Jumat, 23 November 2012

KTI BAB 2 KONSEP PENGETAHUAN


2.1  Konsep Pengetahuan

2.1.1        Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (1997:143) pengetahuan merupakan hasil dari tahu danini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar  pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
2.1.2        Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo dalam bukunya Ilmu Kesehatan Masyarakat (1997) pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
2.1.2.1  Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendiskusikan, menyatakan dan sebagainya.
2.1.2.2  Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi, harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan-makanan yang bergizi.
2.1.2.3  Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisireal (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya menggunakan rumus statistic dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
2.1.2.4  Analisis(Analysis)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasitersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.Kemampuan analisis ini dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
2.1.2.5  Sintesis(Syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan ataumenghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada, misalnya: dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
2.1.2.6  Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemajuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya: dapat membandingkan anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.
2.1.3        Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
2.1.3.1  Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku akan pola hidup, terutama dalam motivasi untuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan itu menuntun manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan, keselamatan, dan kebahagiaan. (Notoadmojo, 1997)

2.1.3.2  Sosial Ekonomi
Penghasilan adalah besarnya pendapatan yang dimiliki keluarga pada jumlah total dari pendapatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Penghasilan atau pendapatan keluarga sebagai cakupan pembayaran kesehatan keluarga. (Notoadmojo, 1997)
2.1.3.3  Usia
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja, makin tua umur seseorang maka makin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi. (Elizabet, B.H, 1995 dalam Hetik Tri, 2006)
2.1.3.4  Lingkungan
Semakin banyak informasi yang diterima seseorang baik melalui media massa atau elektronika atau wawancara dengan narasumber, maka semakin tinggi tingkat pengetahuan. (Notoadmojo, 1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar