LAPORAN PENDAHULUAN DIARE
Definisi ;
1. Diare adalah gangguan fungsi penyerapan dan sekresi dari saluran pencernaan, dipengaruh oleh fungsi kolon dan dapat diidentifikasikan dari perubahan jumlah, konsistensi, frekwensi, dan warna dari tinja (whaley dan Wong, 1997)..
2. diare adalah pola buang air besar yang tidak normal dengan bentuk tinja encer dan peningkatan frekwensi yang lebih dari biasanya (FKUI, 1991 )
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kultur tinja.
2. Media terkontaminasi (air, makanan ).
3. Sigmoidoskopy.
4. Hematologi.
5. Kultur pus ( otitis media )
SISTEMATIKA PENATAAKSANAAN DIARE BERDASARKAN KEADAAN PENDERITA (Diagnosa fisik pada anak, ( FKUI, 1991 ).
Tanpa dehdrasi sampai dehidrasi ringan
Cairan RT ( LGG, air tajin, kuah sayur )
Pengobatan dirumah
|
Dehidrasi ringan sampai dehidrasi sedang
Oralit
Puskesmas, poliklinik RS
|
Dehtdrasi berat dengan / tanpa komplikasi dengan / tanpa penyakit
Cairan rehidrasi parentral, RL, Glukosa
RS /Puskesmas perwatan
|
Menurut banyaknya cairan yang hilang gunakan derajat dehidrasi
1. Kehilangan berat badan
a. 2,5% : tidak ada dehidrasi
b. 2,5 – 5% : dehidrasi ringan
c. 5 – 10% : dehidrasi sedang
d. 10% : dehidrasi berat
2. Skor Maurice King
Bagian tubuh yang diperiksa
|
Nilai
| |||
0
|
1
|
2
|
Keterangan
0-2 =dehidrsi ringan
3-6=dehidrasi swdang.
7-2=dehidrasi berat
Pda anak-anak =UUB sudah menutup , diganti produksi urine.
Untuk kekenyalan kulit, kembali
1 detik = dehidrasi ringan
1-2 detik = dehidrasi sedang
2 detik/> =dehidrasi berat
| |
Keadaan umum
|
Sehat
|
Gelisah
Cengeng
Apatis
Mengantuk
|
Mengigau
Koma
Shock
| |
Turgor
|
Normal
|
Sedikit kurang
|
Sangat kurang
| |
Mata
|
Normal
|
Sedikit cekung
|
Sangat cekung
| |
UUB
|
Normal
|
Sedikit cekung
|
Sangat cekung
| |
Mulut
|
Normal
|
Kering
|
Kering
Sianosis
| |
Denyut nadi / menit
|
Kuat <120
|
Sedang (120-140)
|
Lemah >140
|
MASALAH KESEHATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Gangguan nutrisi
3. Gangguan integritas kulit.
4. Resiko infeksi.
5. Kecemasan.
. MASALAH KOLABORATIF
1. Dehidrasi.
2. Shock hipovolemik.
3. Asidosis metabolik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volme cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan dari gastrointestinal aaakibat diare.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhabn tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake, diare.
3. Resiko tinggi penjalaran infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme di saluran pencernaan.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan iritasi akibat peningkatan frekwensi dan keluarnya feces yang cair.
5. Cemas atau takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang tidak dikenal, pelaksanaan presedur.
6. Perubahan proses dalam keluarga berhubungan dengan krang pengetahuan, situasi krisis.
PERENCANAAN DAN INTERVENSI
1. Kekurangan volume caiuran berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan dari gastrointestial akibat diare.
Tujuan : kien kan menunjukkan tanda – tanda rehidrasi dan berikan cairan yang adekuat.
Kriteria : anak menunjukkan tanda tanda adekuat (turgor kulit baik, mata dan fontanel tidak cekung, kesadaran compos mentis )
Intervensi:
a. Berikan cairan rehidrasi peroral
b. Berikan dan monitor cairan yang diberikan.
c. Berikan (kolaborasi) pemberian antibiotik sesuai dengan resep pengobatan.
d. Setelah rehidrasi berikan diet yang toleran secara teratur.
e. Anjurkan cairan peroral yang rendah garam seerti ASI, formula bebas laktosa.
f. Catat intake dan output ( urine,BAB, dan muntah ).
g. Monitor urine secara spesifik tiap 8 jam atau sesuai indikasi dan timbang berat badan tiap hari.
h. Batasi intake seperti ju ice buah, soft drink, dan gelatin.
i. Kaji tanda-tanda vital turgor kuit, mukosa membran dan status mental setaip 4 jam atau sesuai indikasi.
2. Perubahan nurisi : urang dari kebutuhan tubuh berhubungan engan tidak adekuatnya intake, diare.
Tujuan : klien akan makan makanan sesuai dengan umur dan berat badan.
Kreteria : anak akan menunjukkkan kepuasan dengan kenaikan berat badan.
Intervensi ;
a. Setelah rehidrasi, anjurkan ibu untuk memberikan ASI secara teratur.
b. Berikan diet yang toleransi.
c. Catat dan observasi respon terhadap makanan.
d. Jelaskan pada keluarga tentang prioritas diet.
3. Resiko tinggi penjalaran infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme di gastrointestinal track.
Tujuan : klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Kreteria ; infeksi adak terjadi ditempat lain.
Intervensi:
a. Lakukan tindakan sesuai standar dan kontrol infeksi dengan menggunakan alat-alat dasposal dan pencucian serta dalam penambilan spesimen dan cuci tangan dengan benar.
b. Pakailah popok yang pas, jangan longggar.
c. Usahakan anak untuk menjauh area yang terkontaminasi dan selalu mencuci tangan setiap selesai toileting.
d. Anjurkan keluarga untuk melakukan tindakan isolasi seperti mencuci tangan.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi akibat peningkatan frekwensi dan keluarnya feces yang cair.
Tujuan : klien akan menunjukkan peningkatan integritas kulit.
Kreteria : anak tidak mengalami tada-tanda kerusakan pada lulit.
Intervensi ;
a. Ganti popok sesering mungkin.
b. Bersishkan bokong dengan bahan yang lembut, sabun non alkaline dan air dalam bak mandi khusus bayi.
c. Oleskan salep seperti zinc oxide.
d. Perhatikan tanda kemerahanataau ruam pada kulit.
e. Hindari pemakain pemersih yang mengandung alkohol pada kulit yang lecet.
f. Observasi bokong dan perineum terhadap infeksi.
g. Kolaborasi ( untuk pemberian anti fungi ).
5. Cemas atau takut berhubungan dengan perpisah dengan orang tua, lingkungan yang tidak dikenal, pelaksaan prosedur.
Tujuan : klien merasa nyaman dan tidak takut.
Kritreria ;
1. Anak menunjukkan penurunan tanda-tanda emosi.
2. Keluaraga aktif berpartisipasi dalam perawatan anak.
Intervensi:
a . Berikan dot pada dan perkembangan bayi.
b . Anjurkan keluarga untuk berkunjung ean berpartisipasi dalam perawatan seoptimal mungkin..
c . Berikan sentuhan, peluan dan berbicaralah sebanyak mungkin dengan anak.
d . Berikan stimulus sensasi dan pengalihan perhatian sesuai kondisi pertumbuhan anak.
6. Perubahan proses dalam keluarga dengan kurang pengetahuan, situasi krisis.
Tujuan ; keluarga mengerti dengan penyakit anak.
Kreteria : keluarga mendemonstrasikan kemampuan merawat anak terutama di rumah.
Intervensi ;
a. Berikan informasi pada keluarga tentang perawatan dan therapy.
b. Kaji kemampuan keluarga dalam memberian support dan rasa aman dan ikutkan keluarga dalam proses perawatan.
c. Anjurkan keluarga untuk mematuhi hal-hal yang berhubungan dengan tidakan pencegahan.
d. Rencakan follow up asuhan setelah hospitalisasi.
e. Rujuk keluarga ke instansi atau instansi atau fasilitas kesehatan masyarakat terdekat.
EVALUASI
1. Rehidrasi tercapai, intake balance,berat badan tetap atau menungkat.
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi, intake adekuat terutama kalori.
3. Tidak terdapat tanda- tanda infeksi di tempat lain.
4. Ti ak terjadi gangguan integritas kulit.
5. Klien dan kelurga dapat mengepesikan peningkatan rasa nyaman.
6. Keluarga mampu mendentrasikan perawatan anak, pengobatan yang dibutuhkan selama di rumah sakit dan di rumah.
BUKU SUMBER :
Kathleen, 1994, Pediatric Care Planning, Springhouse: USA
Latief, Abdul. Dkk, 1991, Kuliah Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Bagian Ilmu Kesehatan Anak: Jakarta
Whalley, F. Lucille; Wong, Donna L, 1991, Nursing Care Of Infant, Mosby Company: Philadelphia
Wong, Donna L, 1997, Pediatric Nursing, Mosby Company: St Louis, Missouri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar