.

2.      Riwayat :
-         ANC
-         Perinatal
-         Post natal
-         Imunisasi
-         Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga
-         Pemakaian parenteral nutrition
-         Sepsis
-         Enteral feeding
-         Pemakaian Corticosteroid therapi
-         Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika
-         Kanker

3.      Data fokus
   Data Subyektif:
-         Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas
-         Keluarga mengeluh bayinya keluar banyaj keringat dingin
-         Rasa lapar (bayi sering nangis)
-         Nyeri kepala
-         Sering menguap
-         Irritabel

Data obyektif:
-         Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup, tremor, kejang, kaku,
-         Hight—pitched cry, lemas, apatis, bingung, cyanosis, apnea, nafas cepat irreguler, keringat dingin, mata berputar-putar, menolak makan dan koma
-         Plasma glukosa < 50 gr/%



D.                 Diagnose dan Rencana Keperawatan

1.      Resiko  komplikasi berhubungan dengan kadar glukosa plasma yang rendah seperti, gangguan mental, gangguan perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom, koma hipoglikemi

Rencana tindakan:
-         Cek serum glukosa sebelum dan setelah makan
-         Monitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab
-         Monitor vital sign
-         Monitor kesadaran
-         Monitor  tanda gugup, irritabilitas
-         Lakukan pemberian susu manis  peroral 20 cc X 12
-         Analisis kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan hipoglikemi.
-         Cek BB setiap hari
-         Cek tanda-tanda infeksi
-         Hindari terjadinya hipotermi
-         Lakukan kolaborasi pemberian Dex 15 %  IV
-         Lakukan kolaborasi pemberian O2 1 lt – 2 lt /menit

2.      Resiko  terjadi infeksi berhubungan dengan  penurunan daya tahan tubuh
Rencana tindakan:
-         Lakukan prosedur perawatan tangan sebelum dan setelah tindakan
-         Pastikan setiap benda yang dipakai kontak dengan bayi dalam keadaan bersih atau steril
-         Cegah kontak dengan petugas atau pihak lain yang menderita infeksi saluran nafas.
-         Perhatikan kondisi feces bayi
-         Anjurkan keluarga agar mengikuti prosedur septik aseptik.
-         Berikan antibiotik sebagai profolaksis sesuai dengan order.
-         Lakukan pemeriksaan DL, UL, FL secara teratur.

3.      Resiko  Ggn Keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan  peningkatan pengeluaran keringat
-         Cek intake dan output
-         Berikan cairan  sesuai dengan  kebutuhan bayi /kg BB/24 jam
-         Cek turgor kulit bayi
-         Kaji intoleransi minum bayi
-         Jika mengisap sudah baik anjurkan pemberian ASI

4.      Keterbatasan gerak dan aktivitas berhubungan dengan  hipoglikemi pada otot
-         Bantu pemenihan kebutuhan sehari-hari
-         Lakukan fisiotherapi
-         Ganti pakaian bayi secara teratur dan atau jika kotor dan basah.


DAFTAR PUSTAKA

Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis,  Lippincott , New York
Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London
Nelson (1993), Ilmu Kesehatan Anak,  EGC, Jakarta
Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta.
Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual, Morsby, Philadelpia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar