Senin, 08 April 2013

PERSALINAN SECTIO CAESARIA Atas Indikasi LETAK SUNGSANG





SECTIO CAESARIA
I. DEFINISI
Adalah suatu persalian buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh, berat janin diatas 500 gram.
Adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Kapita selecta Kedokteran Jilid I)

II. INDIKASI
Disproportio cephalopelvic
Gawat janin
Placenta sectio caesaria sebelumnya
Kelainan letak
Eklamsi
Hypertensi

III. KOMPLIKASI
1. Ibu : dapat menyebabkan
Infeksi puerperal
Peradangan
Luka pada kandung kencing
Embolisme paru-paru
Ruptura uteri
2. Bayi : kematian perinatal

IV. TEHNIK SECTIO CAESARIA
- Sectio caesaria transperitonealis profunda
1. Persiapan
Px dalam posisi mendelenburg ringan. Dilakukan anesthesia spinal / epidural pada operasi elektif / anesthesia umum pada darurat.

2. Pelaksanaan
a. Insisi dionding perut pada garis tengah symphysis sampai beberap antimeter dibawah pusat, setelah peritoneum dibuka, pasang spekulum perut dan lapangan operasi dipisah dan rongga perut dengan 1 kain panjang
b. Pegang peritenoneum pada dinding uterus depan dan bawah dengan pincet, buka pliko vesico uterina dan insisi ini diterus melintang jauh ke lateral.
c. Dorong kandung kencing dengan peritoneum di depan uterus ke bawah denga jari
d. Insisi segmen bawah uterus selebar 10 cm dengan ujung kanan dan kiri agak melengkung ke atas.
e. Di tengah, terus insisi sampai dinding uterus terbuka dan tampak ketuban lebar luka ini dengan genting berujung tumpul mengikuti sayatan yang telah dibuat.
f. Pecahan ketuban dan isap air ketuban yang keluar
g. Angkat spekulum perut, masukkan tangan ke dalam uterus dibelakang kepala janin pegang kepala janin dari belakang, dan lahir kepala melalui lubang insisi. Pakai cunam Boerma bila kesulitan melahirkan kepala dengan tangan.
h. Lahir badan lalu muka, berisi mulut janin, potong tali pusat janin.
i. Pada presentasi sungsang / letak lintang, cari kaki janin, dan lahir janin dengan tarikan pada kaki janin.
j. Beri suntikan oksitosin 10 unit dalam dinding uterus / intravena
k. Pegang pinggir luka insisi dengan beberapa cunam ovum, keluar palcenta dan selaput ketuban secara manual. Masukan tampon ke dalam rongga uterus untuk memudahkan menjahit dinding uterus.
l. Jahit luka uterus 2 lapis. Lapisan pertama ialah jahitan simpul dengan catgut kromik 00 yang dimulai dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Lapisan kedua dijahit jelujur.
m. Jahit plika vesikouterina dengan catgut.

V. PERAWATAN PASCA TINDAKAN
Kaji ulang prinsip perawatan pasca bedah
Jika masih terdapat pendarahan :
- Lakukan massage uterus
- Beri oksitosin 10 unit dalam 500 ml cairan IV 60 Hg/menit
Ergometro 0,2 mg lm dan prostaglandin
Jika terdapat tanmda infeksi berikan atibiotik kombinasi s/ px bebas demam selama 48 jam.
Beri analgesik jika perlu
PERSALINAN LETAK SUNGSANG
I. BENTUK-BENTUK LETAK SUNGSANG
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk letak sungsang sebagai berikut :
1. Letak bokong murni
Teraba bokong
Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala kaki
Kedua kaki bertindak sebagai spalk.
2. Letak bokong kaki sempurna
Teraba bokong
Kedua kaki berada disamping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
Teraba bokong
Disamping bokong teraba kaki
4. Letak kaki
Bila bagian terendah salah satu dan kedua kaki / lutut
Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut, bila lutut terendah.
II. PENYEBAB LETAK SUNGSANG
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim
Rahim arcuatus
Septum pada rahim
Uterus dupplex
Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan placenta
Placenta letak rendah
Placenta previa
c. Keadaan jalan lahir
Kesempitan panggul
Deformitas tuolang panggul
Tedapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran keposisi kepala
2. Suduit janin
Pada janin terdapat bagian keadaan yang menyebabkan
Tali pusat pendek / lilitan tali pusat
Hydrocephalus / anencephalus
Kehamilan kembar
Hydramnion / digohydramnion
Preamaturitas
DIAGNOSA YANG MUNGKIN TIMBUL
1. Shock hypovolemik sampai dengan berkurangnya vol darah
Intervensi
a. observasi tanda shock
R/ Det dini terhadap setiap perubahan yang terjadi
b. Kaji jumlah perdarahan, asal perdarahan
R/ Jumlah darah yang keluar mempengaruhi shock dan asal perdarahan menentukan apakah perdarahan berasal dari cavum uteri . perlukaan jalan lahir.
c. Observasi TTV
R/ Mengetahui perkembangan px
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
- Oksitosin
R/ Merangsang uterus untuk kontraksi
- Infus RL
R/ Mengganti cairan yang hilang
- Trasfusi darah
R/ mengganti darah yang hilang / dikeluarkan

III. KONSEP PENANGANAN LETAK SUNGSANG
2. Kurangnya volume darah sampai dengan perdarahan pervaginaan
Intervensi
a. Kaji pengeluaran darah
R/ Memantau jumlah perdarahan yang keluar sehingga dapat ditentukan tindakan selanjutnya
b. Anjurkan px mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi
R/ Membantu pembentukan sel darah merah
c. Periksa kadar hb
R/ det terhadap petunjuk dan perhubungan sehingga menentukan tindakan keperawatan selanjutnya
d. Kolaborasi dalam pemberian
- Infus rl
R/ Mengganti cairan dan melancarkan aliran darah sebelum tranfusi
- Transfusi darah
R/ Untuk memenuhi jumlah darah yang hilang dan periksa kadar hb
3. 99 rasa nyaman (nyeri) sampai dengan  terputusnya kontinuitas jaringan
Tujuan : klien mengalami penurunan nyeri d/d
- Ekspresi wajah dan posisi tubuh rileks
- Aktivitas meningkat
Intervensi
a. Lakukan pendekatan pada px dan keluarga
b. Ajarkan tehnik destraksi
c. Kaji kembali terhadap
- Adanya nyeri (verbal maupun norverbal)
- Keefektifan tindakan penurunan rasa nyeri
d. Berikan analgesic sesuai order dokter
4. 99 psikologi (cemas) sampai dengan kurangnya pengetahuan
Intervensi
a. Lakukan pendekatan pada pasien dan  keluarga
R/ Pasien dan keluarga kooperative
b. Kaji tingkat penyebab dan anxietas
R/ Dapat memudahkan dalam menentukan intervensi
c. Beri informasi secara lengkap tentang proses, penyebab dan akibat dari penyakitnya
R/ Px akan memahami dan menerima penyakitnya
d. Anjurkan px banyak berdo’a
R/ Mendekatkan diri kepada Tuhan dapat mengurangi beban
e. Tunjukkan rasa empati dan beri motivasi
R/ Memberi ketenangan pada px
5. Ketidakmampuan merawat diri sampai dengan kelemahan fisik
Intervensi
a. Kaji tingkat perkembangan px
R/ Mengetahui sejauh mana px dapat melakukan aktivitas
b. Bantu px untuk memenuhi kebutuhannya
R/ Untuk memenuhi kebutuhan px
c. Ajarkan mobilisasi secara bertahap
R/ Mencegah kontraktur, spasme otot dan meningkatkan sirkulasi darah
d. Latih px melakukan aktivitas
R/ Px mampu melakukan aktivitas dan merawat diri secara mandii.
6. 99 istirahat tidur sampai dengan nyeri pada luka operasi
Intervensi
a. Kaji pola tidur px
R/ Mengetahui kebiasaan tidur px
b. Ajarkan tehnik destraksi dan relaksasi
R/ Mengetahui kebiasan tidur px
c. Ciptakan lingkungan yang tenang
R/ Memberi kesempatan bagi px untuk tidur / istirahat
d. Kaji kebiasaan yang dapat menjadi pengatur tidur
R/ Mengetahui hal-hal yang mempermudah untuk tidur
e. Observasi TTV
R/ Mengetahui perkembanagan px
REFERENSI
1. Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan material dan Neonatal. 2002. Jakarta. YBP – SP
2. Kapita Selecta Kedokteran. Jilid I
3. Prof. dr. Manuaba, ida Bagus Qde, SPOG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
4. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta. YBP-SP











AKADEMI KEPERAWATAN
PEMKAB JOMBANG

LAPORAN PRAKTEK
ASUHAN KEPERAWATAN

Format Pengkajian

No. Reg. : 15 –58-97
Ruangan : PAV. MELATI
Tgl. Masuk : 20 Agustus 2005 jam 23.30 WIB
Tgl. Pengkajian : 22 Agustus 2005 jam 08.00 WIB
Px masuk : Post sc a/I letsu

I. Biodata
Nama : Ny “K” Umur : 25 th Sex : P
Status Perkawinan : Kawin Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SD Bahasa yang digunakan : Jawa
Pekerjaan : - Alamat : Ngelele
Rt : - Rw : -
Kecamatan   : Sumobito
Kabupaten : Jombang

Nama penanggung jawab : Tn “S”
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ngelele
Rt. – Rw. – Kec. Sumobito
Kab. Jombang

II. Riwayat Kesehatan Pasien
A. Keluhan Utama
Px mengatakan perutnya terasa nyeri saat diraba pada luka jahitan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Mulai tanggal 20 Agustus 2005 + jam 23.00 WIB, Px merasa perutnya mules, kenceng-kenceng pada usia kehamilannya yang ke + 9 bulan 5 hari serta keluar cairan pervagina, kemudian Px dibawa ke UGD Bapelkes RSUD Jombang jam 23.30 WIB,ajam 03.00 WIB Px melahirkan melalui SC, tanggal 21 Agustus 2005, Px rawat inap di Pav. Melati, dan sampai saat ini tanggal 22 Agustus 2005 jam 08.00 WIB Px masih mengatakan perutnya terasa nyeri saat diraba dan Px mengatakan tidak bisa tidur.
B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Px belum pernah mrs
- Selama hamil, Px kontrol di bidan
- Anak I : ♀Umur 8 th, ditolong bidan, normal
II : Kehamilan sekarang
III. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Px tidak ada yang menderita penyakit HT
III Riwayat Kesehatan Keluarga
Diagram / Struktur Keluarga
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 2 3 4 5
Tn “S” 24 th SD Swasta Suami
Ny”K” 25 th SD Ibu Rt Px
An “X” 8 th SD Pelajar Anak I
An “Y” 1 hr - - Anak II

Riwayat Tumbuh Kembang Anak (bila pasien anak)
1. Klien dilahirkan pada umur kehamilan
2. Penolong persalinan
3. BB/TB baru lahir : BB /TB sekarang :
4. Gigi pertama tumbuh pada umur :
5. Kepandaian anak :
a. Berbicara / Ngoceh :
b. Membalikan badan :
c. Mulai duduk :
d. Mulai berdiri :
e. Mulai berjalan :
6. Immunisasi
a. Dasar : Sudah / belum
jenisnya
b. Ulang : Sudah / Belum
Jenisnya
IV. AKTIVITAS SEHARI-HARI
AKTIVITAS KEBIASAAN DIRUMAH KEBIASAAN DI RS
1 2 3
1. Makanan










2. Tidur





3. Olah raga & Rekreasi



4. Eliminasi   BAB



BAK


5. Personal hygiene





6. Ketergantungan



Makan 3x /hr
Jenis : Nasi, lauk, sayur
Tidak ada pantangan makanan
Frekuensi : pagi : 07.00 wib
Siang:12.00 wib
Minum + 6 – 7 gelas /hr
Jenis : air putih

Mlm : 21.00 – 04.00 WIB
Siang : 12.00 – 13.00 WIB
Tidak ada gangguan tidur



- Px tidak pernah olah raga
- Waktu senggang hanya digunakan untuk nonton tv

Freksuensi : 1x/hr
Konsistensi : padat
Warna : kuning
Bau : khas
Frekuensi : 5-6x /hr
Warna : kuning jernih

Mandi : 2x /hr
Keramas : 2x /hr
Gosok gigi : 2x /hr
Potong kuku bila panjang


Aktivitas sendiri
ADI 0
Tidak ketergantungan rokok, kopi dan obat-obatan

Makan 3x / hr
Jenis : bubur halus
Tidak ada pantangan makanan
Frekuensi : 1-3 sendok makan
Minum :  teh + air putih
Infus Rl 2 kolalf / hr 20x/mnt


Px mengatakan tidak bisa tidur
Tidur : 22.00 – 03.00 WIB
Lama tidur : 5 Jam/ hr

Selama mrs : Px tidak pernah or, hanya mobilisasi miring kanan dan kiri

Selama mrs Px belum BAB


Ut : 1500 cc / 24 jam
Warna : kuning

Diseka 2x/hr
Px belum keramas
Px tidak pernah gosok gigi
Px belum potong kuku

Aktivitas dibantu perawat
ADI 3


V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Penampilan
- Px terbaring di tempat tidur
- Terapasang infus RL ditangan kiri 20 tts/mnt
- KU : lemah
B. Kesadaran
Cm
C. Persyarafan
- Tidak ada gangguan persyarafan
- Tidak da kejang dan tidak mengalami kelumpuhan
D. Pupil Mmata
- Isokor
- Peka terhadap rangsangan cahaya
E. Rambut Kepala
- Warna hitam, penyebaran merata
- Kebersihan kurang
- Tidak rontok, acak-acakan
F. Kulit
- Warna : sawo matang
- Tidak kering
G. Turgor
Turgor kulit baik, bila dicubit, kembali < 2 dtk
H. Penglihatan
- Px tidak mengalami gangguan penglihatan
- Conjungtiva : merah muda
- Skleta :putih
- Bentuk : simetris
- Mata merah
- Terdapat kehitaman disekitar mata
I. Penciuman/Hidung
- Tidak ada gangguan penciuman
- Bentuk : simetris
- Kebersihan : cukup
- Mata cowong
J. Telinga/pendengaran
- Tidak ada gangguan pendengaran
- Bentuk : simetris
- Tidak terdapat serumen
K. Mulut
- Tidak terdapat stomatis
- Mokusa bibir kering
- Kebersihan gigi kurang
- Lidah : kotor
L. Leher
- Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Tidak terdapat peninggian vena jugularis
M. Dada
Bentuk simetris, pembesaran mammae, hiperpigmentasi pada aerola/papilla mammae, /, cholostrum sudah keluar, papilla mammae menonjol
N. Abdomen
- Terdapat bekas luka jahitan operasi
- Tfu : 3 jari dibawah pusat
- Px sudah dapat flatus
- Bising usus : 20 x/ mnt
- Uc : keras
- Ada nyeri tekan abdomen
- Skala nyeri 7
- 1 cm tertutup kasa steril
O. Genetalia & Rektum
- Terpasang dk
- Lochea rubraberwarna merah

P. Ekstremitas
- Terpasang infus RL ditangan kiri
- Simetris pada kaki dan tangan, tidak terdapat oedema, varices 
Q. Skeletal
- Tidak ada deformatis tulang
- Tidak ada pembengkokan tulang
- Tidak ada fraktur
R. Allergi
- Px tidak mempunyai riwayat allergi, baik makanan maupun obat-obatan
S. Pemenuhan neurologi
1. Tingkat kesadaran (GCS)
GCS : 456
2. Meningel Sign
- Px tidak kejang
- Tidak ada kaku kuduk
T. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 74 x/menit
S : 3650C
RR : 24 x/menit

VI. DATA PSIKOLOGIS
A. Status Emosi
- Px kooperatif saat pengkajian
- Emosi-emosi stabil
B. Temperamen
- Px tidak mudah marah
- Px tidak mudah tersinggung
C. Konsep Diri
- Peran Px sebagai istri dan ibu terganggu karena di rumah sakit
D. Gaya Komunikasi
- Tidak ada gangguan bicara
- Px menggunakan bahasa jawa
- Px berkomunikasi dengan nada rendah
E. Pola Interaksi
- Px dapat berinteraksi dengan orang lain, keluarga, dan perawat
F. Perilaku Non Verbal
- Px sesekali memegangi perutnya yang sakit
- Wajah px menyeringai kesakitan
G. Orientasi
- Px dapat mengenali orang, waktu, dan tempat yang baik

VII. DATA SOSIAL
A. Pekerjaan  : ibu rumah tangga
B. Lama bekerja : - Penghasilan : -
C. Hubungan sosial :
- Px lebih dekat dengan suaminya
- Hubungan px dengan tetangga baik, px sering berkunjung ke rumah tetangga.
D. Gaya hidup :
- Gaya hidup px sederhana dilihat dari pakaian yang digunakan tidak terlalu mewah.
- Pola makanan cukup hanya nasi, lauk, sayur tanpa buah-buahan + susu.

VIII. DATA SPIRITUAL
- Di rumah : px mengerjakan shalat lima waktu
- Di rumah sakit : px tidak melakukan ibadah, hanya berdoa

IX. DATA PENUNJANG
A. Pemeriksaan diagnostik
Hb : 12,5 g/dl
B. Terapi / pengobatan
22 Agustus 2005
Infus RL : D5 = 2 : 3 20 tetes/menit
alin f
vitamin c 3 x 1 amp IV
dolana
piton 2 amp s/d 12 jam p.sc
amoxan 3 x 1 gr
nifedipin 3 x 10 mg
rawat luka-luka tidak terdapat pus

Jombang, 22 Agustus 2005
Akademi Keperawatan Pemkab Jombang
Mahasiswa


DIAN EKA  


DX KEP SSI PRIORITAS
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) s/d terputusnya kontinuitas jaringan d/d :
DS : px mengatakan perutnya terasa nyeri saat diraba
DO : - Adanya nyeri tekan abd
- Skala nyeri 7
- Terdapat luka bekas operasi 10 cm tertutup kasa steril
- Wajah px menyeringai kesakitan
- TTV : TD : 110/80 mmHg
H   : 74 x/menit
T : 3650C
RR : 24 x/menit

2. Gangguan istirahat tidur s/d rangsang nyeri d/d :
DS : px mengatakan tidak bisa tidur
DO : - tidur : 22.00 – 03.00 WIB
- lama tidur : 5 jam/hari
- mata merah
- terdapat kehitaman disekitar mata
- mata cowong
- TTV : TD : 110/80 mmHg
H   : 74 x/menit
T : 3650C
RR : 24 x/menit

ANALISA DATA
DATA PENUNJANG PENYEBAB MASALAH
DS   : px mengatakan perutnya terasa nyeri saat diraba
DO   : - adanya nyeri tekan abd
- skala nyeri 7
- terdapat luka bekas operasi
- px sesekali memegangi perutnya yang sakit
- wajah px menyeringai kesakitan
- TTV
TD : 110/80 mmHg
H   : 74 x/menit
T   : 3650C
RR : 24 x/menit
DS   : px mengatakan tidak bisa tidur
DO   : - tidur : 22.00 – 03.00 WIB
- lama tidur : 5 jam/hari
- mata merah
- terdapat kehitaman di sekitar mata
- mata cowong
- TTV
TD : 110/80 mmHg
H   : 74 x/menit
T   : 3650C
RR : 24 x/menit
Terputusnya kontinuitas jaringan

Efek hospitalisasi Nyeri

Istirahat tidur


TGL DX KEP PERENCANAAN RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
NO TUJUAN INTERVENSI
22/08/05
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) s/d terputusnya kontinuitas jaringan d/d :
DS   : px mengatakan perutnya terasa nyeri saat diraba
DO  : - adanya nyeri tekan abd
- skala nyeri 7
- terdapat luka bekas
 operasi
- px sesekali memegangi
 perutnya yang sakit
- wajah px menyeringai
  kesakitan
TTV :
TD    : 110/80 mmHg
H       : 74 x/menit
T       : 3650C
RR     : 24 x/menit Setelah dilakukan tindakan kep selam 2 x 24 jam diharapkan masalah teratasi dengan kriteria :
- tidak ada nyeri tekan abd
- px tidak memegangi perutnya yang sakit
- wajah px tidak menyeringai kesakitan 1. Lakukan pendekatan pada px & keluarga
2. Ajari teknik relaksasi
3. Observasi TTV
4. Rawat luka
5. Kolaborasi medis pemberian analgesik Agar px dan keluarga kooperatif
Gangguan istirahat tidur s/d rangsang nyeri d/d :
DS    : px mengatakan tidak bisa tidur
DO   : - tidur : 22.00 – 03.00 WIB
- lama tidur : 5 jam/hari
- mata merah
- terdapat kehitaman di
 sekitar mata
- mata cowong
- TTV :
 TD : 110/80 mmHg
 H   : 74 x/menit
 T   : 3650C
RR : 24 x/menit Setelah dilakukan tindakan kep selama 1 x 24 jam diharapkan masalah teratasi dengan kriteria :
- px dapat tidur
- lama tidur ¬+ 8 jam/hari 5. Jelas tentang pentingnya tidur
6. Batasi pengunjung
7. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar