BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
AKI
merupakan salah satu indikator derajat kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan
merupakan alat untuk menilai efektifitas dari program percepatan penurunan AKI.
Dengan melihat angka ini, kita juga dapat meningkatkan tingkat kemajuan kaum
wanita suatu bangsa. (Presiden RI pada acara lokakarya penurunan AKI, 1999)
Walaupun AKI di Indonesia telah
menurun dalam beberapa tahun terakhir, yaitu 450 / 100.000 pada tahun 2002
(SDKI 2002 – 2003). Angka ini mempunyai marti, masih terjadi sekitar 18.000
kematian setiap tahunnya dan merupakan tertinggi diantara negara ASEAN (SKRT,
2001)
Kehamilan adalah saat – saat yang
menyenangkan dan dinanti – nanti oleh ibu dan keluarganya. Pada umumnya semua
ibu menginginkan kehamilan maupun persalinannya berjalan aman, lancar dan
normal. Tetapi kehamilan dapat juga menjadi sat – saat kegelisahan dan
keprihatinan. Hubungan yang baik, saling percaya harus diciptakan oleh penolong
dengan pasien ataupun keluarganya (Asuhan Kebidanan pada kehamilan normal,
2003)
Kehamilan menyebabkan perubahan
fisik, psikis dan sosial poada ibu oleh karena itu peran keluarga sangat besar
dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida merupakan suatu kondisi
kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan antenatal care
merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi,
baik pada ibu maupun pada janin. Menurut paradigma kesehatan semua kehamilan
adalah beresiko. Itu sebabnya Antenatal care sangat perlu dilakukan.
Antenatal cara merupakan parameter
utama dalam mendeteksi dini adanya kelainan selama kehamilan, serta menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Antenatal care minimal
dilakukan 4 kali yaitu trimester I = 1 kali, trimester II : 1 kali dan
trimester III : 2 kali. Pelayanan standar ANC adalah 7T melalui timbang BB,
ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT lengkap, pemberian tablet
zat besi, tes terhadap PMS dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Pengawasan antenatal care yang masih
belum maksimal menyebabkan penyakit kehamilan dan hamil dengan resiko tinggi
tidak di ketahui atau terlambat diketahui. Maka dari itu ANC harus dilakukan
minimal 4 kali selama kehamilan mencapai Indonesia Sehat 2010.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Menerapkan
dan mengembangkan pada pola fikir secara ilmiah kedalam proses masalah asuhan
kebidanan nyata serta mendapatkan pengalaman dan pemecahan masalah pada ibu
hamil primigravida pada TM III umur kehamilan 36 minggu kehamilan fisiologi.
1.2.2
Tujuan Khusus
Setelah
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil primigravida TM III umur kehamilan 40
minggu dengan kehamilan fisiologis mahasiswa mampu :
1.
Melakukan pengkajian data
2.
Mengidentifikasi diagnosa,
masalah dan kebutuhan
3.
Mengantisipasi masalah
potensial
4.
Mengidentifikasi kebutuhan
segera
5.
Merumuskan suatu rencana
tindakan yang komprehensif (intervensi)
6.
Melaksanakan suatu tindakan
secara rencana (implementasi)
7.
Mengevaluasi pelaksanaan asuhan
kebidanan
1.3 Manfaat penulisan
1.3.1
Bagi Penulis
Mendapatkan
pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah di dapat dalam perkuliahan
dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
1.3.2
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai
lahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan dan perbandingan pada penanganan
kasus kehamilan primigravida.
1.3.3
Bagi Klien
Agar
mereka dapat mengetahui masalah-masalah fisiologis apa saja yang bisa
mempengaruhi kesehatan ibu hamil sehingga klien dapat lebih memperhatikan
kehamilannya.
1.3.4
Bagi Lahan Praktek
Sebagai
perbandinngan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan kehamilan Trimester III
umur kehamilan 40 minggu.
1.4 Metode Penelitian
Laporan
praktek asuhan kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dalam
studi kasus yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan
perbandingan teori dengan kasus nyata dengan kehamilan Trimester III umur
kehamilan 40 minggu.
Adapun
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya adalah :
1.4.1
Study Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku
masalah yang ada hubungan dengan fisiologi kehamilan dan masalah yang
ditemuikan.
1.4.2
Wawancara dan Observasi
Suatu
cara mengumpulkan data dengan cara tanya jawab langsung tentang masalah yang
dihadapi dan juga dengan melakukan observasi terhadap klien.
1.4.3
Pemeriksaan Fisik
Data yang diperoleh melalui
pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
1.4.4
Studi Dokumentasi
Suatu
cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada dalam status
klien, catatan medik dan data penunjang lainnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep – Konsep Dasar
Kehamilan Fisiologi
Definisi kehamilan
-
Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin
-
Lama hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid teratur
-
Perubahan kondisi fisik dan
emosional yang komplek memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pada hidup
dengan proses kehamilan yang terjadi
2.2 Etiologi
Kehamilan
dapat terjadi karena danya pertemuan antara ovum dan sperma dalam ampula tuba.
Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut great
tuba menuju ruang rahim dan kemudian melakukan nidasi. Bisa digambarkan dalam
bagan sebagai berikut :
Ovum + Sperma
Konsepsi
Zigot
Morulla
Blastula (dicavum uteri)
Nidasi (6-7 hari
setelah konsepsi)
Janin plasenta
(Sinipsis Obstetri, 1998 : 17)
2.3 Perubahan - Perubahan
Fisiologis Pada Saat Kehamilan
1.
Rahim atau Uterus
Rahim
yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi
dan hiperplasia. Sehingga menjadi pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
2.
Vagina (liang senggama)
Vagina
dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen
sehingga tampak makin merah dan kebiru – biruan.
3.
Ovarium
Pada
terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luterum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya placenta yang sempurna pada umur
16 minggu.
4.
Payudara
Payudara
mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon
saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron dan tomaminotropin.
5.
Sirkulasi Darah Ibu
Perdarahan darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
-
Meningkatkan kebutuhan
sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim.
-
Terjadi hubungan langsung antar
anteri dan vena pada sirkulasi retroplasenta
-
Pengaruh hormon estrogen dan
progesteron makin meningkat.
2.4 Perubahan Kehamilan
-
Menurut teori Reva Rubin
1.
Trimester I : ambivalen,
takut, fantasi, khawatir
2.
Trimester II : perasaan
lebih enak, meningkatkan kebutuhan untuk mempelajari tentang tumbuh kembang
janin, kadang kelihatan egosentris dan self centered.
3.
Trimester III : berperasaan
aneh, sembrono, intrevet, merefleksikan terhadap pengalaman masa lalu.
-
Pembagian usia kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester :
Trimester I : 0 – 12 minggu
Trimester II : 13 – 27 minggu
Trimester III : 28 – 40 minggu
2.5 Diagnosa Kehamilan
2.5.1
Tuanya Kehamilan
Tuanya kehamilan diperiksa / ditentukan berdasarkan :
-
Lamanya amenorhoe
-
Tinggi fundus uteri : hanya
untuk letak kepala
12 minggu : 3 jari atas sympisis
16 minggu : ½ sympisis
20 minggu : 3 jari diatas pusat
24 minggu : setinggi pusat
28 minggu : 3 jari diatas pusat
32 minggu : ½ pusat prosesus xifoideus
36 minggu : 3 jari bawah
-
Mac donald
Tuanya kehamilan TFU / 3,5
2.5.2
Diagnosa Banding
Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan
keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan
meragukan
1.
Hamil palsu (pseudocyesis dan
kehamilan spuria)
Gejala sama / dapat sama dengan kehamilan seperi
amenorhoe perut membesar, mual, muntah, air susu keluar dan bahkan wanita ini
merasakan gerakan janin, namun pada pemeriksaan uterus tak membesar,
tanda-tanda kehamilan klien dan reaksi kehamilan (-).
2.
Mioma uteri
Perut dan rahim membesar namun pada perabaan rahim
terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif dan tidak
dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3.
Kista ovari
Perut membesar bahkan makin besar namun pada pemeriksaan
dalam rahim teraba sebesar biasa, reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda
kehamilan lain negatif.
4.
Kandung kemuh penuh dan terjadi
retensi urine pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing.
2.5.3
Diagnosa Anak Hidup / Mati
Tanda-tanda anak mati
a.
Bunyi jantung anak tidak
terdengar lagi
b.
Rahim tidak membesar malah
tinggi fundus spalding
c.
Palpasi anak tidak negatif
d.
Reaksi biologis menjadi negatif
e.
Pada gambar USG terlihat tanda
spalding
f.
Tulang punggung sampai
melengkung
g.
Adanya gelembung-gelembung gas
dalam rahim.
2.5.4
Diagnosa Anak Tunggal atau
Lembar
·
Tanda anak kembar
a.
Perut lebih besar dari usia
kehamilan
b.
Meraba 3 bagian besar atau
kecil
c.
Meraba 2 bagian besar
berdampingan
d.
Meraba banyak bagian kecil
·
Mendengar D >>
a.
Peranum max di tempat
b.
Bagian perbedaan denyut dari 10
x 1 menit
c.
Pada USG terlihat dua rangka
janin
d.
Kehamilan intra uterin dan
ekstra uterin
2.5.5
Tanda-Tanda Intra Uterin
a.
Pada waktu meraba anak, uterus
berkontraksi
b.
Kadang-kadang ligamen rotundum
teraba kanan kiri dari tumor yang mengandung anak.
2.5.6
Tanda-Tanda Ekstra Uterin
a.
Bagian anak mudah sekali
dipalapsi
b.
D>> lebih jelas biasanya
ada kelaianan letak
c.
Ligamentum rotundum tidak
teraba
d.
Disamping bayi teraba tumor
yaitu uterus
2.5.7
Letak Anak
1.
Situs (letak)
Menetukan letak membujur / melintang
2.
Habitus (sikap)
Menetukan apakah anak fleksi / defleksi
3.
Positio (posisi)
Menentukan letak kepala
4.
Presentasi
Menentukan bagian terendah anak, kepala, letak bokong,
letak muka dan seterusnya.
2.6 Konsep Dasar ANC
2.6.1
Definisi ANC
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim (Manuaba, 1999
: 129)
2.6.2
Tujuan Asuhan Antenatal
1.
Tujuan Khusus
-
Mengenal dan menangani sedini
mungkin yang terdapat saat kehamilan.
-
Mengenal dan menangani penyakit
yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas
-
Menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu perinatal
2.
Tujuan Umum
-
Memantau kemajuan untuk
memastika ibu dan tumbuh kembang bayi
-
Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
-
Mengenali secara dini adanya
ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
-
Mempersiapkan persalinan cukup
bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin
-
Mempersiapkan ibu agar masa
masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif
-
Mempersiapkan peran ibu dan
keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh secara normal
2.6.3
Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit
4x selama kehamilan
1.
Umur kehamilan 1 – 4 bulan tiap
4 minggu
2.
Umur kehamilan 5 – 7 bulan tiap
3 minggu
3.
Umur kehamilan 7 – 9 bualn tiap
2 minggu
4.
Umur kehamilan 9 – 10 bulan
tiap 1 minggu
2.6.4
Pengalaman Standar
·
Termasuk 7 T
1.
(Timbang) berat badan
2.
Ukur (Tekanan) darah
3.
Ukur (Tinggi) fundus uteri
4.
Pemberian Imunitasi (TT)
lengkap
5.
Pemberian (Tablet) zat besi
6.
(Test) terhadap PMS
7.
(Temu) wicara dalam rangka
persiapan rujukan
·
Jadwal kunjungan ulang
a.
Kunjungan I (16 minggu)
dilakukan untuk :
-
Penampisan dan pengobatan
anemia
-
Perencanaan persalinan
-
Pengenalan komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatan
b.
Kunjungan II (24 – 28 minggu)
dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
-
Pengenalan komplikasi, akibat
kehamilan dan penobatan
-
Penapisan preeklamsi, infeksi,
gemeli
-
Membahas mengenai perenanaan
persalinan
c.
Kunjungan IV (36 minggu sampai
lahir)
-
Sama seperti kunjungan I dan II
-
Mengenali adanya kelainan letak
dan preentasi
-
Menetapkan rencana persalinan
-
Mengenali tanda-tanda persalinan
·
Pemberian zat besi
Dimulai memberikan zat besi sehari sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat (500 mg) minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat
besi jangan diminum bersama teh / kopi karena akan mengganggu absorbsi.
Pemberian 90 hari 1 tablet.
·
Imunisasi TT
Antigen
|
Interval
|
Lama perlindungan
|
% perlindungan
|
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
|
Pada kunjungan ANC 1
4 minggu stelah ANC 1
6 Bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun aetelah TT4
|
|
|
2.6.5
Nasehat – nasehat untuk ibu
hamil
-
Makan (diet) ibu hamil
Wanita hamil dan menyusui betul-betul
mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein
yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Menu disusun menurut petunjuk
buku 4 sehat 5 sempurna dan dapat diketahui bahwa makanan yang mahal harganya
belum tentu tinggi nilai gizi.
Sebagai pengawasan kecukupan gizi ibu
hamil dan pertumbuhan kandungan dapat diukur berdasarkan
-
Mobilisasi
\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar