Jumat, 23 November 2012

ASKEB UMUR KEHAMILAN 40 MINGGU


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
AKI merupakan salah satu indikator derajat kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan merupakan alat untuk menilai efektifitas dari program percepatan penurunan AKI. Dengan melihat angka ini, kita juga dapat meningkatkan tingkat kemajuan kaum wanita suatu bangsa. (Presiden RI pada acara lokakarya penurunan AKI, 1999)
Walaupun AKI di Indonesia telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, yaitu 450 / 100.000 pada tahun 2002 (SDKI 2002 – 2003). Angka ini mempunyai marti, masih terjadi sekitar 18.000 kematian setiap tahunnya dan merupakan tertinggi diantara negara ASEAN (SKRT, 2001)
Kehamilan adalah saat – saat yang menyenangkan dan dinanti – nanti oleh ibu dan keluarganya. Pada umumnya semua ibu menginginkan kehamilan maupun persalinannya berjalan aman, lancar dan normal. Tetapi kehamilan dapat juga menjadi sat – saat kegelisahan dan keprihatinan. Hubungan yang baik, saling percaya harus diciptakan oleh penolong dengan pasien ataupun keluarganya (Asuhan Kebidanan pada kehamilan normal, 2003)
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis dan sosial poada ibu oleh karena itu peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi, baik pada ibu maupun pada janin. Menurut paradigma kesehatan semua kehamilan adalah beresiko. Itu sebabnya Antenatal care sangat perlu dilakukan.
Antenatal cara merupakan parameter utama dalam mendeteksi dini adanya kelainan selama kehamilan, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Antenatal care minimal dilakukan 4 kali yaitu trimester I = 1 kali, trimester II : 1 kali dan trimester III : 2 kali. Pelayanan standar ANC adalah 7T melalui timbang BB, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT lengkap, pemberian tablet zat besi, tes terhadap PMS dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Pengawasan antenatal care yang masih belum maksimal menyebabkan penyakit kehamilan dan hamil dengan resiko tinggi tidak di ketahui atau terlambat diketahui. Maka dari itu ANC harus dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan mencapai Indonesia Sehat 2010.

1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Menerapkan dan mengembangkan pada pola fikir secara ilmiah kedalam proses masalah asuhan kebidanan nyata serta mendapatkan pengalaman dan pemecahan masalah pada ibu hamil primigravida pada TM III umur kehamilan 36 minggu kehamilan fisiologi.
1.2.2        Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil primigravida TM III umur kehamilan 40 minggu dengan kehamilan fisiologis mahasiswa mampu :
1.      Melakukan pengkajian data
2.      Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan
3.      Mengantisipasi masalah potensial
4.      Mengidentifikasi kebutuhan segera
5.      Merumuskan suatu rencana tindakan yang komprehensif (intervensi)
6.      Melaksanakan suatu tindakan secara rencana (implementasi)
7.      Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan

1.3  Manfaat penulisan
1.3.1        Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah di dapat dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
1.3.2        Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai lahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan dan perbandingan pada penanganan kasus kehamilan primigravida.
1.3.3        Bagi Klien
Agar mereka dapat mengetahui masalah-masalah fisiologis apa saja yang bisa mempengaruhi kesehatan ibu hamil sehingga klien dapat lebih memperhatikan kehamilannya.
1.3.4        Bagi Lahan Praktek
Sebagai perbandinngan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan kehamilan Trimester III umur kehamilan 40 minggu.

1.4  Metode Penelitian
Laporan praktek asuhan kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan perbandingan teori dengan kasus nyata dengan kehamilan Trimester III umur kehamilan 40 minggu.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya adalah :
1.4.1        Study Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku masalah yang ada hubungan dengan fisiologi kehamilan dan masalah yang ditemuikan.
1.4.2        Wawancara dan Observasi
Suatu cara mengumpulkan data dengan cara tanya jawab langsung tentang masalah yang dihadapi dan juga dengan melakukan observasi terhadap klien.
1.4.3        Pemeriksaan Fisik
Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
1.4.4        Studi Dokumentasi
Suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada dalam status klien, catatan medik dan data penunjang lainnya.
BAB II

TINJAUAN TEORI


2.1  Konsep – Konsep Dasar Kehamilan Fisiologi
Definisi kehamilan
-          Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
-          Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid teratur
-          Perubahan kondisi fisik dan emosional yang komplek memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pada hidup dengan proses kehamilan yang terjadi

2.2  Etiologi
Kehamilan dapat terjadi karena danya pertemuan antara ovum dan sperma dalam ampula tuba. Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut great tuba menuju ruang rahim dan kemudian melakukan nidasi. Bisa digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Ovum + Sperma

Konsepsi

Zigot

Morulla

Blastula (dicavum uteri)

Nidasi (6-7 hari setelah konsepsi)

Janin                                     plasenta
(Sinipsis Obstetri, 1998 : 17)
2.3  Perubahan - Perubahan Fisiologis Pada Saat Kehamilan
1.      Rahim atau Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia. Sehingga menjadi pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
2.      Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru – biruan.
3.      Ovarium
Pada terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luterum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya placenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
4.      Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron dan tomaminotropin.
5.      Sirkulasi Darah Ibu
Perdarahan darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
-          Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
-          Terjadi hubungan langsung antar anteri dan vena pada sirkulasi retroplasenta
-          Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat.

2.4  Perubahan Kehamilan
-          Menurut teori Reva Rubin
1.      Trimester I     :     ambivalen, takut, fantasi, khawatir
2.      Trimester II    :     perasaan lebih enak, meningkatkan kebutuhan untuk mempelajari tentang tumbuh kembang janin, kadang kelihatan egosentris dan self centered.
3.      Trimester III :     berperasaan aneh, sembrono, intrevet, merefleksikan terhadap pengalaman masa lalu.
-          Pembagian usia kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester :
Trimester I      :    0 – 12 minggu
Trimester II     :    13 – 27 minggu
Trimester III   :    28 – 40 minggu

2.5  Diagnosa Kehamilan
2.5.1        Tuanya Kehamilan
Tuanya kehamilan diperiksa / ditentukan berdasarkan :
-          Lamanya amenorhoe
-          Tinggi fundus uteri : hanya untuk letak kepala
12 minggu    : 3 jari atas sympisis
16 minggu    : ½ sympisis
20 minggu    : 3 jari diatas pusat
24 minggu    : setinggi pusat
28 minggu    : 3 jari diatas pusat
32 minggu    : ½ pusat prosesus xifoideus
36 minggu    : 3 jari bawah
-          Mac donald
Tuanya kehamilan TFU / 3,5
2.5.2        Diagnosa Banding
Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan  meragukan
1.      Hamil palsu (pseudocyesis dan kehamilan spuria)
Gejala sama / dapat sama dengan kehamilan seperi amenorhoe perut membesar, mual, muntah, air susu keluar dan bahkan wanita ini merasakan gerakan janin, namun pada pemeriksaan uterus tak membesar, tanda-tanda kehamilan klien dan reaksi kehamilan (-).

2.      Mioma uteri
Perut dan rahim membesar namun pada perabaan rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3.      Kista ovari
Perut membesar bahkan makin besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa, reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan lain negatif.
4.      Kandung kemuh penuh dan terjadi retensi urine pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing.
2.5.3        Diagnosa Anak Hidup / Mati
Tanda-tanda anak mati
a.       Bunyi jantung anak tidak terdengar lagi
b.      Rahim tidak membesar malah tinggi fundus spalding
c.       Palpasi anak tidak negatif
d.      Reaksi biologis menjadi negatif
e.       Pada gambar USG terlihat tanda spalding
f.       Tulang punggung sampai melengkung
g.      Adanya gelembung-gelembung gas dalam rahim.
2.5.4        Diagnosa Anak Tunggal atau Lembar
·         Tanda anak kembar
a.       Perut lebih besar dari usia kehamilan
b.      Meraba 3 bagian besar atau kecil
c.       Meraba 2 bagian besar berdampingan
d.      Meraba banyak bagian kecil
·         Mendengar D >>
a.       Peranum max di tempat
b.      Bagian perbedaan denyut dari 10 x 1 menit
c.       Pada USG terlihat dua rangka janin
d.      Kehamilan intra uterin dan ekstra uterin

2.5.5        Tanda-Tanda Intra Uterin
a.       Pada waktu meraba anak, uterus berkontraksi
b.      Kadang-kadang ligamen rotundum teraba kanan kiri dari tumor yang mengandung anak.
2.5.6        Tanda-Tanda Ekstra Uterin
a.       Bagian anak mudah sekali dipalapsi
b.      D>> lebih jelas biasanya ada kelaianan letak
c.       Ligamentum rotundum tidak teraba
d.      Disamping bayi teraba tumor yaitu uterus
2.5.7        Letak Anak
1.      Situs (letak)
Menetukan letak membujur / melintang
2.      Habitus (sikap)
Menetukan apakah anak fleksi / defleksi
3.      Positio (posisi)
Menentukan letak kepala
4.      Presentasi
Menentukan bagian terendah anak, kepala, letak bokong, letak muka dan seterusnya.

2.6  Konsep Dasar ANC
2.6.1        Definisi ANC
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim (Manuaba, 1999 : 129)
2.6.2        Tujuan Asuhan Antenatal
1.      Tujuan Khusus
-          Mengenal dan menangani sedini mungkin yang terdapat saat kehamilan.
-          Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas
-          Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perinatal
2.      Tujuan Umum
-          Memantau kemajuan untuk memastika ibu dan tumbuh kembang bayi
-          Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
-          Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
-          Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
-          Mempersiapkan ibu agar masa masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif
-          Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh secara normal
2.6.3        Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama kehamilan
1.      Umur kehamilan 1 – 4 bulan tiap 4 minggu
2.      Umur kehamilan 5 – 7 bulan tiap 3 minggu
3.      Umur kehamilan 7 – 9 bualn tiap 2 minggu
4.      Umur kehamilan 9 – 10 bulan tiap 1 minggu
2.6.4        Pengalaman Standar
·         Termasuk 7 T
1.      (Timbang) berat badan
2.      Ukur (Tekanan) darah
3.      Ukur (Tinggi) fundus uteri
4.      Pemberian Imunitasi (TT) lengkap
5.      Pemberian (Tablet) zat besi
6.      (Test) terhadap PMS
7.      (Temu) wicara dalam rangka persiapan rujukan
·         Jadwal kunjungan ulang
a.       Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :
-          Penampisan dan pengobatan anemia
-          Perencanaan persalinan
-          Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
b.      Kunjungan II (24 – 28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
-          Pengenalan komplikasi, akibat kehamilan dan penobatan
-          Penapisan preeklamsi, infeksi, gemeli
-          Membahas mengenai perenanaan persalinan
c.       Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir)
-          Sama seperti kunjungan I dan II
-          Mengenali adanya kelainan letak dan preentasi
-          Menetapkan rencana persalinan
-          Mengenali tanda-tanda persalinan
·         Pemberian zat besi
Dimulai memberikan zat besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat (500 mg) minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat besi jangan diminum bersama teh / kopi karena akan mengganggu absorbsi. Pemberian 90 hari 1 tablet.
·         Imunisasi TT
Antigen
Interval
Lama perlindungan
% perlindungan
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Pada kunjungan ANC 1
4 minggu stelah ANC 1
6 Bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun aetelah TT4



2.6.5        Nasehat – nasehat untuk ibu hamil
-          Makan (diet) ibu hamil
Wanita hamil dan menyusui betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Menu disusun menurut petunjuk buku 4 sehat 5 sempurna dan dapat diketahui bahwa makanan yang mahal harganya belum tentu tinggi nilai gizi.
Sebagai pengawasan kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungan dapat diukur berdasarkan
-          Mobilisasi
-           
2.6.6        nm

2.7  ghk

KTI BAB III METODOLOGI PENELITIAN HIPERTENSI


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN



3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. (A. Aziz Alimul, 2008:25)
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain yang bersifat deskriptif, dimana rancangan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa secara sistematik dan lebih menekankan pada data factual diri pada penyimpulan. (Nursalam, 2003)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut. (A. Aziz Alimul, 2008:32)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di kecamatan Lawang.
Dalam menentukan besarnya populasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
dimana:
n   = perkiraan jumlah sampel
N  = perkiraan jumlah populasi
Z  = nilai standar normal (1,96)
p   = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q   = 1-p (100%-p)
d  = tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)
(Nursalam, 2003)
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (A. Aziz Alimul, 2008:32)
Penelitian jenis sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel yang digunakan adalah lansia yang berusia 45-59 tahun di Panti Werda “Griya Asih” Lawang.

3.3  Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Werdha “Griya Asih” Lawang pada bulan Juni 2012

3.4  Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. (Notoatmodjo, 2002:70)
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
a.         Variable bebas : pengetahuan lansia
b.         Variable Terikat : hipertensi
                                       
3.5 Definisi operasional
Identifikasi operasional adalah mendefinisikan variabel secara perrasionalnya dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.Pada definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. (A. Aziz Alimul, 2008)
Table Definisi Operasional
Definisi Variabel
Definisi Operasional
Parameter
Alat Ukur
Skala
Skor
Pengetahuan lansia tentang hipertensi
Merupakan hasil tahu untuk lansia tentang hipertensi
Pengetahuan baik, cukup, kurang baik, buruk. Sehubungan dengan pengetahuan lansia tentang hipertensi
Kuesioner
Ordinal
Data dari hasil kuesioner yang sudah diisi, ditabulasi dan diberi skor dengan skala penelitian yaitu:
-Jawaban Ya: 1
-jawaban Tidak: 0, kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah skor yang diharapkan sehingga diperoleh prosentasi dengan kriteria:
a. 76–100% baik
b. 56-75% cukup
c. 40-55% kurang
d. <40% buruk


3.6  Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.6.1        Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 2002)
3.6.2        Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan izin dari Kepala Yayasan Panti Werda “Griya Asih” Lawang, peneliti mengadakan pendekatan dan memberi penjelasan kepada calon responden dan dipersilahkan mengisi informed consent. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi tentang gambaran pengetahuan lansia tentang hipertensi.Kuesioner bersifat tertutup yaitu respondennya menjawab atau mengisi diantara 2 pilihan ya atau tidak.Setelah kuesioner diisi, lalu kuesioner ditarik kembali oleh peneliti kemudian dilakukan analisa data.Selanjutnya ambil kesimpulan dari analisa data yang digunakan.
3.6.3        Metode Analisa Data
Analisa data adalah kegiatan dalam penelitian dengan melakukan analisa data yang meliputi persiapan, tabulasi, dan aplikasi data (A. Aziz Alimul, 2008).Setelah data yang diisi responden selesai, lalu dikumpulkan hasil yang telah diperoleh lalu dilakukan analisis data dengan teknik deskriptif kualitatif dengan prosentase data dari hasil kuesioner yang telah diisi dan diberi skor dengan menggunakan skala penelitian yaitu jawaban ya dan tidak. Hasil dari jawaban responden dijumlahkan kemudian dibandingkan, kemudian diprosentasikan dengan rumus:
Keterangan:
N         = Nilai yang diperoleh
X         = Nilai yang didapat dari responden
Y         = Skor tinggi maksimal
Dari hasil pengolahan data di atas, kemudian dapat diinterpretasikan:
-          Pengetahuan baik  (76–100%)
-          Pengetahuan cukup           (56-75%)
-          Pengetahuan kurang          (40-55%)
-          Pengetahuan buruk           (<40%)

3.7  Etika Penelitian
3.7.1        Informed Consent
Informed consent akan diberikan kepada responden yang berperan sehingga subjek penelitian dengan tujuan agar subjek mengerti maksud dan dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti, maka peneliti harus tetap menghormati hak subjek.
3.7.2  Anomity dan Kerahasiaan
Peneliti melindungi hak dan privasi, nama tidak dicantumkan dan semua informasi yang diberikan      kepada peneliti tetap rahasia .



DAFTAR PUSTAKA

Alii, Zukhair.2008.http://eprints.undip.ac.id/17625/1/Zukhair Alii.pdf.(Online). Diunduh pada tanggal 20 Mei 2012

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.

Bruner & Suddarth. 2005. Ilmu Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.Jakarta: Salemba Medika

Ilham, Ispendi. 2012. http://ispendimantari.blogspot.com/2012/04/proposal-d3-keperewatan-ispendi.html.(Online). Diunduh pada tanggal 24 Juni 2012

Mansjoer, Arief. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FKUI

NN. 2009. www.Strokebethesda.com.09. (Online). Diunduh pada tanggal 24 Juni 2012

Notoadmojo. S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2003. Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Media

Tri, Hetik. 2006. http://205.196.123.172/jquwiz15iwng/yy4n40fb9zav67p/.pdf.(Online).Diunduh pada tanggal 24 Juni 2012