NAMA:
ADE RAMA KAMANJAYA
KELAS: 2 A
NIM: 1001200002
POLTEKKES KEMENKES MALANG KAMPUS 2
Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah
berada di bawah normal.
Sel
darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen
dari paru-paru, dan mengantarkannya ke
seluruh bagian tubuh.
Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Tips Mengenal Anemia dan Cara Mengatasinya
Sebagian
besar orang pernah mengalami anemia atau kurang darah. Gejalanya sendiri
bermacam-macam mulai dari cepat lelah, kurang bergairah, tidak mampu
berkonsentrasi, kurang selera makan, pusing, sesak nafas, mudah kesemutan,
merasa mual dan jantung berdebar-debar, waspadalah! Lalu apa penyebab dan
bagaimana cara mengatasinya? Yuk intip yang berikut ini..
Di
dalam tubuh, sel darah merah bertugas sebagai pengangkut zat gizi dan oksigen
untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah tidak melakukan
tugasnya dengan baik, maka pasokan zat gizi dan oksigen yang diperlukan untuk
proses fisiologis dan biokimia di dalam tubuh menjadi terganggu. Akibatnya,
timbullah gejala-gejala gangguan kesehatan seperti di atas.
Terganggunya
tugas sel darah merah di dalam tubuh disebabkan karena beberapa hal, antara
lain :
- Menurunnya kualitas serta kuantitas hemoglobin sel darah merah karena kekurangan zat besi (Fe).
- Kerusakan sel darah merah. Penyebabnya bisa karena kurang gizi, adanya zat beracun atau patogen, faktor keturunan (genetis), penyakit Hodgkin atau kanker yang terdapat pada organ penyimpanan (hati).
- Adanya zat-zat penghambat penyerapan zat besi, seperti asam fitat, asam oksalat dan tannin yang banyak terdapat pada serealia kacang-kacangan dan teh.
- Gangguan-gangguan secara fisik, seperti kehilangan darah karena luka berat, tindakan pembedahan, menstruasi, melahirkan, dan terlalu sering menjadi pendonor darah.
- Kemungkinan terdapatnya parasit di dalam tubuh (cacing tambang dan cacing pita).
Dari
mana tubuh memperoleh zat besi? Zat besi bisa diperoleh dari bahan makanan
tertentu. Zat besi dari pangan hewani lebih mudah diserap oleh tubuh, yaitu
antara 10-20%, sedangkan dari pangan nabati hanya 1-5%. Contohnya, zat besi
dari beras dan dan bayam hanya dapat diserap oleh tubuh sekitar 1%, sedangkan
dari ikan lebih banyak, yaitu sekitar 11%. Zat besi sendiri merupakan komponen
dari hemoglobin (sel darah merah), mioglobin, sitokhrom, enzim katalase dan
enzim peroksidase.
Kebutuhan tubuh akan zat besi berkisar antara 1 sampai 3,2 mg perhari. Wanita dewasa dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini karena mereka mengalami haid setiap bulan. Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari pria.
Jadi,
agar tehindar dari anemia, sertakan lauk dari daging merah, unggas, atau ikan
dalam menu Anda. Dan, untuk lebih meningkatkan penyerapan zat besi,
perbanyaklah konsumsi vitamin C.
Penyebab Anemia
Penyebab
umum dari anemia:
- Perdarahan hebat
- Akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah
- Kronik (menahun)
- Perdarahan hidung
- Wasir (hemoroid)
- Ulkus peptikum
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
- Berkurangnya pembentukan sel darah merah
- Kekurangan zat besi
- Kekurangan vitamin B12
- Kekurangan asam folat
- Kekurangan vitamin C
- Penyakit kronik
·Meningkatnya penghancuran sel darah merah
- Pembesaran limpa
- Kerusakan mekanik pada sel darah merah
- Reaksi autoimun terhadap sel darah merah:
- Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
- Sferositosis herediter
- Elliptositosis herediter
- Kekurangan G6PD
- Penyakit sel sabit
- Penyakit hemoglobin C
- Penyakit hemoglobin S-C
- Penyakit hemoglobin E
- Thalasemia
Gejala
Gejala-gejala
yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini,
bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan
kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Diagnosa
Pemeriksaan
darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam
volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh
darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis
darah komplit (CBC).