Teman kantor bilang,: “Saya kadang-kadang, bosan sekali!” Sebuah ungkapan perasaan yang wajar dan normal, seorang manusia.
Kebosanan, bisa terjadi pada siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Jangankan pegawai rendahan, Presiden pun, bisa terancam rasa bosan.
Hari ini, di kantor, kami mulai dengan kegiatan senam, jam 7 pagi. Hanya 30 menit, tetapi artinya besar sekali. Mengawali aktivitas sehari-hari dengan senam atau olah raga ringan adalah sesuatu yang sehat. Jika ada waktu, lakukan di luar rumah, sehingga suasana berubah. Lebih dinamis dan segar. Sambil jalan sehat, bisa sharing dengan mereka, yang suka akan life style modification.
Waktu diundang ke Magelang beberapa waktu lalu, saya sempatkan jalan ke taman pusat kota, di mana ramai orang jogging. Lantaran jaraknya cukup jauh dari hotel, saya naik becak. Sepanjang jalan, sambil ngobrol dengan si tukang becak, saya nikmati makanan khas Magelang. Di taman pun, tidak saya lewatkan begitu saja, moment, meski sekedar tanya latar belakang berdirinya kota Magelang. Dampak aktivitas ini terhadap jiwa, luar biasa!
Jika naik kendaraan, apakah darat maupun udara, kecuali ada tanda-tanda mereka tidak tertarik bicara, saya selalu sempatkan untuk memberikan salam kepada penumpang yang duduk di sebelah. Saya pikir, mulut, telinga, pikiran dan hati ini, harus dimaksimalkan pemanfaatannya guna tujuan yang bijaksana. Salah satunya agar terhindar dari rasa bosan.
Saya berpikir, rasa bosan itu sebenarnya tidak lebih dari kesalahan perspektif semata. Banyak cara yang bisa ditempuh guna menghindari ataupun mengatasinya.
Yang paling jitu adalah membuat rencana kerja. Saya suka menyantumkan, biasanya di buku agenda atau di kalender yang menggantung di dinding, tentang apa yang harus saya lakukan ke depan.
Tidak jarang, sambil duduk di depan laptop, jari-jari tangan kanan menyentuh keyboard laptop, menulis. Tangan kiri menggenggam telephone. BBM juga seringkali bergantian responnya. Sejumlah pesan di FB tidak ketinggalan menunggu giliran.
Saya tidak pernah merasa ‘sepi’ akan kegiatan. Biar tidak ada pesta pun, rasanya setiap hari tidak ubahnya 17 Agustusan!
Oleh sebab itu, saya heran melihat banyak orang yang tidak betah, sebel atau bosan sekali, di rumah, kamar, kampus, kantor, bahkan di tengah pasar! Ini terjadi, lantaran dia tidak mau memaksimalkan apa yang dia bisa kerjakan. Untuk diri sendiri, juga orang lain.
Sebenarnya, mengatasi rasa bosan atau mencegahnya, itu sangat mudah dan sederhana sekali. Sepanjang mau mengisi waktu dengan berbagai kegiatan, dari olah raga ringan, bersih-bersih rumah, obrolan yang bermanfaat, menulis, kerjabakti, membikin agenda kegiatan, rekreasi, window shopping, travelling dan lain-lain, semua dinamika kegiatan ini mampu menyulap hidup, jadi lebih indah, bergairah, lagi berwarna.
Makanya, jangan cepat kecewa. Begitu bosan menyerang, segera bertindak! Mulai dari diri sendiri, jangan berharap mukjizat dari orang lain. Ingat, awal terjadinya kebosanan sebenarnya adalah soal persepsi yang salah! Jika tidur bagi anda adalah dinamika hidup, maka jangan ditunda! Sebaliknya, bila kerja bikin anda segar, bukan tidak mungkin, malah istirahat adalah penyakit, yang sulit dicari obatnya!
Doha, 10 October 2013
Syaifoel Hardy
Teman kantor bilang,: “Saya kadang-kadang, bosan sekali!” Sebuah ungkapan perasaan yang wajar dan normal, seorang manusia.
Kebosanan, bisa terjadi pada siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Jangankan pegawai rendahan, Presiden pun, bisa terancam rasa bosan.
Hari ini, di kantor, kami mulai dengan kegiatan senam, jam 7 pagi. Hanya 30 menit, tetapi artinya besar sekali. Mengawali aktivitas sehari-hari dengan senam atau olah raga ringan adalah sesuatu yang sehat. Jika ada waktu, lakukan di luar rumah, sehingga suasana berubah. Lebih dinamis dan segar. Sambil jalan sehat, bisa sharing dengan mereka, yang suka akan life style modification.
Waktu diundang ke Magelang beberapa waktu lalu, saya sempatkan jalan ke taman pusat kota, di mana ramai orang jogging. Lantaran jaraknya cukup jauh dari hotel, saya naik becak. Sepanjang jalan, sambil ngobrol dengan si tukang becak, saya nikmati makanan khas Magelang. Di taman pun, tidak saya lewatkan begitu saja, moment, meski sekedar tanya latar belakang berdirinya kota Magelang. Dampak aktivitas ini terhadap jiwa, luar biasa!
Jika naik kendaraan, apakah darat maupun udara, kecuali ada tanda-tanda mereka tidak tertarik bicara, saya selalu sempatkan untuk memberikan salam kepada penumpang yang duduk di sebelah. Saya pikir, mulut, telinga, pikiran dan hati ini, harus dimaksimalkan pemanfaatannya guna tujuan yang bijaksana. Salah satunya agar terhindar dari rasa bosan.
Saya berpikir, rasa bosan itu sebenarnya tidak lebih dari kesalahan perspektif semata. Banyak cara yang bisa ditempuh guna menghindari ataupun mengatasinya.
Yang paling jitu adalah membuat rencana kerja. Saya suka menyantumkan, biasanya di buku agenda atau di kalender yang menggantung di dinding, tentang apa yang harus saya lakukan ke depan.
Tidak jarang, sambil duduk di depan laptop, jari-jari tangan kanan menyentuh keyboard laptop, menulis. Tangan kiri menggenggam telephone. BBM juga seringkali bergantian responnya. Sejumlah pesan di FB tidak ketinggalan menunggu giliran.
Saya tidak pernah merasa ‘sepi’ akan kegiatan. Biar tidak ada pesta pun, rasanya setiap hari tidak ubahnya 17 Agustusan!
Oleh sebab itu, saya heran melihat banyak orang yang tidak betah, sebel atau bosan sekali, di rumah, kamar, kampus, kantor, bahkan di tengah pasar! Ini terjadi, lantaran dia tidak mau memaksimalkan apa yang dia bisa kerjakan. Untuk diri sendiri, juga orang lain.
Sebenarnya, mengatasi rasa bosan atau mencegahnya, itu sangat mudah dan sederhana sekali. Sepanjang mau mengisi waktu dengan berbagai kegiatan, dari olah raga ringan, bersih-bersih rumah, obrolan yang bermanfaat, menulis, kerjabakti, membikin agenda kegiatan, rekreasi, window shopping, travelling dan lain-lain, semua dinamika kegiatan ini mampu menyulap hidup, jadi lebih indah, bergairah, lagi berwarna.
Makanya, jangan cepat kecewa. Begitu bosan menyerang, segera bertindak! Mulai dari diri sendiri, jangan berharap mukjizat dari orang lain. Ingat, awal terjadinya kebosanan sebenarnya adalah soal persepsi yang salah! Jika tidur bagi anda adalah dinamika hidup, maka jangan ditunda! Sebaliknya, bila kerja bikin anda segar, bukan tidak mungkin, malah istirahat adalah penyakit, yang sulit dicari obatnya!
Doha, 10 October 2013
Syaifoel Hardy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar